SOROT 340

Keri Lestari Dandan, Harapan Baru Penderita Diabetes

keri lestari
Sumber :
  • www.facebook.com/keri.lestaridandan.3

VIVA.co.id - Dr. Keri Lestari Dandan, M.Si., Apt. mungkin nama yang masih asing bagi kebanyakan publik awam. Namun, jika Anda penderita diabetes, suatu saat harus berterima kasih atas hasil jerih payahnya, yang akan dikomersilkan dalam waktu dekat oleh perusahaan farmasi milik negara, Kimia Farma.

Menteri Puan: Perempuan Garda Terdepan dalam Revolusi Mental

Keri, begitu dia biasa disebut, adalah peneliti sekaligus dosen di Fakultas Farmasi Univesitas Padjadjaran (Unpad). Dia telah menemukan obat diabetes generasi baru pertama berbahan herbal, asli Indonesia.

Wanita yang juga menjabat sebagai Wakil Dekan I Fakultas Farmasi Unpad ini telah bertahun-tahun meneliti obat anti diabetes. Selain karena lingkungan keluarga, yang beberapa bermasalah dengan diabetes, Keri juga sangat ingin membuat perubahan bagi masyarakat banyak.

Bagi dia, diabetes adalah penyakit yang paling banyak diderita masyarakat Indonesia, namun sejatinya bisa dikendalikan dan bisa diajak "bersahabat." Dalam data yang Keri paparkan, Indonesia merupakan negara keempat yang memiliki prevalensi diabetes tertinggi. Bahkan dari 10 orang Indonesia, 5 di antaranya dipercaya menderita diabetes.

“Obat ini sekarang punya nama. Karena berasal dari ekstrak Biji Pala, jadi namanya Glucopala. Insya Allah jika tidak ada halangan, tahun ini akan diproduksi massal oleh Kimia Farma," kata Keri.

Rayakan Hari Kartini, Menteri Agama Ikut Lomba Masak

Tahap selanjutnya, lanjut Keri, tinggal menunggu penilaian dari Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) yang akan merekam hasil uji klinis ke manusia. "Jika sudah diluncurkan, ini akan menjadi obat dual agonis PPAR ganda pertama herbal dari Indonesia,” ujar dia saat ditemui di tempat prakteknya di Bandung.

Meski belum masuk dalam ranah penyembuhan diabetes, Glucopala temuan Keri diklaim mampu menurunkan gula darah dan antidislipidemik (mengendalikan kondisi lipid).

Artinya, penderita diabetes yang biasanya harus mengonsumsi dua obat untuk fungsi yang berbeda, menurunkan kadar gula darah dan mengendalikan lemak serta kolesterol, dengan obat ini maka hanya butuh mengkonsumsi satu obat, Glucopala.

Camat Perempuan Ini Jadikan Truk Sebagai Mobil Dinas

Selain itu, karena obat ini berasal dari bahan alam, resiko efek sampingnya pun kecil. Bahkan dalam dosis terapi saat uji klinis pada hewan tidak ditemukan adanya efek samping yang negatif.

Namun jika pun ada efek samping, Keri yakin, kerusakan sel tubuh bisa diperbaiki secara otomatis atau reversible saat obat dilepas karena bahan dasar obat dari alam. Berbeda dengan obat sejenis yang berasal dari kimia, sel tidak akan mampu memperbaiki secara otomatis.

“Ini adalah obat dual agonis, memiliki dua fungsi dalam satu obat. Secara kedokteran, diabetes memang tidak bisa disembuhkan kecuali dengan transplantasi pankreas.

Yang ada adalah mengatasi gangguan dari kadar glukosa darah dengan cara me-manage insulin atau rekayasa insulin. Amerika yang pertama kali mencetuskan dual agonis PPAR Ganda, jenis glitazar.

Namun India meluncurkan lebih dulu pada Juni 2013, melalui serangkaian penelitian selama 13 tahun, hasilnya berupa Lipaglin. Namun itu semua masih berbahan dasar kimia,” jelas Keri.

Dalam penelitiannya, Keri bercerita, setelah menekuni penyakit diabetes sejak kuliah S1, dia mendapatkan kesempatan merasakan beasiswa dari Dikti untuk belajar ke Korea. Di sana ia melakukan penelitian terhadap bumbu dan rempah-rempah yang tersedia.

Keri pun tertarik pada biji pala yang dianggapnya mudah dicari dan kerap dikonsumsi masyarakat. Awalnya ia hanya mendapatkan PPAR Gamma pada biji pala, sedangkan teman satu risetnya di Korea menemukan adanya PPAR Alfa di bahan yang sama.

Dua hal itulah yang disebut dual agonis. Kebetulan kala itu, sedang ada riset di Amerika terkait ‘New Diabetic Mechanism’ melibatkan PPAR ganda ini. Inilah yang kemudian dikembangkan Keri.

Penelitian 'Nyeleneh'

Keri mengakui penelitiannya ini agak nyeleneh. Pasalnya, Biji Pala memiliki penanda zat aktif berupa Myritisin dan Safrol.

Aktivis Perempuan Tolak Korupsi

Mereka Perempuan Hebat Selain RA Kartini

Indonesia banyak memiliki sosok perempuan tangguh dan penginspirasi.

img_title
VIVA.co.id
22 April 2015