SOROT 272

Biometrik: "Kunci Pengaman" Masa Depan

Touch ID, fitur pemindai sidik jari pada iPhone 5S.
Sumber :
  • cultofmac.com
VIVAnews -
Nilai Demokrasi Mau Luntur, Front Penyelemat Demokrasi Ikut Ajukan Amicus Curiae ke MK
"Inilah masa depan. Semua data sidik jari dienkripsi di iPhone ini. Sangat aman," kata Phil Schiller, direktur pemasaran Apple, di panggung peluncuran iPhone 5S di Cupertino, California, Amerika Serikat, beberapa waktu lalu.

Detik-detik Pengemudi Zenix Lawan Arah di BSD, Diingatkan Malah Marah

Di samping Schiller, berdiri layar besar memajang sebuah perangkat iPhone 5S yang disuguh dalam visual tiga dimensi. Semua mata tertuju pada bulatan kecil di bawah layar iPhone itu.
Awal Mula Dosen Untan Diduga Joki Nilai Mahasiswa S2: Tak Pernah Kuliah Tapi Ada Nilainya


Sambil menunjuk bulatan itu, Schiller mengatakan, lingkaran itu bekerja sebagai pemindai sidik jari Anda. "Tidak perlu lagi password atau menyapu layar. Cukup tempel jemari Anda saja di sini. Dan, kunci iPhone terbuka," ungkap Schiller.

Ratusan undangan di kantor pusat Apple hari itu pun bersorak disambut tepuk tangan meriah. Ya, fitur keamanan yang muncul di iPhone itu memang terlihat baru. Belum ada di ponsel-ponsel pintar lain sebelumnya.

Apple menamakan fitur itu dengan sebutan Touch ID. Fitur pemindai sidik jari ini sejatinya sudah digembar-gemborkan di media online AS sejak berminggu-minggu sebelum hari peluncurannya. Sesuai prediksi, Apple membuktikan janjinya. iPhone 5S dibekali Touch ID yang terletak rapat pada tombol Home. Sontak ini menjadi fitur paling hot yang dibicarakan di jagat maya .


Apple mengembangkan modul sensor pemindai sidik jari ini sejak perusahaan mengakuisisi AuthenTec senilai US$356 juta (setara Rp4,3 triliun) di tahun 2012.


"AuthenTec merupakan salah satu perusahaan pemindai yang terpopuler dalam integrasi pada perangkat seperti laptop," ujar pendiri perusahaan keamanan Bayometric Danny Thakkar. "Sensor buatannya mampu menangkap sidik jari dengan sangat baik."


Sebelum dibeli, perusahaan otentifikasi biometrik ini kerap membuat sistem keamanan biometrik untuk perangkat elektronik, seperti sensor pengenal wajah, mata, dan sidik jari. Biasanya, teknologi biometrik diterapkan pada laptop atau perangkat elektronik perkantoran.


Adopsi massal


Beberapa hari setelah iPhone 5S diluncurkan, sejumlah penulis teknologi, termasuk Adrian Kingsley-Hughes dan Kevin Roose dari
New York Magazine
yakin bahwa sensor pemindai sidik jari pada iPhone 5S akan memulai revolusi baru dalam hal keamanan ponsel dunia.


"Touch ID akan memacu adopsi teknologi alternatif untuk
password
oleh pengguna ponsel, terutama dalam menyambut era BYOD (
Bring Your Own Device
)," tulis Kingsley-Hughes. "Sistem otentifikasi berbasis sidik jari akan digunakan luas di kalangan perkantoran. Ini akan mendunia."


Sementara itu, sejumlah analis meramalkan, inovasi Apple itu sangat mungkin menjadi teknologi mainstream dalam tren keamanan biometrik masa depan.


Analis meramalkan, sensor pemindai sidik jari ini akan merangsang pertumbuhan
mobile commerce
dunia melalui perangkat ponsel. Di tahap awal, Touch ID juga berfungsi untuk membuka akses ke iTunes, di mana Apple menjajakan aplikasi, musik, video, dan sebagainya.


Tak hanya itu, Analis memandang, Apple bisa memperluas fungsi fitur Touch ID untuk otentifikasi lain di luar pembelian konten iTunes. Misalnya, dalam fitur Passbook -- fitur tiket maupun kupon dalam aplikasi tunggal.


