Menanti Janji Pemimpin Baru Kadin

Ketua Umum Kadin Terpilih Rosan Perkasa Roeslani
Sumber :
  • VIVA.co.id/Anhar Rizki Affandi
VIVA.co.id
Alasan Pengusaha RI Belum Tertarik Sponsori Rio Haryanto
- Pemilihan pucuk pimpinan organisasi para pengusaha dan asosiasi yang tergabung dalam Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia, menutup gelaran Musyawarah Nasional VII 2015 di Bandung awal pekan ini. 

Bakmi Kadin, Legendanya Bakmi di Jogja
Hasilnya, Rosan Perkasa Roeslani menang telak dari Rachmat Gobel dalam voting yang dilakukan. Pria berusia 46 tahun itu mengantongi 102 suara, sedangkan kandidat lainnya Rahmat Gobel hanya meraup 27 suara. Karena, hanya sebanyak 129 dari 132 anggota yang menggunakan hak suaranya, 

Kadin Sambut Positif Kabinet Ekonomi
Menjadi ketua umum Kadin menggantikan seniornya Suryo Bambang Sulisto, diakuinya bukanlah hal yang mudah di tengah situasi ekonomi Indonesia yang tidak menentu saat ini. Selain karena faktor eksternal, tantangan dari dalam negeri tidaklah ringan. 

Tantangan yang dihadapi dalam negeri antara lain, dari isu upah buruh hingga mendorong peningkatan industri dan perdagangan. Selain itu, mempesolid komitmen para pengusaha di seluruh Indonesia agar dapat menjadi mitra pemerintah dalam mendoong pertumbuhan ekonomi.

Kepada VIVA.co.id, Rosan menjabarkan beberapa prioritas yang akan dilakukannya selama menjabat sebagai ketua umum periode 2015 hingga 2020.  

"Pertama, saya ingin konsolidasi dan memperkuat organisasi Kadin, baik yang di pusat maupun yang di daerah," kata dia di Jakarta, Rabu 25 November 2015.

Menurut dia, Kadin merupakan mitra kerja yang memiliki arti penting bagi pemerintah. Oleh karena itu, organisasi ini harus memiliki wawasan dan pengetahuan bisnis yang baik, sehingga peran dan fungsi tesebut dapat terwujud. 

Hal kedua yang menjadi prioritas dia adalah pengembangan kinerja industri. Rosan melihat Indonesia memerlukan industri yang kuat, terutama industri hilir. 

Namun, selama ini ekspor Indonesia masih bergantung kepada sektor komoditas sumber daya alam yang harganya kini tengah lesu. Potensi perkembangan sektor hilir menjadi target utamanya dalam upaya membenai sektor industi dalam negeri. 

"Kami juga ingin industri hilir untuk menghasilkan produk-produk yang bernilai tambah," kata dia.

Hal ini juga bertujuan untuk menggeliatkan pertumbuhan ekonomi, terutama untuk mendorong ekspor. "(Pertumbuhan ekonomi) kami lebih kepada konsumsi domestik dan penyerapan anggaran," kata dia.

Selanjutnya, Rosan berjanji juga akan memperhatikan bisnis start up berbasis teknologi dan industri kreatif. Lalu, pihaknya juga akan menjadikan produk unggulan Indonesia menjadi mendunia.

"Terakhir, kami ingin menciptakan local champion and global citizen. Ini program kami. Kami punya produk barang dan jasa kriteria tersebut, misalnya produk CPO (Crude Palm Oil). Kami ingin memperjuangkan produk CPO kita," kata dia.

Janji rangkul buruh

Persoalan perburuhan di Indonesia merupakan salah satu isu sensitif yang menjadi tantangan Rosan dalam mencapai prioritas kerjanya dalam menakhodai Kadin lima tahun ke depan. Dia pun mengaku punya kiat untuk merangkul buruh. Kuncinya terletak pada komunikasi.

"Komunikasinya jangan yang instan. Harus dibangun terus-menerus biar ada pemahaman bahwa ada dua pihak yang diuntungkan. Jangan sampai ada yang diuntungkan dan dirugikan," kata Rosan.

Dia menekankan komunikasi yang baik itu penting untuk dijalin antara perusahaan dan buruh, sehingga hasil akhirnya saling menguntungkan bagi semua pihak. 

"Kita kan ingin sama-sama berkembang. Kalau ribut terus, jalannya roda perusahaan tidak akan optimal," kata Rosan.

Dia pun memberikan catatan kepada perusahaan. Pemerintah telah menetapkan pola upah minimum. Tapi, tidak ada salahnya apabila perusahaan memberikan lebih kepada buruh.

"Kalau punya keuntungan dan pertumbuhan bagus, perusahaan harus memberikan insentif lainnya walau sudah ada pola dari pemerintah," kata Rosan.

Kikis tradisi pemburu rente

Terpilihnya Rosan disambut baik oleh pemerintahan Pesiden Joko Widodo. Namun, sebagai mitra pemerintah, ada beberapa pekerjaan rumah yang harus di prioritaskan. 

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Sudirman Said berharap, di bawah kepemimpinan Rosan, organisasi perusahaan itu dapat meredam praktik-praktik pemburu rente atau mencari komisi dengan menghalalkan segala cara.  

Sebab, menurut Sudirman, paktik tersebut masih sangat kental melekat di dunia usaha saat ini. Hal itu menjadi salah satu penghambat bekembangnya ekonomi domestik. 

Kadin sebagai salah satu mitra penting pemerintah dalam menjalankan program-program yang saat ini tengah digenjot, berperan besar untuk mengikis permasalahan tesebut. 

"Jangan lagi membudayakan praktik pemburu rente di masa lalu yang merugikan ekonomi kita. Ini ada program bersih-bersih yang harus dibantu Kadin," ujar Sudirman di Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Jakarta, Rabu 25 November 2015.

Sudirman mengatakan, pemerintah saat ini sedang melakukan pembenahan secara keseluruhan. Oleh karena itu, dibutuhkan wadah pengusaha yang sejalan guna mendukung visi yang diterapkan pemerintah.

"Kami sedang berbenah. Sedang terbuka. Kami butuh pengelola badan usaha yang satu visi. Menjalankan bisnis secara transparan dan akuntabel," kata dia.

Mantan direktur utama PT Pindad ini juga berharap, Kadin mampu bersatu di bawah kepemimpinan Rosan. "Kami ucapkan selamat kepada pimpinan baru Kadin. Semoga bisa bersatu. Karena organisasi yang kuat itu satu. Kadin itu mitra penting," ungkapnya.

Dalam kesempatan berbeda, Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/ Kepala Bappenas, Sofyan Djalil mengungkapkan hal senada. Namun, menurutnya untuk mewujudkan hal itu, Kadin harus solid dan merangkul seluruh pengusaha Indonesia. 

"Harapan saya Kadin menjadi satu," singkatnya. 
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya