Temuan Puing Jawab Nasib MH370?

Puing Pesawat Boeing 777 yang Diduga Milik MH370
Sumber :
  • REUTERS/Zinfos974/Prisca Bigot
VIVA.co.id
Tragedi MH370 dan Bebas Visa Malaysia untuk China
- Benda yang diyakini sebagai sayap gerak pesawat atau flaperon, ditemukan di Pulau Reunion sebelah timur Madagaskar, Rabu, 29 Juli 2015. Banyak pakar meyakini, benda itu berasal dari pesawat Boeing 777.

MH370 Diperkirakan Terjun ke Laut dengan Kecepatan Tinggi

Otoritas Prancis, Kamis, 30 Juli 2015, mengatakan, terlalu dini untuk berspekulasi, bahwa itu puing dari pesawat Malaysia Airlines dengan kode penerbangan MH370. Mereka masih menyelidiki untuk memastikannya.
'Puing Pesawat' Terlihat di Pantai Timur Malaysia


Tapi, Wakil Menteri Transportasi Malaysia, Abdul Aziz Kaprawi, mengatakan, hampir dapat dipastikan, jika puing yang ditemukan di Pulau Reunion, berasal dari pesawat Boeing 777.

"Hampir pasti flaperon itu dari Boeing 777. Ketua penyelidik kami mengatakan ini," kata Kaprawi. Hanya ada empat kecelakaan serius melibatkan Boeing 777 dalam 20 tahun, sejak pesawat berbadan lebar itu pertama kali dioperasikan.

Satu kecelakaan melibatkan Boeing 777 terjadi di selatan khatulistiwa, yaitu MH370. Kaprawi mengatakan, butuh sekitar dua hari, untuk memverifikasi apakah benda itu berasal dari MH370.


Pada benda yang ditemukan, tertera kode BB670. Pakar penerbangan Xavier Tytelman, mengatakan, itu bukan nomor registrasi pesawat atau nomor serial. Tapi, menurut dia, itu tetap menjadi referensi, yang mempermudah proses identifikasi.


MH370 hilang pada 8 Maret 2014, mengangkut 239 penumpang dan awak dalam penerbangan dari Kuala Lumpur ke Beijing. Sejak itu, belum ada satu pun puing, yang ditemukan dalam operasi pencarian.


Salah Lokasi Pencarian


Kepala Komisioner Biro Keselamatan Transportasi Australia, Martin Dolan, mengatakan, puing pesawat ditemukan di Reunion, tidak bertentangan dengan model perhitungan komputer yang mereka buat.


Peta arus laut Samudera Hindia


"Pada model, ya, sesuatu bisa hanyut dan terdampar di Reunion, bahkan mungkin hingga Madagaskar," kata Dolan yang dikutip laman Sydney Morning Herald. Hal serupa disampaikan pakar kelautan Erik van Sebille, yang melakukan simulasi komputer pada 2014.


Namun, Sabile menyebut, kemungkinan temuan di Reunion yang berjarak 5.000 kilometer dari dugaan lokasi terakhir MH370, hanya jika pesawat jatuh di sebelah barat laut perairan Australia.


Sementara itu, pencarian yang dilakukan selama ini, diklaim berdasarkan sinyal satelit yang terlacak dari pesawat, adalah di barat daya yang terletak ratusan kilometer lebih jauh di selatan.


Merujuk pada lokasi pencarian, Sabile menyebut kecil kemungkinan puing ditemukan di Reunion. Laman The Daily Beast menulis hal serupa dalam laporannya, mengutip otoritas Australia.


Sebelumnya, otoritas Australia menyebut, berdasarkan model perhitungan, puing pertama MH370 diprediksi ditemukan di pantai selatan Sumatera, pada Juli. Artinya, ada kemungkinan pencarian selama ini dilakukan pada lokasi yang salah.


Kekhawatiran itu sebenarnya sudah lama disuarakan oleh sejumlah pakar kelautan Australia. Mereka menyatakan, tidak adanya titik jatuh definitif, mempersulit upaya membuat perhitungan.


"Itu kemustahilan. Arus tidak akan membawa puing ke Indonesia," kata pakar kelautan dari Universitas Australia Barat, Profesor Charitha Pattiaratchi, yang dikutip laman Australian Financial Review.


Peta temuan puing pesawat


Apa Selanjutnya?


Jika dipastikan temuan berasal dari MH370, tim pencari yang dipimpin Australia harus meninjau ulang, model perhitungan yang mereka gunakan selama ini untuk pencarian MH370.


Banyak pihak berharap, temuan puing dapat menjadi petunjuk penting, dalam upaya menemukan lokasi jatuhnya badan pesawat. Tapi, upaya itu masih membutuhkan proses, yang mungkin tidak sebentar.


Namun, setidaknya ada satu hal, yang bisa jadi kesimpulan dari temuan, yaitu nasib pesawat. Selama ini, nasib MH370 masih menjadi misteri, apakah benar jatuh ke laut atau kemungkinan lain.


Sarah Bajc yang kehilangan kekasihnya dalam insiden MH370, mengatakan, masih memiliki harapan pesawat itu mendarat selamat di suatu tempat rahasia. "Walau itu sulit diyakini," ucap Sarah, yang dikutip International Business Times.


Sekalipun tidak 100 persen meyakinkan, tapi adanya puing memperlihatkan terjadi sesuatu dengan badan pesawat. Temuan puing dapat memperkuat dugaan terburuk tentang nasib pesawat, yaitu jatuh di laut.


Pertanyaan selanjutnya adalah di mana sisa badan pesawat. Kemudian, tentang penyebab jatuhnya pesawat, apakah sepenuhnya kecelakaan atau kesengajaan. Butuh waktu lama untuk menjawabnya. (art)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya