Mobil Bekas Solusi Bagi Kantong 'Ngepas'

Bursa mobil bekas. Ilustrasi.
Sumber :
  • mobil.my.id

VIVA.co.id - Penjualan mobil baru di Tanah Air, saat ini mengalami masa paceklik. Menurut paparan Gabungan Industri Kendaraan Bermotor (Gaikindo), kondisi ini terjadi lantaran daya beli masyarakat yang kian melemah. Terlebih, dolar Amerika Serikat, yang kian perkasa belakangan ini.

Namun, tren negatif yang sebelumnya diprediksi banyak pihak bakal menular ke mobil bekas, tidak terjadi pada praktiknya. Berbeda dengan penjualan mobil baru yang melambat, pasar penjualan mobil bekas justru menunjukkan pertumbuhan.

Ya, depresiasi nilai tukar rupiah terhadap dolar AS, yang dirasakan para pebisnis mobil baru ternyata membawa berkah tersendiri. Banyak pedagang mobil bekas pun mengaku bahwa saat ini tengah menikmati kondisi tersebut.

Hal ini terjadi, lantaran banyak calon konsumen yang awalnya berniat membeli mobil baru, justru 'banting setir' melirik mobil seken yang harganya lebih stabil.

Menurut Tom Kontos, pengamat harga mobil bekas dari Adesa Analytical Services, fenomena ini terjadi karena mobil baru selalu mengikuti fluktuasi nilai tukar rupiah terhadap dolar AS.

Calya-Sigra Muncul, Pedagang Mobil Bekas Mengeluh

Sebaliknya, mobil bekas cenderung stabil, bahkan harganya terus turun mengikuti tahun.

Alasan masuk akal beli mobil bekas

Sejak awal tahun lalu, penjualan mobil bekas stabil di dua bulan pertama. Dua bulan berikutnya, naik cukup signifikan, bahkan hingga 15 persen.

Ini Harga Agya-Ayla Bekas Usai Calya-Sigra Hadir

Daftar Mobil Bekas di Bawah Rp50 Juta, Apa Saja?

Pengunjung memilih sejumlah mobil bekas yang terparkir dalam ajang Pasar Besar Mobil Motor Bekas di Parkir Timur Senayan, Jakarta Pusat, Minggu (15/4/2012). (VIVAnews/Ikhwan Yanuar)

Hal itu diungkapkan Manajer Senior Bursa Mobil Bekas WTC Mangga Dua, Herjanto Kosasih. "Penjualan mobil bekas terus naik saat ini, menurut grafik naik terus, terutama untuk penjualan mobil bekas di beberapa daerah. Tidak hanya Jakarta yang naik, tetapi juga daerah luar Jakarta,” ujar Herjanto kepada VIVA.co.id.

Ia menjelaskan, jika kenaikan rata-rata penjualan mobil bekas saat ini sekira 15 persen dan diperkirakan terus naik sampai mendekati Lebaran.

Ingin Beli Mobil Bekas? Perhatikan Empat Hal Ini

"Kita memiliki pasar berbeda dengan mobil baru. Kalau dia (mobil baru) mengalami penurunan, belum tentu kita sama, karena memang pasarnya berbeda," kata Herjanto.

Dia pun optimistis jika kondisi ini akan terus terjadi hingga Lebaran. Terlebih, jelang hari raya tersebut, banyak orang melakukan pembelian kendaraan.

Herjanto mengatakan, ada empat alasan yang membuat konsumen akhirnya lebih memilih mobil bekas dibandingkan mobil baru, yaitu:

1. Mobil dapat langsung dikirim dan digunakan oleh konsumen. Hal ini cukup berbeda dengan mobil baru, yang harus menunggu pengiriman dari gudang.

2. Surat-surat mobil telah tersedia, tidak seperti mobil baru, yang harus menunggu cukup lama untuk ketersediaan surat-surat kendaraan.

3. Harga yang ditawarkan lebih murah.

4. Pemilihan mobil lebih beragam. Untuk mobil bekas, tersedia unit dari berbagai tahun, sehingga konsumen bebas memilih tahun dan jenis mobil, sesuai dana dan kebutuhan mereka. (Selanjutnya>>> mobil bekas paling diminati)



Mobil bekas paling diminati

Berstatus mobil bekas, atau seken bukan berarti tidak lagi bisa terpakai. Sebab, mobil bekas selalu menjadi pilihan alternatif bagi sebagian konsumen di Tanah Air. Terlebih, bagi para konsumen yang hanya memiliki kocek pas-pasan. Lantas, mobil bekas apa saja yang menjadi primadona saat ini?

"Avanza, Xenia, Ertiga masih menjadi incaran calon konsumen saat ini. Sebab, mobil keluarga itu dikenal irit dan mampu menampung hingga tujuh penumpang, cocok digunakan di Indonesia," ujar Herjanto.

Beli Mobil Bekas? Baca Tips Ini Dulu

Bursa mobil bekas. (VIVAnews/Sandy Adam Mahaputra)

Selain itu, mobil bekas yang kerap menjadi incaran ialah city car, karena sesuai dengan karakter perkotaan yang macet dan bisa diajak selap-selip. Sebut saja Honda Jazz, Toyota Yaris, Brio, dan Satya, Etios, dan lainnya.

Bicara harga, kata dia, harga yang banyak diburu konsumen yakni yang berbanderol di bawah Rp150 jutaan. "Daihatsu Xenia tahun 2004 dibanderol Rp60 jutaan, Xenia 2005 Rp65-70 juta, dan Xenia 2006 Rp70-75 juta," kata Herjanto.

