Lembaga Survei Ingin Hidup 1.000 Tahun Lagi

Direktur Sinergi Data Indonesia, Barkah Pattimahu
Direktur Sinergi Data Indonesia, Barkah Pattimahu
Sumber :
  • VIVA/Muhamad Solihin

Perannya sangat jelas sekali, menyampaikan apa yang dipotret oleh publik, untuk kepentingan publik. Dan sebetulnya apa yang dipotret oleh masyarakat pasti itu apa yang dirasakan oleh publik.

Apakah lembaga survei yang saat ini banyak bermunculan itu semuanya memang menyikapi atau bekerja di bidang politik?

Ada juga sebenarnya lembaga survei yang konsentrasi dalam isu ekonomi, dan ada juga beberapa lembaga-lembaga yang konsentrasi terhadap isu-isu lokal. Tapi dalam waktu-waktu saat ini lembaga yang konsentrasi terhadap isu-isu politik memang sangat besar. Dan lembaga survei yang ada sekarang ini memang banyak sekali yang bicara soal itu (politik).

Kalau SDI sendiri seperti apa? Apakah hanya konsen pada lembaga survei poliitk saja atau ada yang lain?

Dalam divisi riset itu ada survei yang berkaitan tentang sosial politik masyarakat, ada survei kinerja pemerintah, itu juga kita lakukan. Kita pernah melakukan survei bagaimana kinerja pemerintah daerah dengan indikator-indikator yang sudah dikeluarkan oleh pemerintah, dan kita ada melakukan survei seperti itu.

Dan ada juga kita melakukan semacam feasibility study untuk mendirikan sebuah bank di suatu daerah, misalnya. Otoritas Jasa Keuangan mempercayakan itu kepada kita untuk melakukan survei, apakah bank itu layak didirikan di daerah A, B, atau C seperti itu. Jadi tidak di sosial politik saja. tapi selama ini sejak awal berdiri sampai sekarang ini memang lebih banyak melakukan survei politik.

Bagaimana alur kerja lembaga survei itu?

Jadi kita memulai kerja itu berawal dari kerja sama, jadi ketika ada yang ingin menggunakan jasa kita, kita kemudian melakukan kerja sama. Dalam konteks Pilkada misalnya, kita melakukan survei awal, setelah survei awal selesai dilakukan, datanya sangat jelas, kita kemudian memberikan rekomendasi untuk dipaparkan kepada calon klien.

Nah, ketika calon klien ingin didampingi, barulah kemudian kita buat kerjasama pendampingan sampai dengan masa pilkada. Nah, dari hasil survei awal itu akan keluar apa strategi yang akan dilakukan. Apa program yang harus dilakukan, isu apa yang memang harus kita jual di masyarkat sehingga akan menambah elektabilitas kandidat tersebut.

Kedua, dari survei itu juga kita akan ketahuan berapa dana yang fear, berapa dana yang ideal untuk kemudian program ini bisa berjalan dengan sukses. Jadi tidak serta merta ketemu kandidat kemudian menawarkan program pendampingan. Karena tidak ada basis datanya kan, berapa dana yang dibutuhkan yang paling ideal untuk menjalankan program. Jadi basis utamanya memang pada survei awal.

Kira-kira itu, jadi mulai dari kontrak, survei awal, rekomendasi , kalau melakukan pendampingan, survei reguler kita lakukan pertiga bulan sesuai dengan kesepakatan, dan terakhir kita melakukan quick count. Kira-kira itu sebetulnya tahapan-tahapan kerja dari lembaga survei dan konsultan politik, dan ini hampir setiap lembaga melakukan seperti itu.

Nantinya Pileg, Pilpres dan Pilkada akan dilaksanakan bersamaan. Apakah ini akan mempengaruhi lembaga survei politik?

Jadi kita punya cerita sebetulnya, jauh dari pemilu tidak langsung dan pemilu langsung. Dari sisi kerja, pemilu yang dilakukan secara bersamaan, secara langsung, itu memberikan ruang gerak untuk kita mengeksplorasi atau membantu jumlah calon kandidat yang tidak sedikit, artinya cukup banyak yang kita bantu. Karena waktunya kan tidak bersamaan.

Nah, ketika itu nanti dilakukan secara bersamaan, ketika kita memberikan program kepada kandidat tentu harus dilakukan dengan waktu yang bersamaan, tentu hal ini akan berpengaruh pada sebuah lembaga, karena kita akan menjaga kualitas, bukan kuantitas semata.

Ketika kuantitasnya banyak yang membutuhkan sumber daya yang banyak, itu akan mempengaruhi kualitas. Dan itu akan berdampak juga pada reputasi, misalnya. Jadi ini memang mempunyai dampak tersendiri sebetulnya. Konsekuensinya tidak banyak klien yang kita bisa ambil kan, karena kita kan memprioritaskan calon. (ren)