SOROT 272

BBM Channels, “Juru Selamat” BlackBerry?

Aplikasi BBM di perangkat Apple iPhone
Sumber :
  • blog.appszoom.com
VIVAnews-
Nasib Tragis Kucing Okin: Dikabarkan Mati, Rachel Vennya Ungkap Fakta Mengejutkan!
Thorsten Heins berdiri tegap di panggung luas BlackBerry Live di Ontario Florida, medio Mei tahun ini. Semua hadirin khidmat menunggu apa yang akan disampaikan sang CEO BlackBerry kala itu.

Berikut Adalah Part Mobil yang Wajib Dicek Sebelum Digunakan Mudik Lebaran

Ia menyapa ribuan hadirin yang memadati ballroom dengan sebuah pinta. "Tunjukkan pada saya BlackBerry Z10 Anda!" ujar Heins membuka presentasi.
Misi Pemerintah Lewat Transformasi Digital Capai Target Pertumbuhan Ekonomi 5,2% di 2024


Panggung BlackBerry Live memang dikenal sebagai momentum produsen ponsel pintar Kanada itu untuk memperkenalkan produk baru.

"Tahun ini berbeda dengan tahun lalu. Beberapa dari Anda mungkin mengatakan tahun lalu menjadi konferensi terakhir bagi BlackBerry. Dengan sangat senang saya mengatakan Anda salah. Kami tetap di sini memberikan yang terbaik sebagai perusahaan," ujar Heins mengawali gaya panggungnya.

Pengumuman kehadiran ponsel ketiga BB10, BlackBerry Q5 tak membuat hadirin terhenyak. Tapi, berikutnya ini yang mengejutkan. Setelah diselingi beberapa keynote speaker eksekutif BlackBerry lain, Heins kembali naik ke pentas. Kali ini, ia memulai kejutan dengan menyoroti kinerja layanan kunci BlackBerry: BlackBerry Messenger (BBM).

Merespons layanan BBM yang tengah mendapat gempuran hebat dari layanan pesan instan lain yang kian populer —seperti WhatsApp, LINE, KakaoTalk, WeChat— Heins mengatakan, BBM masih perkasa.

Ia pun buka-bukaan. Lebih dari 10 miliar pesan berseliweran setiap hari dari 60 juta pengguna aktif BBM di muka Bumi. Trafik itu dua kali lebih besar dari jumlah layanan pesan instan lain. Dan, rata-rata pesan BBM dibaca setelah 20 detik terkirim. Jelas BBM masih punya pelanggan setia.

"Ketika seseorang mengundang Anda ke BBM, Anda telah menjadi bagian dari lingkaran inti komunitasnya," ujar Heins.

Tapi, performa trafik itu tak membuat puas BlackBerry. Heins selanjutnya mulai membuka kejutan di panggung itu. Perusahaan memutuskan BBM menjadi lebih sosial, platfrom jejaring sosial
mobile
dengan fitur baru.


"Ini dia, kami perkenalkan, BBM Channels. Inilah hubungan
real-time
antara pengguna dan
brand
," ungkap mantan CEO BlackBerry itu.


Secara konsep, BBM Channels serupa dengan platfrom jejaring sosial Twitter maupun halaman Facebook Fanpage. Fitur ini memungkinkan pengguna,
brand
, perusahaan sampai selebritis dan figur sosial untuk membuat laman (
channel
) sendiri, tapi yang satu ini berjalan di dalam BBM.


Jadi, tiap pengguna BBM dapat berlangganan
channel
tersebut. Layaknya jejaring sosial, pelanggan
channel
atau pengguna dapat meng-
update
dan berinteraksi informasi terbaru dari entitas yang diikuti pengguna melalui BBM.


Jika sama, lantas apa yang membuat BlackBerry optimis dengan BBM Channels?


Kehadiran BBM Channels sebagai
platfrom
jejaring sosial menawarkan solusi atas problem Twitter yang kerapkali bising dengan informasi tak penting. Juga Facebook yang kurang
portable
pada
platform mobile
.


Bagi perusahaan-perusahaan, BBM Channels dapat membantu dalam memperkenalkan produk dan informasi yang relevan dibutuhkan pengguna BBM. Singkatnya, BBM channels bisa jadi platform iklan gratis bagi perusahaan.


Untuk menambah greget fitur baru ini, sebagai landasan, akan dibuka dengan BBM
cross platfrom
atau BBM lintas-platform. BlackBerry memberi kejutan lain, memutuskan melepas senjata andalan, BBM ke plaform Android dan iOS.


Dengan melahirkan transisi ke layanan jejaring sosial mobile, BlackBerry berharap mendapatkan respons yang positif dari pengguna BBM. Di panggung itu, Heins mengatakan, BBM Channels akan dirilis dalam versi beta.


"Ini saatnya membawa BBM ke audiens yang lebih besar. Apapun perangkat yang digunakan pengguna," katanya.


Penyelamat Blackberry?


Respons positif fitur BBM baru terekam ketika BBM lintas-platfrom pertama kali diluncurkan pada pertengahan Oktober lalu.


Dalam sehari, BBM ini telah diunduh 10 juta pengguna seluruh dunia. Cukup mengesankan. Bahkan, saat masih dalam ujicoba, BlackBerry sempat kebanjiran
donwload
BBM di Android. Dalam waktu delapan jam sudah ada 1,1 juta pengguna yang mengunduh. Tak pelak, server BlackBerry jebol. Ujicoba BBM lintas platform ditunda.


Setelah resmi hadir di Android dan iOS pada akhir Oktober lalu, jumlah pengguna BBM meningkat, dari 60 juta pengguna aktif naik menjadi 80 juta pengguna BBM hanya dalam sebulan setelah rilis. Ini membuktikan BBM baru itu masih digandrungi pengguna
mobile
.


Namun, rilis BBM lintas platorm tak dibarengi dengan BBM Channels. BlackBerry punya alasan kenapa menempuh strategi ini. Mengapa?


Dalam sebuah wawancara dengan
Wall Street Journal
, Tyson Verstraete, Growth Consulting and Market Development BlackBerry mengatakan, BBM lintas-platfrom dan BBM Channels merupakan dua hal yang terpisah. Ia mengatakan, BBM Channels merupakan fitur, komponen dalam BBM.


BlackBerry memang sengaja mendahulukan rilis BBM lintas-platform sebagai 'pancingan' agar pengguna bisa menuju beberapa fitur BBM, termasuk BBM Channels.


"Sebagai komponen sosial, pada BBM tentu ada kesempatan monetisasi. Pengguna BBM yang lebih banyak berarti melibatkan BBM Channels yang lebih banyak pula," kata dia.


Perubahan strategi membawa BBM lebih sosial dengan BBM Channels, yang diharapkan bisa menjadi “denyut nadi” baru untuk masa depan BlackBerry.


BBM Channels sendiri sudah dirilis untuk pengguna BlackBerry pada akhir November lalu, tapi hanya khusus untuk pengguna BlackBerry 10 — sistem operasi terbaru BlackBerry.


Sedangkan untuk pengguna iPhone dan Android disebutkan akan hadir pada awal tahun 2014. Inilah yang digadang-gadang bisa mengubah nasib BlackBerry, modal besar untuk “bertempur” di arena pesan instan.


Akhir November lalu, BlackBerry mengungkapkan sudah puluhan
brand
telah menguji coba BBM Channels versi beta. Dalam waktu singkat, telah muncul 30.000
channel
dan 100.000 pengguna BBM yang memakai BBM channels. Walau hanya versi Beta.


Meski benih pertumbuhan pengguna bertambah, tapi fitur BBM itu belum menjamin keuntungan BlackBerry. Keseimbangan finansial perusahaan ini tak lantas otomatis aman.


Analis IT World Canada, Shane Schick berpendapat BBM Channels hanya akan memberikan tambahan pendapatan saja.


"Saya tak berpikir perusahaan mengharapkan BBM Channels untuk masa depan perusahaan secara jangka panjang," tegas Schick. “BlackBerry jauh lebih besar dari sekadar perusahaan pesan
chatting mobile
.”


Serba cuma-cuma


Menariknya, BlackBerry tak mematok biaya pada BBM Channels. Demikian juga dengan pemilik
brand
atau entitas lain. Semuanya gratis.


"BBM tentunya layanan gratis. Kami memiliki ide lain bagaimana memonetisasi layanan ini," ujar Andrew Bocking, executive vice-president of BBM for BlackBerry pada
The Morning Edition.


BlackBerry yakin, BBM Channels dapat mendatangkan pemasukan dengan skema mengirimkan konten yang relevan dengan kebutuhan pengguna.


Disebutkan juga tak akan ada iklan pada chatting BBM maupun BBM Channels. Perusahaan hanya akan menawarkan fitur
channel
yang gratis pada layar BBM. Blackberry mengaku akan mencetak pendapatan dengan menawarkan produk virtual, layanan premium bagi pelanggan enterprise.


BBM Channels akan membendung gempuran pesan instan lintas-platfrom lain seperti WhatsApp, WeChat, maupun LINE yang jumlah penggunanya berlipat-lipat dari pengguna BBM saat ini.


Menariknya meski performa pertumbuhan pengguna LINE sangat cepat —tembus 300 juta hingga bulan November 2013— di pasar Amerika Latin, Afrika bahkan di Indonesia dan India, BBM mengguli LINE. Setidaknya ini jadi modal BBM.


CEO BlackBerry yang baru, John Chen menegaskan, langkah transisi ini sama sekali belum terlambat.  “Mengapa kami melakukannya sekarang? Ini adalah pernyataan keyakinan,” ucapnya optimis. (np)


Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya