Bukaka: Umur Jembatan Bisa 50 Tahun

Jumat, 2 Desember 2011 - 21:46 WIB

Oleh :

Presiden Direktur PT Bukaka Teknik Utama Tbk Irsal Kamaruddin

Sumber :

VIVAnews/Sandy Adam Mahaputra

VIVAnews - Usianya baru 10 tahun. Masih muda bagi ukuran sebuah jembatan. Namun, Jembatan Mahakam 2 di Tenggarong, Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur ini sudah ambruk.

Berbagai tudingan mengarah kepada PT Bukaka Teknik Utama Tbk, sebagai perusahaan penggarap pemeliharaan jembatan itu. Antara lain terkait prosedur perawatan yang sempat menimbulkan kemacetan di area jembatan. Tak cuma itu, Bukaka juga dituding teledor mencopot baut klem dan tidak menutup operasi jembatan.

Presiden Direktur PT Bukaka Teknik Utama Tbk., Irsal Kamaruddin di kantornya, di Bukaka Industrial Compex, Cileungsi, Bogor, menjawab tudingan itu. Berikut kutipan tanya jawab dengan Irsal yang didampingi Vice President Product Development PT Bukaka Teknik Utama Tbk Eko Ariwandono:

Bagaimana posisi Bukaka dalam kecelakaan itu?
Kami dapat kontrak perawatan Jembatan Kutai Kartanegara sekitar Oktober. Kami melewati proses persiapan dengan dimulai di pabrik ini (Cileungsi, Bogor) dan Minggu lalu (20 November 2011) alat bantunya dikirim ke Tenggarong.

Mulai Jumat dan Sabtu (25 dan 26 November 2011) kami mempersiapkan pekerjaan utama: merawat jembatan. Pada Jumat aktivitas persiapan sudah dimulai. Sabtu siang (26 November 2011) sekitar pukul 15.30 wita ada musibah, jembatannya ambruk.

Pada saat kami sedang melakukan persiapan, belum memulai perawatan, jembatan itu ambruk. Ini bukan bela diri, ini memang seharusnya yang menjelaskan Kementerian Pekerjaan Umum.

Bisa Anda bayangkan, kalau tukang bengkel mau memperbaiki mobil mogok, tentu mereka mempersiapkan alat-alat dulu. Siapkan kunci-kunci dan dongkrak bila perlu. Nah, ini sama, kami sedang mempersiapkan pengerjaan.

Soal kemacetan panjang dijembatan itu, bagaimana sebenarnya?
Mengenai jalan ditutup, saya pertegas: jalan tidak ditutup dan masih beroperasi normal. Memang karena ada tim kami yang bekerja, sehingga jalan agak terhalangi. Tapi satu lajur masih bisa dilewati kendaraan. Walaupun kala itu terkonsentrasi di satu sisi, sebenarnya, kalau jembatannya sehat, tak masalah.

Pada umunya jembatan dibangun dengan kapasitas bisa menahan beban penuh. Jadi seandainya ada kemacetan total, jembatan tidak akan ambruk. Jadi masalah jalan ditutup, bukan sengaja ditutup. Mengenai beban berpindah di satu arah juga tidak berpengaruh bila jembatan didesign baik.

Ini bencana kan Sabtu. Jumat kami melakukan persiapkan. Senin diperiksa oleh Dinas Pekerjaan Umum. Jembatan tidak ditutup selama 21 hari, selama pengerjaan. Jembatan hanya dibuka dan ditutup tergantung situasi saja.

Jadi penutupannya kapan?
Saat pengencangan, saat window system bekerja. Itu saja ditutup sementara. Cuma sekitar 30 menit.

Mengenai isu baut dilepas bagaimana, Pak?
Sebenarnya kami tidak melepas baut. Kami hanya melepas counter nut di hanger. Ini kami lepas tiga pekan sebelum kejadian.

Kenapa kami lepas? Ini untuk buat alat bantu, kan ada ulirnya, kami harus buat alat bantu di tempat duduk baut. Kalau jembatannya sehat, counter nut dilepas tidak masalah, karena masih ada dua baut di hanger. Prosedur ini kami sudah mendapat izin dari Dinas Pekerjaan Umum.

Secara teknis ambruknya jembatan seperti apa, Pak?
Kasih kesempatan kepada tim independen, karena Pak Djoko Kirmanto (Menteri Pekerjaan Umum) dan dirjen tidak berbicara. Semua sedang diselidiki.

