Nasibnya, Sepahit Kopi

Kopi Aceh Sorot
Kopi Aceh Sorot
Sumber :
  • ANTARA/Septianda Perdana

Miftakhul Kirom menyampaikan pendapat serupa. Sekretaris Eksekutif Asosiasi Eksportir Kopi Indonesia (AEKI) ini mengakui, dana pemerintah untuk memberdayakan petani kopi terbatas. Menurut dia, AEKI sudah menyampaikan kepada pemerintah supaya memberikan perhatian kepada petani kopi. Karena, kopi Indonesia sudah dikenal di dunia.

“Kendala kita karena permintaan kopi semakin tinggi, baik di luar maupun dalam negeri, namun tingkat produktifitas kopi kita masih rendah,” ujarnya.

Ia berharap, dengan meningkatnya permintaan akan menambah pendapatan petani. Sebagai gambaran, selama ini dalam 1 hektare hanya menghasilkan 750 kg, dengan meningkatnya produktivitas menjadi 1 ton atau 1,5 ton, petani akan memperoleh pendapatan yang besar. “Itu yang kita dorong ke pemerintah supaya berikan perhatian lebih ke petani.”

Harapan yang sama juga disampaikan Sarhan. Petani kopi ini mengakui, pemerintah memang sudah melakukan sejumlah program, seperti pelatihan kelompok tani. Namun menurut dia, program itu masih sebatas seremonial.

“Tetapi edukasi terhadap peningkatan taraf hidup petani tidak begitu besar. Sebagai petani saya merasakan, di setiap akhir tahun pemerintah memberikan bantuan  dalam bentuk bibit, pengendali hama ataupun pupuk, tetapi jumlahnya sangat terbatas,” ujarnya.

Menurut dia, pemerintah melalui dinas terkait harus intensif mendampingi petani dan itu tidak hanya menjadi program akhir tahun.

Iwan SP (Aceh Tengah)