Muslimin Anwar

Membentuk OJK, Pelajaran dari Inggris

Muslimin Anwar
Sumber :
  • www.facebook.com

VIVAnews-Mau tidak mau, suka tidak suka, ketika berbicara mengenai OJK (Otoritas Jasa Keuangan), ingatan kita tak bisa dilepaskan dari pengalaman negara Inggris dengan FSA (Financial Services Authority)-nya. Seiring  di Indonesia sedang berlangsung proses seleksi calon Anggota Dewan Komisioner OJK, ada baiknya kita menengok sejenak catatan sejarah berdirinya OJK di Inggris, agar menjadi pelajaran membangun OJK versi kita.

Pada 20 Mei 1997, the Chancellor of the Exchequer alias Menteri Keuangan Inggris yang baru diangkat, Gordon Brown, mengumumkan perlunya program reformasi total dalam pengaturan sektor jasa keuangan di Inggris. Ia menghendaki hanya satu otoritas bertanggungjawab atas seluruh peraturan terkait pedoman bisnis dan kehati-hatian dalam berusaha bagi seluruh sektor jasa keuangan di negeri Kanjeng Ratu Elizabeth itu.

Ia lalu meminta Sir Andrew McLeod Brooks Large, Kepala Badan Investasi dan Surat-surat Berharga (the Securities and Investments Board), untuk menyiapkan sebuah proposal mewujudkan rencana pembentukan lembaga super power yang ia maksudkan. Pada Juli 1997, Sir Andrew McLeod Brooks Large bekerjasama dengan Deputi Gubernur Bidang Pengawasan Perbankan Bank of England, Sir Howard Davies, serta dibantu sejumlah pejabat dan pegawai dari berbagai regulator terkait, berhasil menyelesaikan proposal tersebut.

Tiga bulan kemudian, pada Oktober 1997, secara resmi OJK Inggris berdiri, namanya Financial Services Authority (FSA). Ia menggantikan fungsi dari Badan Investasi dan Surat-Surat Berharga Inggris. Pada 1 Juni 1998, FSA secara resmi mengambilalih tanggungjawab Bank Sentral mengawasi perbankan Britania Raya.

Ada hal menarik dan perlu dicatat dari pengalaman Inggris. Proses transisi pengalihan fungsi pengawasan perbankan, pasar modal, dan lembaga keuangan non-Bank berlangsung mulus karena kerjasama baik antara Bank Sentral Inggris dan badan semacam Bapepam-LK, serta Kementrian Keuangan.

Pelita Air Klaim Tak Ada Kendala saat Angkut Penumpang Arus Balik Lebaran 2024

Belajar dari pengalaman itu maka setidaknya ada tiga hal perlu diperhatikan oleh Panitia Seleksi Calon Anggota Dewan Komisioner (Dekom) OJK, yang diketuai Menkeu, Presiden, dan DPR nantinya.

Pertama, komposisi Dekom OJK harus mewakili keberagaman. OJK adalah lembaga bersama. Rumah baru pengawasan sektor jasa keuangan itu tak bisa hanya dibangun oleh satu institusi saja, karena bentuk bangunannya bisa jadi tak sesuai dengan yang kita inginkan.

Kedua, rancang bangun bentuk OJK harus dilakukan melalui musyawarah melibatkan seluruh institusi terkait. Dekom-OJK terpilih harus mau dan harus mampu melibatkan seluruh institusi terkait seperti Bank Indonesia, Kemenkeu, LPS,  Asosiasi-asosiasi Keuangan melalui berbagai forum diskusi dan urun rembuk.

Dialog itu haruslah dilandasi kesungguhan, dan niat menjaga stabilitas sistem keuangan bersama. Tak boleh membuat rancang bangun rumah OJK itu, misalnya jika hanya ada satu institusi berjalan sendiri, dan mengabaikan lembaga lainnya. Risikonya besar: instabilitas sistem keuangan negeri ini yang akan menjadi taruhan kelak.

Ketiga, berhati-hati menetapkan Pemimpin OJK. Pengalaman OJK Inggris ketika masa-masa kritis berdirinya FSA perlu dilirik sebagai masukan. Kegagalan FSA di Inggris dalam menjaga stabilitas sistem keuangannya pada 2008 sampai 2011 boleh jadi dikarenakan salah memilih pemimpin FSA.

Selepas Sir Howard Davies meletakkan jabatannya sebagai Kepala FSA pada 2003, OJK Inggris ini tidak lagi dipimpin oleh mereka yang memiliki latar belakang pengetahuan, dan pengalaman di bidang pengawasan sektor keuangan.

Misalnya, penerus Davies adalah Sir Callum McCarthy,  yang menjadi Kepala FSA pada 2003-2008. McCarthy sebelumnya adalah Dirjen Pengaturan Gas (Director-General of the gas regulator Ofgas) dan Kepala Eksekutif Regulator Energi Baru (Chief Executive of new energy super-regulator Ofgem).

Pengganti McCarthy juga sama. Ketika krisis sub-prime mortgage menghantam Amerika Serikat, dan berimbas ke Eropa, OJK Inggris malah dipimpin Adair Turner. Dia memimpin lembaga itu sampai saat ini.  Sebelum di FSA, Turner adalah ketua Komite Perubahan Iklim (Chair of the Climate Change Committee) Inggris, lembaga yang kurang atau mungkin tak terkait tugas mengawasi sektor jasa keuangan.

Jeep Rubicon Mario Dandy Dilelang dengan Harga Limit Rp809 Juta, Intip Spesifikasinya

Muslimin Anwar, Dosen Fakultas Ekonomi UI. Tulisan ini pendapat pribadi.

Ilustrasi vagina

Kenapa Vagina Wanita Bau Seperti Ikan Amis Busuk?

Memang aroma vagina setiap orang itu berbeda-beda hal ini dipengaruhi oleh siklus menstruasi, hormon, hingga flora pada vagina wanita.

img_title
VIVA.co.id
20 April 2024