KTT AS-ASEAN, Pertemuan Besar Bermakna Ganda

Pertemuan KTT US ASEAN.
Sumber :

VIVA.co.id - Presiden Amerika Serikat Barack Obama akan memimpin pertemuan dengan seluruh negara anggota ASEAN. Melalui pertemuan yang disebut sebagai US-ASEAN Summit, Presiden Obama akan menjadi tuan rumah dari 10 negara anggota Association of South East Asia Nation (ASEAN), selama dua hari, 15-16 Februari 2016.

Pertemuan ini akan membahas sejumlah agenda yang dianggap penting dan mendesak di kawasan ASEAN. Beberapa hal yang menjadi bahasan diantaranya, kemananan maritim, sengketa Laut China Selatan, kelompok ekstremis dan radikal ISIS, program rudal dan nuklir Korea Utara, juga pakta perdagangan Trans Pacific Partnership (TPP), kewirausahaan, dan inovasi.

Ini adalah pertama kalinya Obama mengadakan pertemuan dengan mengundang seluruh pemimpin negara ASEAN. Selama dua hari, seluruh pemimpin ASEAN akan membincang masalah ini. Presiden RI Joko Widodo diminta untuk mempresentasikan tentang bagaimana Indonesia mengatasi terorisme.

Indonesia dianggap berhasil mengatasi rasa takut akibat terorisme. Kasus bom yang meledak di Jalan Thamrin pada 14 Januari 2016, dianggap sebagai bukti empirik, bagaimana Indonesia tetap tegar meski baru saja menghadapi serangan teroris.

Jakarta hanya tegang dalam semalam. Esok paginya, jalan Thamrin yang super sibuk itu sudah kembali dibuka dan dilalui arus kendaraan. Biasa saja, seolah tak pernah ada bom meledak disana. Hanya pertokoan Sarinah dan gedung Djakarta Theatre dimana tembak menembak terjadi yang ditutup selama beberapa hari.

Direktur Mitrawicara dan Kerja Sama Antar Kawasan ASEAN Kemlu RI Derry Aman, mengatakan Presiden AS, Barack Obama, menunjuk Presiden Joko Widodo untuk menjadi pembicara utama dalam bahasan soal terorisme. "Alasan Presiden Obama memilih Indonesia (Jokowi) sebagai pembicara utama pada sesi mengenai terorisme karena mereka melihat upaya yang dilakukan oleh Indonesia dalam menangani serangan teroris pada tanggal 14 Januari kemarin," kata Derry, Kamis, 11 Febuari 2016 di Gedung Kemlu RI, Jakarta.

Derry menjelaskan, AS merasa di antara negara-negara ASEAN lainnya, Indonesia dianggap memiliki potensi terbaik dalam menghadapi ancaman terorisme. "Padahal ancaman terorisme di Indonesia cukup tinggi," kata Derry.

Keberhasilan Indonesia memang diakui dunia. "Jika militan yang menyerang Jakarta menggunakan bom dan senjata berharap tindakan itu akan menyebabkan rasa takut, mereka gagal. Kehidupan di Jakarta, sudah kembali normal, hanya satu hari setelah serangan terjadi. Kemacetan, antrian panjang di halte bus, juga sarapan pagi di kaki lima sudah terlihat lagi," tulis New York Times, 16 Januari 2016.

Indonesia memang mendapat kesempatan untuk bicara soal terorisme. Dan presiden Jokowi akan mempresentasikan soal terorisme. Namun terorisme hanya satu hal yang menjadi agenda. Ada agenda besar lain yang akan menjadi pembicaraan. Agenda besar itu adalah sengketa Laut China Selatan, konflik Korea Utara dan Korea Selatan, juga Trans Pacific Partnership.

Indonesia Peringkat Pertama Statistik Pertanian ASEAN



Dukungan Obama untuk Asia

Sejumlah analis asing mengatakan, pertemuan itu dilakukan oleh Obama sebagai sebuah langkah untuk memberikan dukungan pada sekutunya di Asia untuk melawan pertumbuhan ekonomi China.

"KTT yang diadakan di Sunnylands akan menjadi sesi perekrutan diplomatik, dari cara pemerintahan Obama untuk mendapatkan dukungan dari Asia Tenggara untuk menjadi kekuatan kunci penyeimbang, terutama soal Trans Pacific Partnership dan Laut China Selatan," kata John Ciorciari, asisten profesor di Universitas Michigan yang spesialis isu Asia Tenggara, seperti dikutip dari Los Angeles Times, 15 Februari 2016.

Pertumbuhan ekonomi China memang mengagumkan. China sukses merebut perhatian dunia. Hanya dalam 30 tahun negara itu berkembang, dari pertanian miskin menuju negara produsen yang kuat. Dengan menguatkan investasi dan memproduksi sendiri, China melesat menjadi negara dengan perekonomian terbesar kedua setelah Amerika Serikat.

China telah menjadi raksasa Asia. Untuk menghadapinya, AS perlu membuat sekutu di Asia. Menghadapi Asia. Mengajak 10 negara yang tergabung dalam ASEAN bisa disebut sebagai langkah strategis, sekaligus langkah taktis AS.

ASEAN, telah stabil sejak tahun 1967, didirikan dengan semangat "meningkatkan kerja sama politik dan kerja sama ekonomi dan stabilitas regional." Negara anggota ASEAN memiliki populasi total 600 juta, lebih banyak dari Uni Eropa, yang hanya berjumlah sekitar 500 juta orang.

ASEAN,  lebih sedikit kohesif dari Uni Eropa dan tidak memiliki mata uang bersama seperti euro atau badan legislatif umum seperti Parlemen Eropa. Tetapi negara ASEAN menjalankan keseluruhan dari pemerintah. Ada demokrasi, seperti Filipina; negara komunis, seperti Laos; dan monarki absolut, Brunei.

Tiongkok Bangun Hanggar Pesawat di Laut China Selatan

Mereka, seperti dikutip dari Los Angeles Times, juga sangat bervariasi dalam kekayaan: Singapura memiliki produk domestik bruto per kapita US$ 56.286, sementara Kamboja hanya US$ 1.084, menurut 2014 angka Bank Dunia. Untuk budaya, ASEAN juga termasuk unik. Ada negara-negara yang sangat Kristen seperti Filipina, sebagian besar Buddha (Myanmar) dan mayoritas Islam (Indonesia, Brunei).

Dengan potensi sebesar itu, tak heran ASEAN mulai dilirik oleh AS. "Asia Tenggara menjadi sangat penting bagi Amerika Serikat. Mereka menjadi potensi investi besar, bahkan jauh lebih besar jika dibanding gabungan China, Jepang, Korea Selatan dan India.Dan pemerintahan Obama telah memberikan perhatian yang layak pada mereka," komentar Ian Storey, seorang peneliti dari Institute Studi Asia Tenggara di Singapura.

Namun tak semua pengamat sepakat pertemuan tersebut akan menyingkirkan China. Storey memastikan, China akan tetap mengawasi pertemuan tersebut. "Namun saya tak yakin China akan iri dengan pertemuan tersebut. Pertemuan puncak ini tak akan merepresentasikan kehilangan bagi China," kata Storey.

Lalu, apa untungnya pertemuan ini bagi Indonesia?  Juru Bicara Kementerian Luar Negeri RI Arrmanatha C Nasir, pada press briefing yang diadakan di Jakarta, pada 11 Februari 2016 lalu mengatakan, beberapa hal yang akan dibahas pada KTT antara lain isu kerja sama ekonomi seperti inovasi dan kewirausahaan dalam konteks MEA (Masyarakat Ekonomi ASEAN), pandangan ASEAN terhadap strategi kawasan dalam menciptakan perdamaian dan kesejahteraan, serta isu politik, keamanan, dan tantangan lintas batas.

Sementara presiden Joko Widodo, menjelang keberangkatan ke AS pada Minggu, 14 Februari 2015 mengatakan, "Saya akan bertukar pikiran dengan pemimpin AS dan ASEAN mengenai keamanan kawasan."

"Ini akan saya manfaatkan untuk menyampaikan upaya mencegah radikalisme dan terorisme. Kita angkat perlunya keterlibatan masyarakat, termasuk penggunaan media sosial," kata Presiden, seperti diberitakan VIVA.co.id, pada Minggu, 14 Februari 2016.

Presiden juga menyebutkan bagi Indonesia, kemitraan Indonesia dengan AS harus diletakkan untuk menciptakan kesejahteraan dan perdamaian. "Kita juga mendorong kerja sama bidang ekonomi, khususnya UKM, promosi kewirausahan dan inovasi ekonomi digital," katanya.

Pertemuan US-ASEAN Summit 2016 akan berakhir pada 16 Februari 2016, waktu Amerika Serikat, atau 17 Februari 2016 WIB. Soal hasil pertemuan, akan terlihat dari langkah strategis apa yang terjadi sepulangnya Jokowi dari negeri Paman Sam tersebut.

Salah satu wilayah sengketa di Laut China Selatan.

Vietnam Kirim Peluncur Roket ke Laut China Selatan

"Kepulauan Spratly adalah hak sah kami untuk mempertahankannya".

img_title
VIVA.co.id
10 Agustus 2016