Wawancara Indra Bruggman

'Bisnis Busana Muslimah Itu Menyenangkan'

Indra Bruggman
Sumber :
  • instagram Indra Bruggman

VIVA.co.id – Dunia fesyen kini terus berkembang. Tak hanya busana serba glamor yang kerap ditampilkan, pakaian muslim wanita pun terus mencuri perhatian dan diburu masyarakat di Tanah Air.

Indra Bruggman Mendadak Jadi Tukang, Warganet Ramai

Tidak sedikit para pencinta pakaian muslim wanita yang memburu busana syar’i, di antaranya untuk menambah koleksi. Alhasil, sejumlah butik banyak menjual pakaian muslimah berbagai mode karena tingginya peminat.

Salah satunya adalah artis Indra Bruggman yang kini tengah serius berbisnis busana syar'i. Jarang muncul di televisi belakangan ini, Indra ingin fokus dengan bisnis yang menurutnya menyenangkan itu.

Sebelum Meninggal, Ibunda Indra Bruggman Sempat Terjatuh

Indra menegaskan, saat ini berbisnis pakaian syar'i lebih menjanjikan ketimbang menunggu tawaran bermain lagi di sinetron. VIVA.co.id mendapat kesempatan berbincang dengan pria 36 tahun ini soal minatnya akan bisnis pakaian wanita. Berikut petikannya.

Belakangan Anda jarang muncul di televisi, apa kesibukan saat ini?

Ibunda Berpulang, Indra Bruggman: Terus Siapa yang Bangunin Aku Solat?

Masih sibuk dengan bisnis pakaian syar'i. Sekarang memasuki tahun ketiga bisnis fesyen dengan brand Ummimi_byindrabruggman. Kemarin fokus busana muslim perempuan, sekarang mungkin mau tambah item, coba pakaian muslim laki laki. Jadi, ya, saya jarang terlihat di televisi, lagi asyik berjualan pakaian syar'i ini.

Mengapa tertarik berbisnis busana muslimah?

Jadi, awalnya kakak yang ngajak masuk ke dunia bisnis ini, karena dia ingin mengembangkan usaha butiknya dengan label pakaian sendiri. Akhirnya ajak saya kerja sama. Dua tahun berjalan, bisnis pakaian muslim wanita saya ini lumayan perkembangannya. Terus akhirnya saya lepas brand yang sama kakak, akhirnya saya bikin brand sendiri yaitu Ummimi_byindrabruggman. Banyak kemajuan dan lumayan pesanannya. Ya, ini yang membuat saya fokus dahulu ke pakaian syar'i, konsumennya juga banyak.

Jadi, Anda tidak sengaja masuk ke bisnis ini?

Ya, saya nyemplung ke dunia fesyen ini secara tidak sengaja, terutama baju muslimah. Cuma karena memang diajak kakak saya dan akhirnya sedikit banyaknya belajar, lalu praktik merasakan enaknya di bisnis, ya akhirnya lanjut. Konsumen bertambah, reseller nambah, jadi diterusin saja.

Apakah ada inspirasi lain sehingga memutuskan melanjutkan bisnis ini?

Karena keluarga saya keluarga hijabers. Ibu saya memakai hijab walaupun bukan hijab syar’i. Tapi kayak adik dan kakak pakai pakaian syar’i, jadi mungkin inspirasinya dari situ.

Model-model pakaian syar'i apa saja yang Anda tawarkan?

Model pakaian syar'i yang dijual umumnya baju dan khimar (kerudung yang lebar), jualnya satu set. Warna selera yang membelinya.

Termasuk burka?

Untuk sementara ini belum produksi burka atau cadar. Tapi mungkin ke depan kami enggak tahu seperti apa. Kalau memang banyak permintaan pasar, soal item itu akan kami sediakan.

Sudah buka cabang di mana saja?

Toko cuma satu. Tapi kalau reseller hampir ada di seluruh provinsi yang ada di Indonesia. Bahkan sampai Singapura, Brunei, Malaysia, Hong Kong juga ada reseller di sana. Kalau di Eropa dan Amerika juga ada beberapa yang kami kirim, tapi lebih banyak ke negara-negara Asia. Sebagian mereka tahu kalau saya aktor di Indonesia, sebagian lagi enggak tahu, hehe.

Sejumlah artis juga membuka usaha yang sama. Bagaimana Anda melihatnya?

Kalau sekarang banyak artis yang terjun di bidang yang sama, ya bagus juga. Itu artinya kami lebih bisa termotivasi lagi untuk bikin karya yang bagus, persaingan juga semakin ketat. Bisa semakin seru dan terpicu untuk bisa mengembangkan bisnis ini.

Apa kendala selama merintis bisnis pakaian muslimah ini. Masalah modal misalnya?

Kalau dari awal modal itu tergantung, mau berapa pun bisa jalan, yang penting bukan seberapa besar modal usahanya. Tapi seberapa kuat mau berusaha dan maju.

Apakah Anda berniat untuk menggandeng investor untuk bekerja sama?

Kalau bekerja sama dengan orang itu bukan sesuatu yang mudah. Kadang saya tipikal yang takut bekerja sama dengan orang lain, karena takut ada masalah ke depannya. Saya punya prinsip, kalau saya bisa handle sendiri, kenapa tidak. Selama saya masih bisa. Modal sendiri, untung juga dirasakan sendiri.

Apakah sekarang sudah balik modal?

Ya, Alhamdulillah kalau soal balik modal dari tahun pertama sudah balik modal. Sekarang saya tinggal menikmati hasilnya saja dan bagaimana mengembangkan lagi lewat ide.

Berapa omzet dari bisnis busana muslimah ini?

Kalau omzet tentu berbeda-beda tiap bulan, tapi tidak seperti Ramadan dan Idul Adha. Berapa nominalnya aku enggak bisa bilang karena kurang etis ya hehehe.

Lalu, bagaimana dengan keuntungannya?

Kalau untung, untuk satu baju memang enggak terlalu banyak. Buat saya, yang penting bisnis ini bisa berjalan baik, bisa memberikan lapangan pekerjaan buat pekerja saya, dan orang yang ada di sekitar saya. Selain itu, memberikan satu alternatif buat muslimah di luar sana untuk memilih busana dengan kualitas bagus dengan harga terjangkau.

Sempat merasakan untung yang lumayan saat bulan Ramadan kemarin. Saat buka di Thamrin City. Bisa dua sampai tiga kali lipat.

Ke depan, bagaimana rencana Anda dengan bisnis ini. Apakah akan menawarkan franchise?

Saya belum buka franchise. Tapi, saya lebih kepada bekerja sama dengan reseller luar kota dan luar negeri. Itu yang sedang jadi fokus saya untuk bisnis pakaian syar'i ini bisa berkembang.

Anda terbilang sukses berbisnis busana muslimah, apakah akan berhenti dari dunia hiburan?

Alhamdulillah kalau sampai sekarang, masih ada tawaran untuk main sinetron, atau acara-acara talkshow. Cuma karena memang saya tidak mau, untuk sementara mau vakum dahulu, atau kalau mood-nya lagi pengen syuting, baru saya syuting. Kalau dibilang vakum dari dunia entertainment tidak 100 persen, cuma untuk kegiatan syuting sinetron, sementara ini memang tidak saya ambil. Karena waktu yang tidak memungkinkan untuk syuting, karena fokus dengan bisnis yang saya jalani. Kalau kayak talkshow atau off air masih saya terima kadang-kadang.

Karena sekarang punya prioritas mengembangkan usaha pakaian muslimah, jadi sedikit banyak kegiatan di dunia entertainment saya kurangi. Fokus dahulu saja mendingan ke bisnis. Jadi perhatian enggak setengah-setengah.

Apa tips yang bisa Anda berikan untuk berbisnis pakaian muslimah bagi pemula?

Tips berbisnis untuk pemula adalah kalau kita mau melakukan bisnis itu harus tahu pangsa pasar kita mau ke mana. Kita akan membuat apa, dan jangan dahulu memakai modal yang cukup besar. Kalau untuk pakaian muslimah, lihat mode yang lagi disukai banyak orang. Ide yang baru tapi original.

Selain bisnis pakaian muslim wanita, apakah berencana untuk investasi lain?

Investasi yang baik adalah yang risikonya kecil. Kalau punya kos-kosan atau usaha kontrakan, pengen sih. Karena menurut saya itu usaha yang bagus, walaupun secara bisnis itu bukan bisnis yang bagus, tapi secara investasi itu investasi yang bagus.

Tertarik bisnis kue kekinian?

Maaf, untuk sementara ini belum tertarik masuk ke bisnis kuliner. 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya