Teror Sadako Hingga Valak

Ilustrasi salah satu film horor
Ilustrasi salah satu film horor
Sumber :
  • REUTERS/Jon Nazca

Berdasarkan hasil investigasi Ed dan Lorraine diketahui bahwa rumah tersebut dihuni penyihir wanita bernama Bathsheba. Ia tega membunuh anaknya sendiri dan ditumbalkan ke iblis, demi kepentingan pribadinya.

Film bergenre horor supernatural ini meraih sukses sejak dirilis di Amerika Serikat dan Kanada, 19 Juli 2013 lalu. The Conjuring mendapat review positif dari para kritikus.

Keberhasilan film yang ditulis Chad Hayes dan Carey W Hayes ini ditandai pendapatan fantastis. The Conjuring mengumpulkan US$318 juta dari seluruh dunia. Padahal, biaya pembuatannya hanya US$20 juta.

Penghasilan yang mencengangkan itu menghasilkan rekor baru untuk The Conjuring sebagai film horor terlaris sepanjang masa. James Wan, mengaku tak pernah menyangka The Conjuring bisa begitu disukai penonton.

"Ketika kami membuat The Conjuring pertama, kami selalu bercanda dan merasa bahwa segala hal tentang Warrens dan apa yang ada di ruangan 'buruan' (hantu) mereka bisa punya kisah masing-masing dan layak difilmkan, tapi kami tidak pernah menyangka mimpi liar itu bisa benar-benar terwujud," ujar James Wan pada Entertainment Weekly.

Kengerian The Conjuring berlanjut di The Conjuring 2. Sekuel film ini dirilis pada 10 Juni 2016. Demam film The Conjuring 2 mewabah di dunia.

Keberhasilan film besutan sutradara James Wan memuncaki box office dianggap banyak pihak tak terlepas dari kesuksesan dan kekuatan jalan cerita film pertamanya. Hal itu diungkapkan Paul Dergarabedian, analis media senior ComScore.

"The Conjuring pertama yang brilian telah menjadi contoh film horor dan telah membangun harapan yang tinggi di film keduanya," ujar Paul, dikutip dari Variety.

Di samping itu, film pertama dan sekuel The Conjuring menjual kasus dan kisah horor nyata yang pernah ditangani pasangan suami istri Ed (Patrick Wilson) dan Lorraine Warren (Vera Farmiga).

Dalam film The Conjuring 2, seluruh kisah tadi betul-betul diceritakan seperti kisah aslinya. Bahkan seluruh latar tempat, mulai dari bagian depan rumah, ruangan-ruangan dan furnitur di dalamnya pun sengaja dibuat seperti bentuk aslinya. Begitu pula dengan tampilan para pemain yang dibuat semirip mungkin dengan anggota keluarga The Hodgsons. Hal ini terlihat dari beberapa foto-foto yang ditampilkan di bagian akhir film, membandingkan antara foto asli dan adegan di film.

Halaman Selanjutnya
img_title