Sementara itu, untuk Avanza harganya lebih tinggi, untuk rakitan Tahun 2004 di kisaran Rp65 jutaan dan tahun di atasnya naik Rp10 jutaan. "Kalau Toyota Kijang Kapsul buatan 2001, di angka Rp100 jutaan, transmisi manual," kata dia.

Sementara itu, untuk Daihatsu Ertiga rakitan 2012, dibanderol antara Rp140-150 juta. "Mobil yang banyak dicari lainnya ialah Jazz RS 2008 sekira Rp145 juta, lalu Yaris 2008 Rp130 jutaan, Swift Rp130 jutaan, dan Sirion 2011 Rp120 jutaan," ujar Herjanto.

Mobil bekas taksi juga seksi

Tak cuma mobil bekas penggunaan pribadi saja yang kebagian imbas dari penurunan penjualan mobil baru. Kondisi serupa, ternyata juga dialami bagi penjual mobil bekas taksi.

Setidaknya, hal itu diakui Tri Winarsih, Used Car Center Assistant Manager PT Blue Bird Tbk. Kata dia, saat ini banyak masyarakat yang tergiur dengan harga yang ditawarkan mobil-mobil bekas taksi, utamanya Blue Bird.

"Peminatnya cukup tinggi. Apalagi banyak calon pembeli yang merasa armada taksi ini punya perhatian yang cukup tinggi terhadap perawatan kendaraan," kata dia kepada VIVA.co.id.

Berapa Biaya Sulap Mobil Bekas Taksi jadi Vios?

Mobil bekas taksi. (Foto: VIVA.co.id/Herdi Muhardi)

Lebih jauh, ia pun meyakinkan, meski tergolong bekas, seluruh kondisi mobil mulai dari mesin, eksterior, hingga interior masih dalam kondisi bagus.

"Setiap mobil bekas taksi di sini tak perlu diragukan lagi kualitasnya. Sebab, saat mobil menjadi taksi untuk urusan servis dan penggantian suku cadang sesuai prosedur yang ditetapkan," kata dia.

Artinya, setiap jarak tempuh di kilometer tertentu dan jika taksi mengalami masalah, otomatis pihak bengkel langsung melakukan servis dan perbaikan. "Misalkan sudah 5.000 kilometer, bengkel langsung otomatis akan melakukan servis. Kalau mobil tidak masuk bengkel, maka surat izin operasi tidak boleh berjalan," ujar Tri.

Soal harga, untuk model Limo standar di Blue Bird Group dijual mulai Rp75 juta. Namun, jika ingin tambah modifikasi, atau upgrade lebih dari itu juga bisa sesuai selera, dengan kisaran harga antara Rp2,5 juta sampai Rp15 juta.

Selain model Limo, taksi yang dijual juga berasal dari Silver Bird, mulai dari Mercedes-Benz C230 dengan banderol mulai Rp150 juta sampai Alphard dengan harga Rp400 juta. (Selanjutnya>>> Tips agar tak tertipu beli mobil bekas tabrakan)


Agar tak tertipu beli bekas tabrakan

Banyak pemburu mobil bekas hanya memperhatikan mesin saat akan melakukan pembelian. Padahal, ada satu hal lainnya yang penting untuk dilihat dengan seksama, yakni bodi mobil.

6 Cara Mudah Agar Tak Tertipu Beli Mobil Bekas Tabrakan

Pengunjung mengecek mesin sebuah mobil bekas yang terparkir dalam ajang Pasar Besar Mobil Motor Bekas di Parkir Timur Senayan, Jakarta Pusat, Minggu (15/4/2012).  (VIVAnews/Ikhwan Yanuar)

Ya, dengan begitu, pemburu mobil bekas akan dapat mengetahui, apakah kendaraan yang tengah diliriknya pernah mengalami kecelakaan, atau tidak. Pertanyaan pun muncul, bagaimana caranya?

Menurut Ranto, selaku mekanik di bengkel body repair Putra Motor di kawasan Pejaten, Jakarta Selatan, mobil bekas kecelakaan bisa diperhatikan melalui bodi mobil. Ia membeberkan, ada enam hal yang patut diperhatikan untuk mengidentifikasinya.

Berikut seperti disampaikan kepada VIVA.co.id:

1. Biasanya mobil bekas kecelakaan memiliki ciri pada kondisi besi bagian depan mobil yang dapat dilihat, ketika kita membuka kap mobil. Seperti pegangan radiator, apakah ada cacat, atau tidak lurus. Biasanya mobil bekas kecelakaan, besi yang tadinya lurus menjadi tidak lurus, atau memiliki bekas las pada besi.

2. Cat mobil juga harus diperhatikan dengan teliti, apakah belang, atau tidak. Bila belang, kemungkinan sudah mengalami kecelakaan. Caranya, pandangi di tempat terang dengan jarak agak jauh.

3. Perhatikan juga celah antarbagian seperti bumper dengan lampu, atau dengan grille. Jika celah tidak sama, kemungkinan bagian tersebut sudah pernah diganti, atau dicat ulang.

4. Bila kecelakaan dari samping, kita harus melihat pilar B dari atas sampai bawah, apakah ada bekas las dan dempul.

5. Perhatikan juga lekukan garis pada bodi samping. Biasanya, mobil bekas kecelakaan memiliki garis lekukan yang tidak lurus.

6. Pegang bodi mobil secara teliti sambil diusap, apabila ada yang tidak rata, atau bekas dempulan dapat dirasakan dari sentuhan tangan. (asp)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya