SOROT 117

Memilih Garuda Muda

Andrea Bitar mengikuti seleksi timnas
Sumber :
  • VIVAnews/ Muhamad Solihin

VIVAnews - Teriakan Alfred Riedl, pelatih Tim Nasional Indonesia kembali pecah di Lapangan ABC, Kompleks Senayan, Jakarta, Jumat 7 januari 2011. Pelatih yang baru saja melambungkan nama tim Merah Putih di ajang Piala AFF 2010 itu tak henti memberikan instruksi pada 19 pemain calon Timnas U-23 (di bawah usia 23 tahun). Bersama asisten pelatih Wolfgang Pikal, Riedl mengarahkan mereka melakukan simulasi, dari mulai passing hingga membangun serangan ke arah gawang lawan.

Suasana lapangan kembali riuh, mirip latihan dua-tiga pekan lalu saat Timnas berlatih menjelang final Piala AFF. Para pemain muda, dengan semangat tinggi, menggiring bola, mengumpan dan menembak ke arah gawang. Keringat mengucur deras di badan mereka.

Chandrika Chika Terjerat Kasus Narkoba, Terkena Kutukan Podcast Deddy Corbuzier?

"Ayo Syamsir Alam! Mana James?!" teriak penonton dari pinggir lapangan.  

Ada pemandangan menarik dalam seleksi tahap pertama Timnas untuk Pra Olimpiade 2012 dan SEA Games 2011 ini. Di tengah lapangan, tampak aksi menonjol seorang pemain berkulit putih, bermata biru, dan berambut pirang. Dia adalah Andrea Bitar, yang kini bermain untuk klub FC Cannes Perancis.

Bitar bukan satu-satunya pemain dari klub-klub asing di manca negara yang sedang disaring Riedl. Selain dia, ada sejumlah nama lain. Salah satunya James Zaidan Saragih. Gelandang serang New York Cosmos ini tak tampak mencolok. Kulitnya sawo matang seperti kebanyakan pemain Indonesia lainnya. Demikian juga Arthur Irawan. Meski berasal dari klub Lytham Town, Inggris, dia malah seorang Warga Negara Indonesia (WNI) 'asli'.

Selain itu ada satu pemain tamu yang ikut berlatih. Dialah Syamsir Alam, pemain U-19 yang baru saja dikontrak klub Uruguay, FC Penarol. Syamsir menjadi pemain tamu karena Jumat malam usai latihan, dia harus terbang kembali ke Uruguay untuk menjalani tes kesehatan. "Posisi Syamsir kita serahkan ke Riedl. Kalau dinilai bagus, kami akan lobi ke Penarol Uruguay untuk meminjamnya," kata Deputi Bidang Teknis Badan Tim Nasional (BTN) Iman Arif.

Di luar mereka, sebetulnya masih ada sejumlah yang lain. Sayang, mereka berhalangan dengan beragam alasan. Dua pemain FC Utrecht, Belanda, Stefano Lilipaly dan Mark van Demaarel, absen karena sedang di Portugal mengikuti pemusatan latihan klub. Mereka dijadwalkan tiba di Indonesia pertengahan Januari ini. Kim Jeffrey Kurniawan pun berhalangan karena harus berlatih menjelang laga Persema, klubnya sekarang, melawan Persis Solo.

Usai latihan, Riedl mengatakan sejumlah pemain menunjukkan skill individu yang bagus. Namun, ia menolak menyebutkan siapa di antara mereka yang lolos seleksi. Soalnya, proses penyaringan masih akan terus berlanjut.

Seleksi terdiri dari tiga tahap. Yang pertama berlangsung tanggal 7-9 Januari 2011, diikuti 27 pemain lokal maupun asing. Tahap kedua 11-13 Januari dan yang terakhir 15-17 Januari. Seleksi tahap pertama dan kedua diprioritaskan untuk para pemain yang akan membela Merah Putih di ajang Pra Olimpiade 2012. Sedangkan yang terakhir untuk memperkuat skuad SEA Games 2011. Hasil seleksi tim Pra Olimpiade diumumkan lebih awal, 17 Januari mendatang. Soalnya, pada 23 Februari skuad Garuda muda itu sudah akan bertanding melawan Turkmenistan.  

Legiun asing

Seleksi Timnas kali ini berlangsung ketat. Sekitar 90 pemain muda, baik lokal maupun asing, harus keras bersaing untuk bisa masuk skuad Garuda. Mereka datang dari klub-klub Liga Super Indonesia (ISL), divisi utama dan sejumlah klub asing. Lima nama pemain Timnas sudah otomatis masuk daftar sementara. Mereka adalah Okto Maniani, Irfan Bachdim, Yongki Ariwibowo, Kurnia Mega, dan Johan Juansyah.

Dari legiun asing, dari berbagai klub asing di seluruh penjuru dunia, ada delapan pemain yang diundang. Mereka terdiri dari dua WNI dan enam pemegang paspor negara lain--lima berdarah campuran, satu lainnya WNA 'asli'.

Siapa saja mereka?

Yang paling disorot media adalah Andrea Bitar. Jangkung dan berambut pirang, dari jauh dia sudah terlihat 'benar-benar bule'. Meski demikian, kepiawaian pemain FC Cannes ini dalam mengolah bola belum banyak diketahui publik. Andrea memang warga negara Perancis, tapi dia sudah 16 tahun bermukim di Bali bersama keluarganya. Selama ini, dia bolak-balik terbang Bali-Perancis.  

