Waspada, Jebakan Makanan Berbahaya di Ramadhan

Sidak BPOM Terhadap Makanan Berbuka Puasa
Sumber :
  • VIVAnews/Anhar Rizki Affandi

VIVA.co.id - Marhaban ya Ramadhan, bulan puasa telah tiba. Namun sudah siapkah kita untuk menjaga pola hidup selama sebulan berpuasa agar tetap selalu sehat?

Seperti sudah diketahui dan dipaparkan dalam berbagai penelitian, menahan lapar dan dahaga di Bulan Ramadhan tidaklah akan membuat diri menjadi tersiksa karena sebenarnya dari sisi kesehatan, berpuasa terbukti membawa manfaat kesehatan.

Dr. Tri Ari Wibowo, dari laman Meetdoctor.com, menjelaskan, saat berpuasa, organ pencernaan manusia beristirahat dari aktivitas rutin.

Hal ini akan membawa dampak positif pada kesehatan tubuh. Berpuasa, ia definisikan sebagai periode, di mana seharusnya tubuh tidak sembarangan mengasup semua jenis makanan.

"Saat puasa sistem pencernaan kita jadi terjaga karena kita mengistirahatkan saluran pencernaan (usus), beserta enzim dan hormon yang biasanya bekerja maksimal mencerna makanan, terus-menerus selama kurang lebih 18 jam," ujar dokter yang sering dipanggil Aria itu.

Namun, menjaga makanan yang kita konsumsi saat berbuka puasa dan santap sahur menjadi faktor utama agar hidup sehat di bulan puasa tercipta.

Saat berpuasa, dianjurkan sebaiknya mengutamakan mengkonsumsi air, vitamin, dan elektrolit. Artinya, perbanyak minum air putih, buah-buahan, atau pilih jus buah tanpa gula.

Jangan lupakan serat, baik yang dari sayur atau buah. Selain bisa membersihkan usus, serat yang membantu kita membersihkan sisa daging di sela-sela usus.

Saat sahur, pilih lemak sehat atau minyak yang tidak digoreng, seperti minyak zaitun, minyak kelapa, atau flaxseed oil. Lemak membuat pergerakan makanan di perut lambat, sehingga Anda lebih tahan lapar.

Tapi, jika semua bahan makanan dan minuman itu tentu juga harus dipastikan terbebas dari berbagai bahan kimia berbahaya yang justru akan membuat tubuh menjadi lebih rentan terhadap serangan penyakit.

Selanjutnya... Makanan Berbahaya Marak di Bulan Ramadhan...

Alasan Harus Makan Pisang Lebih Banyak


Makanan Berbahaya Marak di Bulan Ramadhan

Beberapa hari sebelum memasuki hari pertama Bulan Ramadhan, sudah seperti sebuah tradisi, pemerintah melalui dinas dan badan khusus rutin menggelar razia dan juga inspeksi mendadak ke pasar dan sentra jual beli bahan makanan.

Tujuan dari semua itu tak lain hanyalah untuk menangkap maraknya peredaran makanan berbahaya yang diedarkan di bulan puasa.

Seperti yang dilakukan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta bersama Pemerintah Kota Administratif Jakarta Barat melakukan sidak (inspeksi mendadak) di Pasar Tradisional Grogol, Jalan Muwardi Raya, Jakarta, Rabu, 17 Juni 2015 kemarin misalnya.

Dari hasil razia itu terbukti, bahwa para produsen dan pedagang nakal sangat benar-benar memanfaatkan momentum bulan puasa untuk mengedarkan bahan makanan berbahan kimia.

Buktinya, dalam razia itu, petugas menemukan berbagai bahan makanan yang setelah diperiksa, positif mengandung bahan kimia jenis formalin alias bahan pengawet.

"Untuk itu, akan kita lakukan tindakan berupa penelusuran terhadap pedagang yang terbukti jualannya mengandung formalin," kata Kepala Bidang Ketahanan Pangan DKI Jakarta, Sri Hartati.

Tak tanggung-tanggung, ada 19 jenis bahan makanan yang terbukti mengandung formalin, seperti tahi, bakso ikan dan juga udang segar.

Menurut Sri, 19 jenis bahan makanan itu diduga hanyalah perwakilan kecil dari puluhan dan mungkin ratusan jenis makanan bercampur bahan kimia.

Karena itulah, Sri dan timnya akan memulai perang melawan bahan makanan berbahan kimia dengan menggelar razia di mulai dari subuh di hari pertama puasa 2015 ini.

Sasarannya adalah pedagang bahan makanan sayur-sayur dan buah-buahan yang berjualan di pasar-pasar di Jakarta.

"Akan kita teliti apakah sayur, buah dan juga daging juga telah dicampur dengan bahan kimia," jelasnya.

Sri mengatakan, jenis bahan kimia yang selama ini rutin ditemukan dalam bahan makanan yang dijual pedagang nakal ialah, formalin, boraks dan pewarna tekstil alias rodamin.

Selanjutnya... Makananan Berkimia Beredar Hingga Supermarket...

Makanan Sehat Ini Ternyata Tidak Aman Bagi Tubuh

Makananan Berkimia Beredar Hingga Supermarket

Ingat! Makanan yang mengandung bahan kimia tak hanya beredar di pasar tradisional saja. Tapi, juga marak beredar di pasar tradisional alias supermarket.

Buktinya, dalam razia makanan yang digelar Suku Dinas Kelautan Perikanan dan Ketahanan Pangan Jakarta Selatan ditemukan makanan dan bahan makanan yang diduga mengandung formalin di 10 supermarket.

Bahkan, dari hasil uji laboratorium terhadap puluhan sampel bahan makanan, Badan Ketahanan Pangan DKI Jakarta menemukan dua bahan makanan yang positif.

Seperti juga di pasar tradisional, di supermarket bahan kimia formalin ditemukan pada bahan makanan seperi mie dan produk tahu.

"Untuk peternakan dan perikanan negatif, sementara pertanian ada 4 tahu serta 2 mie yang positif," jelas Sri.

Menurut Sri, di bulan puasa, dipastikan akan semakin banyak lagi bahan dan produk makanan berbahan kimia berbahaya.

Hal itu disebabkan, meningkatnya kebutuhan masyarakat akan bahan makanan untuk dapat memenuhi asupan gizi.

Sri berjanji, pihaknya akan terus melakukan penangkalan peredaran bahan makanan berbahaya selama bulan puasa dengan cara mengintensifkan razia.

"Razia akan kita gelar terus menerus," katanya.

 Tim senam Amerika Serikat di Olimpiade Rio de Janeiro,Brasil

Terungkap, Menu Makanan Para Juara Olimpiade

Jangan kaget dengan banyaknya kalori yang mereka konsumsi setiap hari.

img_title
VIVA.co.id
10 Agustus 2016