SOROT 271

Kesaktian dari Kuburan

Pemakan Mayat
Sumber :
  • www.newslinemagazine.com
VIVAnews -
PKS Bakal Sambangi Markas PKB Malam Ini, Bahas Apa?
Penghuni rumah itu hanya mereka bertiga. Farman Ali, Arif Ali dan sang ayah. Pada pagi April 2011 itu, ketika sejumlah polisi datang, Arif sedang terlelap di ranjang. Mendengkur di sudut salah satu ruang. Sedang Farman tak di rumah. Entah ada di mana. Polisi yang datang cukup banyak.

Respons Albertina Ho Usai Dilaporkan ke Dewas oleh Pimpinan KPK

Arif yang usianya mengancik 30 tahun itu, terlihat gugup mengetahui aparat negara itu datang. Meski dia berusaha tenang, raut kikuk begitu gampang ditangkap dari wajahnya. Para polisi itu cepat begerak. Mereka sigap memeriksa setiap sudut.
Indonesia Jadi Penghasil Sugar Daddy Terbanyak ke-2 di Asia Tenggara


Rumah ini tak begitu besar. Mempunyai gudang dengan dua  kamar tidur. Pada gudang itu banyak ranting pohon. Ranting kering. Berseliweran tak teratur. Juga tumpukan puing dari dinding yang nyaris runtuh.

Pintu salah satu kamar itu terlihat terbuka. Dan kamar itu berantakan tak terurus. Di dalam situ ada tempat tidur untuk bayi. Ini kamar Arif.  Satu kamar lagi sedang terkunci rapat. Polisi kemudian meminta kunci kamar itu.
 
Begitu pintu terbuka, bau busuk merubung hidung. Polisi, juga sejumlah tokoh masyarakat yang ikut ke situ, sontak menutup hidung. Bau busuk. Disambut bau tak terkira seperti itu, mereka nekat merangsek masuk.

Kari Mayat Demi Kesaktian

Sampai di dalam kamar itu, para polisi ini terkejut alang kepalang. Inspektur Fakhar Bhatti, pejabat polisi yang memimpin penggerebekan ini, mengisahkan apa yang terjadi di dalam sana. Di tengah ruangan ada periuk berisi daging kari. Dekat periuk itu ada papan kayu. Ada kapak dan pisau dapur berukuran besar. “Ada sisa-sisa lemak menempel di papan dan kapak," kisah Bhatti.


Sampai di situ, yang dicari para polisi itu belum ditemukan. Tapi tanda-tandanya sudah terlihat. Dan itu datang dari semut.  Gerombolan semut beriring-iringan di kamar itu. Polisi itu menelusuri iringan itu, yang berakhir di bawah tempat tidur. Di situ ada beberapa karung pupuk. Ditarik keluar. Semua tercengang. Di dalamnya ada potongan tubuh manusia.


"Itu membuat saya merinding. Mereka telah memotong mayat dan membuatnya jadi kari. Kami mendapatkan hasilnya di laboratorium di Multan," kata Bhatti. Semua orang yang menyaksikan pemandangan itu disergap kenggerian tak terkira.


Arif langsung diinterogasi. Dicecar polisi dia tak bisa mengelak. Bahkan mengisahkan secara rinci apa yang dilakukan bersama saudaranya, si Farman itu. Dia mengaku telah melakukan kanibalisme. Dan itu sudah berlangsung beberapa tahun. Mereka mengali  makam dan mencuri mayat  dari pemakaman yang tak begitu jauh dari rumah. Termasuk mayat Parveen.


Maka gegerlah warga Dayha Khan, sebuah kota terpencil di  Provinsi Punjab, Pakistan itu. Saira Parveen, begitu nama lengkap wanita 24 tahun itu, meninggal pada bulan April itu. Dikuburkan di pemakaman umum. Suatu hari, ketika keluarga datang ke situ, mereka mendapati kubur Parveen berantakan. Seperti habis dibongkar.


Merasa curiga, keluarga kemudian menggali kubur itu. Sungguh mencenggangkan. “Menggerikan, karena jasad Parveen lenyap," kata Aijaz Hussain, keluarga Parveen, seperti dilansir
BBC
. Keluarga bergerak cepat. Melapor polisi. Lalu polisi mulai menelusuri.


Dari sejumlah fakta awal, sangkaan mengarah kepada Farman dan Arif. Ditemani sejumlah tokoh masyarakat, polisi menggrebek rumah itu. Arif dan kemudian Farman, bersama sejumlah orang dekat diperiksa polisi.


Dari penyelidikan itu, polisi menyimpulkan bahwa dua bersaudara ini menyantap daging manusia demi kesaktian. Resep gila itu disodorkan seorang dukun yang ulahnya sudah pernah mengegerkan warga.Si dukun itu pernah ditangkap polisi, juga karena mencuri mayat.


Farman dan Arif adalah pengangguran. Sudah punya istri dan anak. Tapi, istri dan anak-anaknya pergi, sebelum Farman dan Ali ditangkap. Mereka tak tahan dengan perilaku ayah mereka yang aneh. Tidak bekerja dan kerap mengunci istri dan anak-anak di dalam rumah selama berjam-jam. Mungkin agar aksi mereka tidak ketahuan.


Bangkitkan Ayah dari Kubur


Kisah aneh seperti itu banyak bertebaran di muka bumi ini. Pekan lalu kita dikejutkan aksi Resi Rokis Suhana di Cilacap. Mencuri jenazah dari kuburan juga demi kesaktian. Agar bisa terbang. Melayang seperti pendekar di film-film laga.


Keanehan seperti ini, dengan motif yang berbeda, kerap terjadi di China, negeri yang diramalkan segera menjadi raksasa ekonomi dunia. Bahkan terjadi di Amerika Serikat, negeri yang masyarakatnya sudah sangat rasional.


Dengarlah kisah dari Detroit ini. Lelaki bernama Vincent Bright itu berulah pada Senin 14 Januari 2013. Dia mengambil jasad ayah kandungya, Clarence Brigh dari pemakaman Getsemani.


Bright yang sudah berusia 48 tahun itu nekat mengambil jasad ayahnya dengan alasan di luar akal sehat. Agar ayahnya bisa dibangkitkan secara ajaib. Sehingga bisa kembali menjalani hidup di dunia.  "Ini kasus yang tidak biasa. Bukan sesuatu yang Anda lihat setiap hari," kata Gerald Karafa, pengacara Bright, seperti dilansir
Huffington Post.


Vincent dikenal sebagai sosok yang religius. Dia juga anak yang sangat mencintai ayahnya selama hidup. Begitu ayahnya meninggal, dia sangat terpukul. Sulit menerima kenyataan itu, beberapa malam setelah sang ayah dimakamkan, datanglah dia  ke makam itu.


Sendirian dia membongkar makam. Jasad sang ayah digotong ke rumah. Sesampai di rumah, jasad dimasukkan ke dalam lemari pendingin.


Tapi aksi Vincent tak berlangsung lama. Selang beberapa hari, keluarga yang datang ke rumah kaget mendapati sesosok mayat di dalam lemari pendingin itu. Peristiwa ini langsung dilaporkan kepada kepolisian Detroit.


Polisi kemudian menangkap Vincent. Saat diinterogasi, Vincent mengakui semuanya. Dia beralasan, melakukan itu karena rasa cinta yang teramat sangat terhadap ayahnya. Hendak menghidupkan kembali jasad sang ayah yang berusia 93 tahun itu.


Di negeri Barrack Obama itu, membongkar makam seseorang diancam 10 tahun penjara. Tapi Vincent terhindar dari hukuman itu.  Oleh pengadilan, dia dihukum masa percobaan. Hakim menilai, Vincent tidak layak secara mental menghadapi tuntutan hukum. Dia juga diminta menjalani perawatan kesehatan mental dan rutin minum obat. “Jika Anda tidak melakukan itu, aku harus mengunci Anda,” kata hakim James Chylinski.


Usai sidang, Vincent menolak berkomentar. Pengacara Gerald Karafa menuturkan, mental Vincent kini berangsur membaik. “Ia melewati periode buruk, banyak stres. Dia baik-baik saja. Dia minum obat,” kata Gerald di luar pengadilan. Vincent menghabiskan waktu 225 hari di dalam tahanan di rumah sakit negara.


Misteri Pernikahan Hantu


Lain lagi di China. Di negeri Tirai Bambu itu, sejumlah orang gemar mencuri mayat lalu menjualnya, untuk dinikahkan dengan pemuda yang baru meninggal dan masih jomblo. Tradisi ini sohor disebut 'pernikahan hantu'.


Meski sudah dilarang sejak 1949, tapi di beberapa daerah di negeri itu, masih menjalankan tradisi pernikahan hantu. Akibat masih adanya tradisi ini, pencurian mayat marak terjadi. Harga mayat dalam kondisi bagus bisa mencapai 50.000 Yuan atau setara US$7.900. Pelaku cukup membersihkan mayat sebelum dinikahkan.


Dalam keyakinan warga tertentu, seorang pemuda yang meninggal sebelum menikah tidak dapat berkeliling di akhirat. Maka, jenazah seorang pemuda harus dinikahkan lebih dulu agar bebas berkeliling di akhirat bersama pasangannya.


Tradisi ini memicu perdagangan mayat jadi marak. Sulitnya mencari jenazah yang siap dinikahkan, membuat keluarga yang masih menganut tradisi ini mencari jalan lain. Mencari mayat di pasar gelap. Tentu saja dengan harga yang selangit tadi.


Senin 4 Maret 2013, Kepolisian China berhasil menangkap empat komplotan pencuri mayat di Provinsi Shaanxi. Berdasarkan pengakuan di persidangan, mereka sudah berhasil mengumpulkan US$39.000 atau hampir Rp400 juta dari 10 mayat yang sudah mereka curi.


Mayat-mayat yang mereka curi dijual kepada keluarga yang ingin menikahkan anaknya. Keempat laki-laki dengan nama keluarga Pang, Bai, Dia dan Zhang, mengaku sudah mencuri mayat dari makam sejak 2011.


Pengadilan Provinsi Shaanxi menjatuhkan hukuman penjara antara 28 hingga 32 bulan untuk keempat pencuri mayat itu. Mereka dinyatakan bersalah mengambil keuntungan dari sebuah tradisi "pernikahan hantu".


Kasus itu bukan pertama kalinya diseret ke ranah hukum. Tahun lalu, Februari 2012, seorang wanita asal Provinsi Hebei meninggal saat liburan Imlek. Keluarganya memutuskan untuk menjual jenazah gadis ini dan dinikahkan dengan jenazah seorang pemuda.


Seperti dilansir
Telegraph
, jenazah si gadis dijual senilai £3.500 atau sekitar Rp49,7 juta untuk menjadi mempelai pada sebuah “pernikahan hantu”. Usai pernikahan, jasad keduanya kemudian dimakamkan bersama.


Tapi, sekelompok pencuri jenazah beraksi. Makam dibongkar, jasad si wanita diambil dan dijual untuk dinikahkan dengan seorang bujangan yang meninggal di kota lain. Mayat dijual seharga Rp43 juta. Kepolisian setempat berhasil menangkap komplotan maling itu.

 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya