Lembaga Survei Ingin Hidup 1.000 Tahun Lagi

Direktur Sinergi Data Indonesia, Barkah Pattimahu
Direktur Sinergi Data Indonesia, Barkah Pattimahu
Sumber :
  • VIVA/Muhamad Solihin

Jadi memang kebutuhan metodologi untuk memberikan informasi data sekarang ini semakin trend. Jadi ketika demokrasi di Indonesia ini tumbuh di awal-awal reformasi, bahkan sebelum reformasi sudah ada lembaga-lembaga dari luar yang mulai memperkenalkan bagaimana survei dan kemudian itu bisa tumbuh dengan cepat sekali.

Dan kemudian ketika itu LSI muncul awal 2003, tapi jauh sebelum itu sudah ada beberapa lembaga yang mulai merintis pelaksanaan survei.

Bahkan di Pemilu 97, kemudian Pemilu 99 itu sudah ada juga kita mengenal yang namanya NDI (National Democratic) yang merintis survei tadi. Kemudian, tahun 2004 itu sudah mulai lebih dikenal luas oleh masyarakat Indonesia dengan munculnya Lembaga Survei Indonesia yang pada saat itu bisa dikatakan sangat kuat sekali opininya dalam memberitakan hasil-hasil surveinya. Kemudian, setelah Pemilu 2004, di Pemilu 2009 itu semakin banyak tumbuh.

Apa yang menyebabkan lembaga survei itu semakin banyak?

Iya, salah satunya karena memang faktor profit itu tadi yang cukup menjadikan rangsangan bagi orang untuk mendirikan lembaga survei, selama orang tersebut tentu mempunyai kemampuan di bidang riset, kemampuan di bidang statistik, dan strategi kemenangan bagi calon.

Dan di satu sisi tumbuh berkembangnya lembaga survei ini juga memberikan manfaat bagi user, baik itu partai politik, calon presiden, maupun calon-calon anggota legislatif, karena mereka butuh menang dengan cara yang terukur.

Kalau dulu itu ada dukun-dukun yang menerawang atau meramal, sekarang ini ada ‘dukun politik’ juga. Lembaga survei adalah ‘dukun politik’ bahkan peramal-peramal ini bisa berkonsultasi juga dengan dukun politik “Kira-kira bagaimana ini hasil ramalan saya ini?" Kira-kira seperti itulah, karena memang tumbuh dengan pesat lembaga survei-lembaga survei sekarang ini.

Selain alasan profit, apa yang menyebabkan lembaga survei banyak bermunculan?

Sebetulnya perkembangan demokrasi di Indonesia saat ini juga mempengaruhi munculnya lembaga-lembaga survei di Indonesia yang begitu cepat. Dan ketika kita bicara demokrasi pastinya ada yang namanya pilar demokrasi, dan di mana ada media di situ, ada partai politiknya, tapi lembaga survei juga memberikan kontribusi.

Nah, tinggal bagaimana kontribusi yang diberikan oleh lembaga survei ini dapat dikelola secara benar. Karena ada sebagian lembaga-lembaga juga yang memanfaatkan kapasitas sebagai lembaga survei hanya untuk kepentingan pribadi atau kepentingan bisnis, artinya tidak memberikan manfaat yang cukup luas, tidak mengedukasi pemilih secara baik.

Sebenarnya apa tujuan awal berdirinya lembaga survei? Apakah murni bisnis, atau ada tujuan lain?

Saya kira kalau bisnis itu adalah faktor ikutan ya, artinya saya kira berdirinya lembaga survei ini dalam rangka menopang demokrasi, maka kebutuhan lembaga konsultan politik itu akan mempunyai benang merah dengan bisnis. Karena yang dikelola oleh teman-teman ini kan lembaga-lembaga personal ya atau non-pemerintah yang memang butuh kekuatan modal untuk menjalankan profesinya.

Karena dana lembaga survei dan konsultan politik bukan dana pribadi, tapi dana user. Jadi mereka yang membutuhkan jasa itu akan mengeluarkan sejumlah dana untuk memenangkan mereka dalam rangka kontestasi pemilu.

Tapi pada intinya memang bahwa salah satu pilar demokrasi itu adalah lembaga survei sebetulnya, karena lembaga survei ini memberikan informasi yang objektif tentang perkembangan isu-isu demokrasi yang ada di Indonesia.

Apa kontribusi lembaga survei dalam perkembangan demokrasi di Indonesia?

Halaman Selanjutnya
img_title