SOROT 168

#11 Piala Euro 2012

maskot UEFA Euro 2012
Sumber :
  • REUTERS

VIVAnews - Dengan slogan Creating History Together, dua negara Eropa Timur, Polandia dan Ukraina, mencoba mengukir sejarah menjadi tuan rumah Piala Eropa atau biasa disebut Euro 2012. Mereka juga akan menyuguhkan tontonan spektakuler yang membuat mata penggila bola tak berkedip.

Euro 2012 tak pelak adalah tontonan spektakuler pada 2012. Sebanyak 16 negara terbaik Eropa akan unjuk kekuatan menjadi tim terakhir yang mengangkat trofi Henry Delaunay pada 1 Juli 2012.
Euro 2012 menjadi kejuaraan antarnegara Eropa ke-14 yang digelar oleh UEFA.
Ajang Euro 2012 kembali dipentaskan di Eropa Timur, setelah terakhir di Yugoslavia pada 1976.

Tercatat 16 negara peserta akan tampil, dan menyajikan persaingan ketat di tengah kekuatan sepakbola Eropa yang kian merata. Para penantang juga akan mencoba menggoyang superioritas Spanyol, juara Euro 2008 dan Piala Dunia 2010. Apalagi, ini kali terakhir Euro akan diikuti 16 tim. Pada Euro 2016 akan mementaskan 24 negara.

Sedangkan kualifikasi diikuti 51 negara antara Agustus 2010-November 2011. Mereka memperebutkan 14 tiket menemani dua negara tuan rumah. Juara Euro 2012 akan tampil dalam Piala Konfederasi 2013 di Brasil.

Persiapan meragukan?

Persiapan duet tuan rumah Polandia dan Ukraina terbilang memprihatinkan. Pada Januari 2008, Presiden UEFA, Michel Platini mengancam kedua negara itu agar segera merampungkan pembangunan venue, dan memperbaiki infrastruktur pendukung. Apalagi, Skotlandia sudah mengajukan diri sebagai tuan rumah pengganti. Tapi, pada Juni 2008 pihak UEFA menegaskan takkan ada tuan rumah pengganti.

Ukraina mengalami banyak masalah, sehingga terpaksa menunda renovasi Olympic Stadium di Kiev. Mereka juga terkendala pendanaan pembangunan infrastruktur ini akibat krisis ekonomi. Setelah melakukan inspeksi pada April 2009, Platini menyebut Ukraina tetap layak menjadi tuan rumah.

Sedangkan Polandia digoyang isu korupsi di Asosiasi Sepakbola mereka (PZPN) pada September 2008. UEFA memperingatkan Polandia bisa kehilangan hak sebagai tuan rumah. Beruntung, Polandia menuntaskan masalah internal ini. Tapi pada kunjungannya ke Polandia, April 2009, Platini mengatakan persiapan tuan rumah sudah berada di jalur yang benar. Tak ada masalah lagi.

Pada Mei 2009, UEFA mengumumkan empat kota Polandia: Warsawa, Poznan, Wroc?aw and Gdansk sebagai tuan rumah. Sedangkan akibat persiapan lambat, Ukraina baru memberikan nominasi kota-kota yakni Lviv, Donetsk dan Kharkiv.
Pada September 2009, Platini mengumumkan, "Ukraina mengalami kemajuan pesat dalam persiapan." Ia juga mengonfirmasi empat kota: Donetsk, Kharkiv, Kiev dan Lviv sebagai tuan rumah. Bahkan, Kiev juga menjadi kota penyelenggara Final.

Selain Donetsk dan Kharkiv, kota-kota tuan rumah baik Polandia maupun Ukraina adalah tujuan wisatawan. Bahkan, kota itu kini dilengkapi sarana transportasi lebih modern.

Tiket lebih murah

Polandia dan Ukraina kurang beruntung, karena Euro 2012 digelar saat krisis ekonomi melanda Eropa. Beberapa negara kerap disebut PIIGS: Portugal, Italia, Irlandia, Greece (Yunani) dan Spanyol kini mengalami krisis utang.
Untuk itu, panitia lokal dan UEFA mengambil kebijakan menurunkan harga tiket. Tiket Euro 2012 lebih murah 50%, alias hanya setengah harga dari Euro 2008.

Harga tiket berkisar antara termurah €30, hingga termahal €600. Daya beli penduduk Polandia dan Ukraina menjadi pertimbangan utama penurunan harga tiket ini. Harga termurah misalnya setengah harga tiket Euro 2008 di Austria dan Swiss.

Total 1,4 juta tiket dicetak untuk putaran final Euro 2012. Tercatat hanya 85% dijual kepada suporter melalui online, atau langsung ke panitia melalui sponsor resmi Euro 2012.

Suporter tim yang bertanding akan diberikan jatah. Tapi persentasenya kecil, yakni 16% untuk tiap tim di putaran grup. Untuk perempat final dan semifinal dijual 5.000 tiket bagi masing-masing tim, serta 9.000 tiket untuk setiap tim finalis.

Tiket Euro 2012 memiliki 3 kategori yakni Kategori 1 di pinggir lapangan, Kategori 2 di tribun atas dan Kategori 3 di belakang gawang. Tiket ini sudah mulai dijual sejak 1 Maret 2011 secara online di situs UEFA.

Biaya lebih dari Rp200 Triliun

Polandia dan Ukraina masih mampu mengerahkan segala sumber daya memastikan tetap jadi tuan rumah. Menurut EU Infrastructure, Polandia mengucurkan dana €23 miliar atau Rp272,4 triliun lebih untuk menjadi tuan rumah Euro. Sedangkan Ukraina merogoh hampir €20 miliar atau Rp236,9 triliun. Artinya, kedua negara ini mengeluarkan biaya Rp200 triliun lebih untuk menjadi tuan rumah.

Sebagian besar biaya itu digunakan membangun stadion dan infrastruktur. Maklum, tiga stadion di Polandia: National Stadium (Warsawa), PGE Arena (Gdansk) dan Municipal Stadium (Wroclaw) merupakan stadion baru. Satu stadion di Poznan, Municipal Stadium sedang direnovasi dan akan siap saat penyelenggaraan.

Ukraina juga membangun stadion baru: Olympic Stadium (Kiev), Donbass Arena (Donetsk) dan Lviv Arena. Satu stadion lainnya Metalist Stadium di Kharkiv juga sedang direnovasi.  

Kedua negara ini masing-masing diprediksi akan mengantongi keuntungan bersih €200 juta di tengah krisis. Sebagai perbandingan, analisis dampak ekonomi seusai Euro 2004 Portugal yakni 300 juta dolar AS. Jumlah itu sama dengan Euro 2008 di Swiss, dan Austria. (np)

Hubungannya Diduga Retak karena Orang Ketiga, Begini Kata Syifa Hadju Soal Perselingkuhan
Ridwan Kamil dan Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto.

Survei di Atas 50 Persen, Elite Golkar Dorong Ridwan Kamil Maju Pilgub Jabar Ketimbang Jakarta

Wakil Ketua Umum DPP Partai Golkar Ahmad Doli Kurnia mengatakan Golkar cenderung mendorong Ridwan Kamil (RK) maju di Pilkada Jawa Barat ketimbang DKI Jakarta.

img_title
VIVA.co.id
25 April 2024