Pilpres 2019 di Bawah Bayangan Politik Identitas

- VIVA/Tim Desain
Ketua KPU Arief Budiman mengatakan, bahwa adanya bencana alam cukup menghambat persiapan mereka. Misalnya saja, tiga kabupaten/kota yaitu Palu, Donggala, dan Sigi, terpaksa belum bisa melakukan pembaruan data menyangkut pemilih. Daerah-daerah tersebut pun meminta kepada institusinya untuk melakukan pemutakhiran pada bulan Januari.
Alasannya, karena mereka perlu menunggu situasi tenang agar kegiatan administrasi di wilayah itu bisa berfungsi secara normal kembali. Untuk sekarang ini, warga di sana masih sibuk mengurus proses recovery, baik diri mereka sendiri, rumah, juga fasilitas-fasilitas lainnya.
"Bisa marah-marah nanti kalau ditanya soal itu (pemutakhiran data pemilih). Jadi kami bisa memahami itu. Nanti kemungkinan kami mulai bulan Januari," katanya kepada VIVA.
Rekapitulasi DPTHP di KPU
Meski demikian Arief menuturkan, KPU sudah menetapkan daftar pemilih beberapa waktu yang lalu. Oleh karena itu, mereka akan menjadikan data itu sebagai pegangan sementara. "Bukan berarti di daerah nggak ada data pemilihnya, cuma ada data itu belum diupdate karena situasi bencana itu," ujarnya.
Untuk masalah distribusi logistik, Arief tidak melihat adanya hambatan berarti. Sejauh ini, distribusi kotak suara dan bilik suara sudah berjalan baik. Dia menegaskan proses tersebut akan terus berjalan. Apalagi, mereka masih memiliki cukup banyak waktu. Namun, bila persoalannya adalah adanya kekhawatiran mengenai kotak suara yang berbahan karton, Arief kembali menekankan logistik kedap air itu sudah digunakan sejak Pilkada 2015.
"Jadi sudah 3 kali pemilu, 2015, 2017, 2018. Kita sudah pakai itu," katanya. menegaskan.
Arief mengakui, KPU memang ingin pemilu ini murah. Murah bagi siapapun, murah bagi KPU, murah bagi peserta pemilu. Makanya, mereka sengaja mendesain logistik-logistik untuk kegiatan pemilu itu berbiaya murah. Misalnya kampanye. Dia menyampaikan sebagian besar kampanye yang membutuhkan uang banyak dibiayai oleh negara, melalui anggaran KPU.
"Iklan di media cetak elektronik, pembuatan baliho-baliho spanduk, itu kan dibiayai oleh negara. Jadi pemilu ini sebenarnya desainnya itu sudah mengarah ke efektif, efisien, hemat baik bagi penyelenggara maupun bagi peserta pemilu," ujarnya.