Apakah kecelakaan ini tanggung jawab Bukaka?
Sebetulnya kami tidak pada saatnya berbicara siapa yang bertanggung jawab. Itu nanti setelah investigasi selesai. Kami merasa aktivitas perawatan ini belum dilaksanakan.

Adakah korban dari tim pekerja Bukaka?
Kami masih mencari enam teknisi yang hilang, yang saat itu sedang bekerja membuat "kantong monyet", tempat bergelantungan untuk mengecek seluruh baut bawah jembatan. Waktu itu 11 teknisi sedang bekerja. Enam hilang, tiga di rumah sakit, yang lain selamat.

Ideal umur jembatan itu berapa? Kenapa bisa sampai ambruk dalam waktu relatif singkat?
Jadi begini, kalau desain jembatan harusnya bertahan hingga 50 tahun lebih. Ini kan baru 10 tahun. Kalau dipelihara secara rutin, sebenarnya tak masalah. Cuma di Indonesia ini kondisinya sangat spesial, baut-baut dikendori lalu di jual.

Seharusnya pemeliharaan jembatan dilakukan berapa tahun sekali?
Pemeliharaan, pengencangan dan penggantian baut yang rusak, bisa dilakukan setahun sekali, sepanjang tidak ada masalah. Seperti tertabrak tongkang atau yang lain. Bila tertabrak, harus segera dicek.

Waktu itu kondisinya sudah parah?
Kami dari Bukaka tidak dalam kapasitas menjawab pertanyaan ini. Pertanyaan tersebut bisa dijukan ke Dinas Pekerjaan Umum (Kabupaten Kutai Kartanegara) yang memberi proyek itu kepada kami.

Apa nama kontrak pemeliharaan jembatannya, Pak?
Kontraknya tertera tanggal 11 Oktober 2011, dengan order program rehabilitasi/pemeliharaan jalan dan jembatan. Sedangkan nama kegiatannya adalah pemeliharaan Jembatan Kutai Kartanegara, Kecamatan Tenggarong. Kontrak itu dari Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Kutai Kartanegara.

Berapa nilainya?
Rp2,798 miliar, dengan masa kerja 12 Oktober hingga 12 Desember 2011.

Apa jenis pekerjaan yang tertera dalam kontrak itu?
Dalam kontrak Pre Construction Meeting (PCM), yang ditandatangani 20 Oktober 2011, merupakan kelanjutan dari kontrak pemeliharaan jembatan. Kami harus mengerjakan salah satunya, mengencangkan baut-baut hanger atas dan bawah. Sedangkan kontrak lengkapnya ada 6 item, yaitu:

Pertama, membuat titik benchmark baru. Benchmark lama tidak digunakan, hanya sebagai acuan saja. Titik benchmark merupakan titik di luar jembatan yang bisa digunakan untuk mengetahui center-nya jembatan.
Kedua, penyesuaian analisis struktur berdasarkan 2001.
Ketiga, Pemberian tanda baut: patah (merah), longgar (biru), dan kencang (putih).
Keempat, pada saat pengukuran, waktu yang dibutuhkan 10 menit, dan waktu persiapan setengah jam
Kelima, untuk item pekerjaan: penggantian dan pemeliharaan baut klem bagian bawah dan pengencangan baut klem bagian atas. Pengecekan dilakukan setiap baut pada klem, baik atas maupun bawah.
Keenam, untuk pekerjaan expantions jount digunakan dengan modular gap tipe 240 mm, bukan 160 mm.

Apa yang dilakukan setelah jembatan runtuh?
Minggu malam, Dinas Pekerjaan Umum meminta kami membantu mengamankan komponen yang sudah masuk sungai. Supaya material tidak bergerak jauh lagi dan supaya tidak membahayakan. Itu pekerjaan yang mendadak, sehingga kami baru persiapkan alat dan orang. Kami punya workshop di Balikpapan, sehingga tercover dan kami diberi waktu 3 hari. Ini sangat membantu.

Senin malam (28 November), dari sisi satunya sudah kami amankan. Ya Insya Allah tidak mencelakakan. Tadi pagi (Selasa pagi, 29 November 2011) aktivitas distop lagi karena tim SAR melakukan penyelaman mencari korban dengan sonar. Supaya tidak ada gangguan suara, semua aktivitas kami hentikan.