Lalu ada James Zaidan saragih, 19 tahun. Dia lahir di New York, AS, dari pasangan warga Indonesia, Nazaruddin Saragih dan Artita. Selama di New York, James sudah dua tahun masuk Olympic Development Program. Ini program pengembangan remaja berbakat di Amerika untuk menyaring peserta Olimpiade dari semua cabang olahraga. James juga pernah mengikuti berbagai turnamen domestik maupun internasional khusus remaja. Itu antara lain: The Score Tournaments, Dallas Cup, Las Vegas Mayor's Cup, Zadar International Tournament 2005 di Kroasia, dan Thessaloniki's International Tournament di Yunani, setahun kemudian.

Pengagum Sneijder ini merupakan salah satu pencetak gol terbanyak di ODP. Berposisi gelandang serang, James sebenarnya pernah mengikuti seleksi Persebaya U-21 pada Maret tahun lalu. Sayang, ketika itu kiprah James terhalang status paspornya. Dua bulan berlatih di Surabaya, dia terpaksa kembali ke New York.

Meski berstatus sebagai warga negara Amerika Serikat, James ingin memegang paspor Indonesia agar bisa masuk tim Merah Putih. "Saya rela pindah ke Indonesia dan meninggalkan New York. Saya bersedia melepas kewarganegaraan saya kalau memang itu bisa membuat saya lebih nasionalis," katanya.

Pemain legiun asing lain yang dilirik Riedl adalah Arthur Irawan, juga 19 tahun. Saat ini dia merumput di klub Inggris, Lytham Town. Arthur adalah seorang WNI ‘asli’. Lulusan Jakarta International School ini tengah menjalani tes di klub Inggris lainnya, Preston North End. "Saya akan serius dan fokus main di Timnas, bila lolos," ujarnya. "Saya serahkan pada penilaian pelatih. Semua tergantung dia (Riedl).”

Seperti Arthur, Farri Agri, 19 tahun, adalah juga seorang WNI yang kini bermain di klub Al Khor, Qatar. Lahir di Lhokseumawe, Aceh, dia tinggal di negeri minyak ini sejak usia empat tahun. Farri saat ini menempati posisi penyerang di Klub Al-Khor dan telah menjaringkan 15 gol. Ia mulai berlaga di liga setempat pada tahun 2005. Di tahun itu, dia langsung membawa Al Khor ke peringkat ke empat dari 20 tim yang mengikuti kompetisi.

Untuk diterima di Al Khor, Farri harus terlebih dahulu mengikuti sejumlah pertandingan persahabatan setahun penuh. Selama itu, dia diawasi langsung oleh tim pemandu bakat dari Qatar Football Association. Dia tercatat menjadi satu dari sedikit pemain asing di Qatar yang masuk pemusatan latihan Aspire. Ini merupakan program jangka panjang sepakbola Qatar untuk merekrut pemain berbakat untuk dinaturalisasi menjadi pemain nasional negeri itu.

Dari klub Belanda, ada gelandang serang FC Utrecht, Stefano Lilipaly, 21 tahun. Awalnya, pemilik nomor punggung 39 ini masuk klub amatir bernama DCG selama tiga tahun. Dari situ, dia pindah ke akademi AZ Alkamaar sebelum kemudian diterima di tim junior FC Utrecht.

Yang hebat, putra pasangan Ron Lilipaly dan Adriana ini pernah terpilih untuk memperkuat timnas Belanda U-15 hingga U-18. Dia dikenal sebagai pemain fleksibel, lapar mencetak gol, dan cemerlang memberikan assist. "Saya ingin meniru salah satu pemain favorit saya, Andres Iniesta. Saya bisa bermain defensif, dan kemampuan saya juga mendukung untuk menyerang," katanya.

Stefano juga terkenal mampu mencetak gol dari luar kotak penalti. Musim ini, dia sudah tampil di tiga pertandingan dan di setiap pertandingan dia melesakkan satu gol. Memiliki darah Maluku, Stefano mengaku tak tahu banyak Indonesia, kecuali makanannya. "Keluarga saya sering masak nasi goreng," katanya.

Selain Stefano, juga ada Oliver Rifai. Remaja 17 tahun ini sejak tahun 2008 bermain untuk klub AZ Alkmaar di posisi gelandang. Ayahnya seorang WNI, ibunya Belanda. Dia terpilih masuk Timnas Belanda untuk U-16 dan U-17 di posisi bek atau gelandang tengah.

Kandidat berdarah campuran lain dari negeri kincir angin adalah Mark van Demaarel, 20 tahun. Pemain bertahan ini teman satu klub Stefano Lilipaly di FC Utrecht. 

Nama terakhir di jajaran legiun asing ini adalah Ruben Wuarbanaran, 20. Pria kelahiran Wijhe, Belanda, ini dikontrak klub Jong FC Den Bosch. Ia berposisi sebagai bek atau gelandang. Ruben pernah tampil di Indonesia dalam liga amal yang digelar di Surabaya dan Malang, November lalu.

"Ruben akan datang ke Indonesia minggu depan. Ia sudah menyatakan bersedia menjadi warga negara Indonesia," kata Iman Arif.

Viral Seorang Remaja Jalan Puluhan Ribu Langkah demi Datang ke Masjid untuk Hal Ini

In...do...ne...sia!!!

(kd)

10 Negara Ini Dicap Paling Malas Gerak Sedunia, Kok Bisa?
Dr. BRA. Mooryati Soedibyo

Terpopuler: Beda Sikap Ria Ricis-Teuku Ryan Perlakukan Orang Tua, Mooryati Soedibyo Meninggal Dunia

Berikut deretan 4 rangkuman artikel terpopuler kanal Showbiz VIVA.co.id dalam Round Up sepanjang edisi Rabu 24 April 2024.

img_title
VIVA.co.id
25 April 2024