Polemik Sahur On The Road

Ilustrasi corat coret tembok Jakarta oleh peserta sahur on the road.
Sumber :
  • VIVAnews/Anhar Rizki Affandi
VIVA.co.id
Menteri ESDM: Tak Ada Gangguan Energi Selama Libur Lebaran
- Bulan Ramadhan adalah bulan berlimpah pahala, sekecil apapun amal perbuatan yang dilakukan, maka akan dibalas dengan pahala yang berlipat ganda. Untuk mendapatkan pahala melimpah di Bulan Ramadhan tak selamanya harus mengeluarkan biaya yang banyak, bahkan hanya dengan modal suara saja, akan diganjar dengan pahala yang luar biasa besarnya.

H+5 Cilacap Menuju Brebes Macet Total di Ajibarang

Namun, dewasa ini, banyak sudah orang yang salah kaprah dan salah arah dalam menjalankan ibadah yang satu ini.
808 Tewas Saat Mudik


Bukannya membangunkan orang sahur dengan tertib, kegiatan ini malah menciptakan suasana sahur semakin tidak kondusif.

Kegiatan itu bertajuk sahur on the road. Dari namanya sudah dapat dipastikan, kegiatan ini adalah kegiatan sahur berkeliling di jalanan.

Fenomena sahur on the road di Indonesia muncul beberapa tahun belakangan ini, banyak orang terutama dari mereka yang terlibat dalam kegiatan kelompok penyuka kendaraan bermotor menggelar kegiatan ini.
 
Awalnya, sahur on the road diciptakan untuk meningkatkan amal ibadah dengan cara berkeliling membangunkan orang sahur dan juga membagikan makanan untuk kaum Dhuafa.


Tapi, seiringi waktu berganti, kegiatan ini berubah menjadi sebuah kegiatan yang paling dibenci masyarakat di waktu sahur.


Bagaimana tidak, pelaku sahur on the road semakin brutal, mereka tak peduli lagi bahwa kegiatan itu adalah bagian dari ibadah, mereka hanya memanfaatkan momentum sahur di Bulan Ramadhan untuk dapat menguasai jalanan tanpa mempedulikan pengguna jalan lainnya.


Pada Ramadhan 2015, sahur on the road mulai mendapat tentangan dari kepala daerah-kepala daerah sampai petinggi negara.


Wali Kota Bogor,  Bima Arya Sugiarto bahkan kini tak hanya melarang warga Kota Bogor untuk menggelar sahur on the road, tapi dengan keras menyatakan kegiatan itu tak lagi ada manfaatnya.


Justru, menurut Bima, kini sahur on the road lebih banyak mudarat ketimbang kebaikannya.


Bagi Bima, sahur on the road hanya menggangu ketertiban dan kedamaian masyarakat di Bulan Ramadhan saja.


"Selama ini, sahur on the road identik dengan konvoi, vandalis dan kebut-kebutan di jalan raya Kota Bogor," kata Bima Arya baru-baru ini.


Selanjutnya... Perilau Buruk Sahur On The Road...




Perilaku Buruk Sahur On The Road

Para pelaku sahur on the road sebagian besarnya adalah diisi oleh para remaja usai sekolah. Mereka berkonvoi dengan kendaraan di jalanan tanpa membekali diri dengan surat izin mengemudi dan surat berkendara lainnya.


Di Kota Bogor, Bima Arya telah mengeluarkan perintah kepada Dinas Pendidikan untuk melarang para murid untuk ikut dalam kegiatan itu.


"Tapi kebijakan ini bukan hanya untuk para siswa saja, melainkan untuk masyarakat umum," ujar Bima Arya.


Sementara, di Jakarta, pelaku sahur on the road tak hanya menggangu arus lalu lintas, tapi juga merusak lingkungan.


Banyak fasilitas umum di jalanan ibu kota yang dirusak konvoi kendaraan pelaku sahur on the road.


Tak hanya itu, tembok di jalanan Jakarta menjadi korban corat coret tangan jahil pelaku sahur on the road.


"Saya kira pak kyai juga sudah bilang, kalau selama Ramadhan itu kita sebaiknya hanya melakukan hal yang mendidik," kata Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama, Rabu 17 Juli 2015.


Karena berbagi perilaku buruk itu, akhirnya Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin mengingatkan masyarakat yang berencana mengadakan kegiatan sahur on the road untuk tetap mematuhi aturan.


"Ini perlu diperhatikan, jangan sampai tujuan yang mulia atau baik dilakukan dengan cara yang salah, semangat baik kita dukung dengan memperhatikan etika dan norma yang berlaku di masyarakat," ujar dia.


Selanjutnya... Tindakan Tegas Pelaku Sahur On The Road...




Tindakan Tegas Pelaku Sahur On The Road

Dua pemimpin daerah, Ahok dan Bima Arya memiliki cara berbeda untuk memerangi prilaku buruk yang ditampilkan para pelaku sahur on the road.


Ahok memilih cara pasif dalam menyikapi kegiatan yang kerap mengganggu ketertiban berlalu lintas itu.


Bila kegiatan sahur on the road terbukti tidak produktif, Ahok akan melarangnya sepanjang sisa Bulan Ramadhan. "Nanti polisi yang amanin," ujar Ahok.


Sedangkan Bima Arya langsung turun ke jalanan untuk merazia pelaku sahur on the road di Kota Bogor.


Dini hari tadi, Minggu, 21 Juni 2015, Bima bersama Muspida setempat melakukan razia di sekitar jalan raya kota untuk memantau aktivitas warga yang melakukan kegiatan itu.


Dalam razia itu, petugas menemukan ratusan warga pelaku sahur on the road yang berkonvoi menggunakan mobil bak terbuka dan juga sepeda motor.


Selain itu, petugas menemukan anak di bawah umur yang ikut dalam rombongan menggunakan sepeda motor tidak disertai dengan izin mengemudi dan juga tidak menggunakan helm. (ren)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya