SURABAYA POST - Minggu 31 Januari 2010, Persebaya Surabaya telah membentuk suporter resmi. Mengenai nama tim kebanggaan arek-arek Surabaya itu menyerahkan sepenuhnya pada elemen suporter yang ada. Dan dengan pembentukan itu, Persebaya tidak bertanggung jawab jika terjadi sesuatu pada suporter yang tidak terdaftar.
“Ini merupakan yang pertama, tim ISL memiliki suporter resmi. Dan jika ada suporter tak resmi bikin ulah, kami tidak bertanggung jawab dan menolak diberi sanksi oleh PSSI,” kata Manajer Persebaya, Saleh Ismail Mukadar.
Pembentukan suporter resmi ini, didasarkan pada kerusuhan Bonekmania-sebutan suporter Persebaya-di Solo ketika Persebaya melakukan laga tandang ke Persib Bandung lalu. Karena kerusuhan itu, Persebaya mendapat sanksi berlipat. Di antaranya membayar denda Rp 50 juta pada Panpel Persib, pelarangan suporter Persebaya untuk menemani timnya selama empat tahun, dan sanksi tanpa penonton di laga perdana Persebaya putaran kedua melawan Sriwijaya FC, 10 Februari mendatang.
Karena sanksi-sanksi itu, manajemen tim asal Kota Pahlawan itu juga resmi mengajukan banding pada PSSI. Dan jikapun nantinya PSSI tidak mengabulkan banding Persebaya, Saleh menginstruksikan pada suporter resmi untuk mematuhi sanksi tersebut. Dan jika terdapat suporter resmi yang melanggar sanksi tersebut, manajemen berhak mencabut Kartu Tanda Anggota (KTA) yang bersangkutan, dan mem-black list elemen suporter yang menaunginya.
”Kami tegas dalam hal ini, dan jika nantinya ketika away Persebaya masih ada suporter Persebaya yang mendampingi kami, dan itu adalah dari suporter resmi kami akan mencabut keanggotaannya. Jika bukan suporter resmi, kami tidak akan bertanggung jawab,” kata Saleh.
Selain itu, manajemen mengintruksikan agar setiap laga home, suporter tidak menyanyikan lagu yang mengandung rasisme pada tim tamu. Persebaya telah mendapat denda Rp 250 juta, karena suporternya dianggap menyanyikan lagu rasis pada tim Arema Malang , ketika bermain di Gelora 10 November Surabaya.
Padahal, menurut Saleh, ketika Persebaya bertandang ke Persija Jakarta mereka juga mendapat sambutan lagu yang juga rasis, tapi Persija tidak mendapat sanksi apapun.
Mengenai nama suporter resmi, Saleh menyarankan menggunakan nama “Bajul Ijo,” namun semuanya dia serahkan pada elemen suporter yang ada. Nantinya, suporter resmi ini akan didaftarkan ke PSSI sebelum putaran kedua ISL bergulir.
Laporan | Haor Rahman
VIVA.co.id
25 April 2024
Baca Juga :
Komentar
Topik Terkait
Jangan Lewatkan
Terpopuler
Selengkapnya
Partner
Gempa Terkini 5,3 Magnitudo Guncang Gorontalo
Jatim
18 menit lalu
Getaran gempa Gorontalo juga dirasakan beberapa saat oleh warga Kota Gorontalo, Boalemo, Kwandang, Pulau Unnaha dan sekitarnya dengan skala III-IV MMI.
Xiaomi Open Earphone Bakal Hadir di Indonesia
Gadget
24 menit lalu
Indikasi akan kehadiran Xiaomi Open Earphone di Indonesia terungkap melalui situs SDPPI Kominfo RI, dimana perangkat "wireless earphones" dengan nomor model M2341E1
Lenovo Tab M11: Tablet Canggih untuk Beragam Kebutuhan dengan Fitur Luar Biasa!
Gadget
sekitar 1 jam lalu
Lenovo kembali menggebrak pasar tablet dengan Tab M11, menawarkan 7 fitur terobosan, termasuk layar tajam, speaker Dolby Atmos, prosesor octa-core, dan lebih banyak lagi.
Oppo A1s: Smartphone Punya RAM 12GB, Harga 2,6 Jutaan!
Gadget
sekitar 1 jam lalu
Rilis resmi Oppo A1s di China mencuri perhatian dengan RAM 12 GB & harga menarik. Temukan semua fitur keren dalam ulasan ini!
Selengkapnya
Isu Terkini