SOROT 68

"Tempat yang Sifatnya Massal Lebih Rawan"

VIVAnews – Maraknya kasus pembobolan dana nasabah di anjungan tunai mandiri, membuat bank-bank waspada. Apalagi, menurut penyidik Polri si penjahat sudah mengumpulkan ratusan PIN nasabah yang akan dijadikan korban. Bahkan ratusan nomor rekening sudah dibobol penjahat, kerugian miliaran rupiah.

Nasabah PT Bank Rakyat Indonesia adalah salah satu korban penjahat itu. Nah, untuk mengetahui bagaimana upaya BRI mengantisipasi aksi si penjahat itu, wartawan VIVAnews mewawancarai Kepala Bagian Pengembangan e-Banking BRI, Imam Subowo, di kantornya di gedung BRI, Jalan Sudirman, Jakarta, Jumat sore 29 Januari 2010. Berikut petikannya.

Begitu banyak kasus pembobolan ATM yang muncul, bagaimana pengamanannya?
Sebenarnya kalau kita lihat dari sisi antisipasi, konsep ini kan harapannya secure. Kalau kita lihat, ini adalah permasalahan yang sudah lama. Modusnya lama. Artinya dibajak kartunya dengan konsep yang namanya skimmer code.

Yang harus diperhatikan, di dalam transaksi elektronik itu sebenarnya harus tercapai dua faktor otentifikasi yang harus dipenuhi. What you have and what you know. Apa yang kita miliki dan apa yang kita ingat.

Artinya keduanya harus bisa lewat. Jadi transaksi bisa terjadi kalau dua-duanya terpenuhi. Katakanlah kalau nasabah hanya punya saja kartu tidak punya PIN atau lupa, transaksi tidak terjadi. Begitu juga sebaliknya. Nah, transaksi kartu debet baru bisa terjadi kalau dua faktor otentifikasinya terpenuhi. Kartunya ada, PIN nya juga ada.

Maksudn ya?
Untuk melewati itu artinya harus ada dua langkah juga. Yaitu, kartunya dibajak dengan konsep skimmer. Skimmer itu untuk membaca apa yang ada di magnetiknya kartu ATM saja. Membaca setelah itu diambil, ditulis sendiri di kartu lain. Tetapi itukan butuh perangkat satu lagi perangkatnya yaitu yang namanya PIN. Nah cara membacanya dilakukan dengan kamera, diintip. Yang diintip tangannya. Keypad itu kan letak-letak angkanya sudah tetap, jadi pergerakan jari yang diintipnya.

Artinya kalau memang dua-duanya terpenuhi, maka ya kemungkinan bobol rekening itupun jadi tinggi. Ini sudah sering terjadi sebenarnya, tapi entah kenapa akhir-akhir ini  muncul dan terekspos besar-besaran. Kalau saya melihat karena terjadi berbarengan sehingga terjadi hal yang seakan-akan massal dan menjadi trend.

Pemahaman saya sebenarnya kasus yang muncul sekarang itu sudah terjadi beberapa tahun lalu. Data itu sudah lama mereka (penjahat ATM) kantongi,  tapi dengan kondisi seperti ini semua mata terbelalak. Orang kita pasti turun untuk melihat. Ini gambaran dasar.

Apakah BRI bisa meraba lokasi-lokasi yang menjadi target si penjahat itu?
Sebenarnya begini yang dipasangi alat skimmer oleh pihak-pihak tertentu itu adalah ATM di di luar kantor cabang (BRI). Yang sifatnya umum, kelihatannya ramai atau massal yang seakan masuk bukan milik bank. Tapi kalau di kantor cabang kecil sekali kemungkinan itu. Di tempat yang sifatnya massal, si penjahat akan lebih leluasa, karena tidak mungkin dijaga satpam terus-menerus. Misalnya di bandara, dan mall.

Lalu apa yang diantisipasi oleh bank?
Sebenarnya banyak yang sudah kami lakukan, di antaranya  dengan memasang antiskimmer. Mungkin Anda pernah merasakan saat bertransaksi di ATM, kartunya agak telat. Nah itu yang paling aman. Istilahnya, alat ini sedang menggoyang konsep skimmer. Jadi kalau kartunya masuk agak pelan, dan keluarnya pun agak pelan, itulah dia antiskimmer yang menurut saya paling aman.

Apakah antiskimmer itu masih memungkinkan ditembus penjahat?
Ya mungkin saja. Tetapi paling tidak meminimalisir dibandingkan dengan yang tidak ada antiskimmer.

Tahapan lainnya untuk pengaman yang dilakukan?
Jika masih belum puas dengan antiskimmer, maka dipasangi penutup keypad. Ini untuk mengantisipasi agar pihak-pihak lain tidak bisa mengintip PIN. Sebenarnya masih banyak tahapan-tahapan pengamanan yang kami lakukan, beberapa tahapan kami selalu mengingatkan nasabah.

Apa pengaman ATM yang paling mendasar?
Kembali ke dua faktor tadi yang namanya PIN. PIN ini Personal Identification Number, artinya harus nasabah sendiri yang tahu, mestinya dia harus menjaga kerahasiannya, bikinlah yang unik bagi dia. Konsep menggunakan tanggal ulang tahun sebagai PIN harus dihindari. Ubahlah PIN secara berkala, inilah yang paling berat bagi nasabah.

Berikutnya dari konsep ATM. Sekarang ini luar biasa marak penipuan, misalnya lewat iming-iming hadiah. Jadi yang harus diingat, ketika masuk ke ATM hindari bahwa anda sebenarnya sedang dipandu. Kemudian hindari orang yang bersama-sama masuk dalam ATM. Kalau keypad tak ada penutupnya, tak perlu malu untuk menutup tangan Anda saat menekan tombol PIN.

Mana yang paling aman, apakah ATM, Mobile Banking atau e-banking?
Selama dua faktor tadi (PIN dan Kartu) terpenuhi, maka semuanya aman. Sebab memang kuncinya di situ, kuncinya di PIN.

PB IKASI Kirim Arval Raziel dan Ricky Dhisulimah Ikut Kualifikasi Olimpiade
Trent Alexander-Arnold saat Arsenal vs Liverpool

Trent Alexander-Arnold Siap Bangkitkan Juara Liverpool

Alexander-Arnold telah diberi peran bebas ketika Liverpool menguasai bola dan dia menjelaskan bagaimana Klopp menyuruhnya untuk bermain seperti gelandang.

img_title
VIVA.co.id
23 April 2024