SURABAYA POST - Banyak orang memiliki kenangan tersendiri dengan Kiai Haji Abdurrahman Wahid. Mantan Ketua Pimpinan Wilayah Nahdlatul Ulama, Jawa Timur, KH Ali Maschan Moesa, mengingat masa dibonceng naik skuter Vespa oleh Gus Dur serta ditraktir soto.
"Kejadiannya sudah lama, tahun 1976 lalu," kata Ali. "Saat itu saya mahasiswa tingkat awal di IAIN Sunan Ampel dan Gus Dur muda sudah populer,” Ali Maschan bercerita kepada SURABAYA POST, Sabtu 2 Januari 2010. Ali menuturkan, saat itu datang ke kediaman Gus Dur itu di Denanyar, Jombang, untuk mengundangnya menjadi pembicara seminar di kampus IAIN.
Saat hendak pulang, tiba-tiba Gus Dur menawari untuk memboncengkan Ali ke Terminal Jombang. Tentu saja Ali sungkan karena, sehingga lantas menolaknya. Namun Gus Dur tetap memaksa terpaksa Ali menyerah. Gus Dur lalu mengeluarkan vespanya, Ali pun sambil sungkan-sungkan naik kursi belakakang. Meluncurlah Vespa itu menuju terminal yang berada di tengah kota.
Namun, sebelum sampai di tujuan, Gus Dur menghentikan Vespanya di sebuah warung. ”Di tengah perjalanan, saya ditraktir soto. Tentu saja saya sangat bangga (karena) bukan anak kiai besar, namun Gus Dur yang saat itu sudah terkenal dan cucu pendiri NU mau membonceng saya," ujar Ali.
"Itulah kenangan yang sampai kapan pun tak akan saya lupakan,” kata Ali Maschan yang sekarang guru besar IAIN Sunan Ampel itu. Kenangan itu begitu berbekas pada Ali, sehingga menurutnya, dengan segala ilmunya, Gus Dur tetap menjadi sosok yang sahaja dan sederhana.
Mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah, Syafi’i Ma’arif, juga punya kenangan. Menurutnya, NU tak goyah meskipun Gus Dur tidak ada karena kader muda penerus pemikiran Gus Dur sudah ada. ”Gus Dur yang mengokohkan warna pluralitas di Indonesia memang sosok fenomenal," katanya.
Dia menegaskan, ide-ide Gus Dur bisa diadopsi oleh generasi selanjutnya. ”Kader-kader muda berbakat lainnya ada dan banyak. Warga Indonesia, khususnya warga NU tidak usah terlalu khawatir siapa yang melanjutkan perjuangan Gus Dur,” ujar Syafi’i.
Ali pun punya pendapat senada. Meski Gus Dur, menurut Ali, adalah jendelanya NU, namun kader NU ia yakini bisa melanjutkan pemikiran-pemikiran Gus Dur yang cemerlang. ”Dulu NU terkenal kolot, tapi Gus Dur mampu mengubahnya dan membawa NU hingga tataran internasional. Itu yang harus terus dijaga,” kata pria yang kini duduk di kursi DPR RI tersebut.
Laporan Fiqih Arfani
VIVA.co.id
26 April 2024
Baca Juga :
Komentar
Topik Terkait
Jangan Lewatkan
Terpopuler
Selengkapnya
Partner
Salah seorang selebgram Bireuen benisial UK ditahan oleh Jaksa Penuntut Umum (JPU) pada Kejaksaan Negeri Bireuen atas tindak pidana cyber UU ITE pada Kamis 25 April 2024
Dirjen HAM dan Pimpinan UPT Kemenkumham Jatim Kunjungan Kerja ke PT Taspen Cabang Malang
Malang
12 menit lalu
Kepala PT Taspen Cabang Malang Erlina Pangestiaji, Kepala Divisi Pelayanan Hukum Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Jawa Timur, dan Kepala UPT Imigrasi dan
Sedih, Begini Ungkapan Shin Tae-yong Setelah Timnas Indonesia U-23 Gilas Korea Selatan
Wisata
12 menit lalu
Pelatih Timnas Indonesia U-23, Shin Tae-yong, memberikan komentar usai timnya berhasil mengalahkan Korea Selatan dalam pertandingan perempat final Piala Asia U-23 2024.
PWI Peduli Warga Korban Banjir, Bersama Kemenag
Banyuwangi
13 menit lalu
Adanya kejadian banjir lahar dingin Gunung Semeru yang merusak sejumlah rumah warga, Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kabupaten Lumajang luncurkan Program PWI Peduli (P
Selengkapnya
Isu Terkini