Dilansir
Slashgear,
konsorsium teknologi dunia yang dipimpin Google dan PayPal itu siap mengaplikasikan fitur serupa dalam waktu enam bulan ke depan, tepatnya sekitar awal tahun depan.


Konsorsium itu bahkan berjanji fitur versi Android itu akan jauh lebih sempurna dari fitur TouchID iPhone 5S.


Memang fitur biometrik sebelumnya sudah disematkan pada ponsel Android, Motorola ATRIX. Tapi, Michael Barrett dari Fast IDentity Online (FIDO) Alliance mengklaim, generasi fitur pemindai sidik jari ini memiliki kemampuan lebih baik.


"Cukup dengan gesekan halus, sensornya langsung responsif. Di segi keamanan juga lebih baik," ujar Barrett, CEO FIDO. Langkah ini merupakan awal dari upaya penggunaan standar fitur yang bisa digunakan pada semua platform, bukan hanya Android.


Lalu, apa yang berbeda dari fitur biometrik yang digodok FIDO?


FIDO mengembangkan spesifikasi tunggal. Prinsipnya sama dengan apa yang berjalan pada Wi-Fi, yaitu dapat dihubungkan, dan beroperasi dengan cara sama pada berbagai perangkat. Dengan begitu, memungkinkan peranti keras FIDO dapat mengakses sistem keamanan biometrik yang sama.


"FIDO Alliance berencana mengubah sifat otentifikasi dengan spesifikasi terbuka, terukur, pengaturan mekanisme yang dapat bertukar informasi," ujarnya.


"Ini adalah standar baru untuk keamanan perangkat dan browser," dia menambahkan.


Untuk mendukung sistem biometrik yang baru itu, konsorsium akan mengajak lembaga lain. Misalnya, Nok Nok Labs, laboratorium yang akan mengembangkan sisi arsitektur server, spesial pada otentifikasi peranti keras yang sudah ada, seperti webcam atau pengenalan wajah pengguna.


Selain Google dan PayPal, konsorsium ini terdiri dari beberapa perusahaan teknologi di antaranya LG, BlackBerry, NXP Semiconductor, dan Infineon. Analis pun yakin, satu demi satu produk akan muncul dengan sensor biometrik sebagai fitur keamanan dasar mulai tahun 2014.


Masih lemah


Namun, pemindai sidik jari bukannya tidak punya celah kekurangan. Kinerja sensor ini dilaporkan akan menurun alias aus dari waktu ke waktu. Menurut pakar ilmu komputer Michigan State University Anil Jain, setidaknya generasi sensor sidik jari saat ini harus bisa bertahan dua atau tiga tahun atau lebih dari rata-rata usia ponsel pintar.


Gembar-gembor Apple di media yang mengatakan Touch ID sangat aman, terenkripsi, dan sulit dijebol, pun membuat seorang peretas asal Jerman tertantang. Walhasil, dalam waktu dua hari, menggunakan alat sederhana, sang peretas sukses mengobrak-abrik fitur itu dan menemukan cara untuk meretasnya.


Peretas yang tergabung dalam grup Chaos Computer Club yang berbasis di Berlin, Jerman, itu memanfaatkan foto sidik jari beresolusi tinggi, 2400 dpi, dari material kaca tipis guna membobol TouchID.


Foto itu dipindai ke komputer, lalu dipermak dengan peranti lunak foto editing, sebelum dicetak ke lembar transparan dan melapisinya dengan lem khusus kayu. Setelah kering, lembaran cetak itu kemudian diangkat dan tinggal disentuhkan ke tombol Home pada iPhone 5S guna membobol akses ponsel.


"Selesai. Kami hanya perlu meningkatkan resolusi palsu kami lebih besar dari sensor canggih Apple. Itu saja," kata Starbug, sebutan salah satu peretas.


Peretas itu mengatakan sensor sidik jari tetap rawan dengan peretasan mengingat banyak jejak sidik yang tertinggal di mana-mana. “Kami harap perusahaan teknologi dunia, Apple dan siapapun itu, agar memperhatikan hal ini,” ujar Starbug. (np)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya