Apartemen di Surabaya Perang Fasilitas

Apartemen
Sumber :
  • VIVAnews/Nurcholis Anhari Lubis

SURABAYA POST - Bisnis apartemen di Surabaya memang sedang berkembang. Hingga saat ini terdapat 12 apartemen baru yang tersebar di Surabaya barat, timur, selatan, dan tengah atau pusat (minus Surabaya utara).

Mendag Imbau Masyarakat Tak Perlu Khawatir soal Pelemahan Rupiah

Jika ditotal, unit apartemen jual yang ditawarkan 12 pengembang apartemen itu mencapai  5.000 kamar lebih. Itu belum termasuk apartemen lama yang lebih banyak bermain di sektor apartemen sewa.

Perkembangan bisnis apartemen ini tak luput dari adanya fasilitas Kredit Pemilikan Apartemen (KPA) dari berbagai bank yang berbunga rendah. Kini, perbankan memberikan subsidi bunga hingga bunga KPA hanya 4,5%-7% fixed setahun. Padahal bunga rata-rata kredit konsumsi saat ini masih di kisaran 10%.

Makin maraknya apartemen mengharuskan pengembang bisnis ini --baik apartemen sewa maupun apartemen jual--berlomba-lomba memberikan layanan terbaik. Beragam fasilitas dan layanan diberikan, mulai yang standar hingga eksklusif.

Seperti yang dilakukan pengelola Graha Residen, apartemen yang sudah beroperasi sejak era 1990-an di Surabaya. "Kami menyadari booming-nya apartemen di Surabaya membuat peluang meraih konsumen semakin berat. Sebab sasaran pemasaran tetap dan semakin tipis," kata Ndang Mulyadi Direktur PT Grand Interwisata selaku pengelola apartemen Graha Residen yang juga mengelola 151 unit rumah tidak bertingkat itu.

Pihaknya antara lain memberikan layanan berupa menyiapkan pembantu rumah tangga (PRT), acara ulang tahun, dan rekreasi gratis. Kebutuhan PRT memang terlihat remeh, tapi ini bisa menjadi masalah besar bagi penghuni apartemen. Sedangkan acara ulang tahun dan rekreasi gratis diharapkan bisa membuat penghuni betah.

"Terakhir, penghuni apartemen di sini kami ajak rafting bersama di Probolinggo. Mereka yang kebanyakan ekspatriat tampak antusias," ujar Ndang. Minggu (2/5) siang tadi, para penghuni Graha Residen yang sebagian besar adalah ekspatriat diajak membatik bersama dalam acara Tenant Gathering.

Aparteman Somerset juga sedang mengatur strategi dalam menghadapi persaingan bisnis apartemen di Surabaya. Menurut Kuswatus Solikhin, apartemennya meningkatkan layanan misalnya mendesain kamar sesuai selera pasar. Jika penghuninya orang-orang tua atau pebisnis berkepala lima, desain kamarnya disesuaikan selera orang tua.

Pihaknya juga menyiapkan acara pisah kenal kecil-kecilan bagi penghuni yang sudah tinggal selama 10 tahun. Kepada keluarga itu diberikan cindramata. "Biar terkesan dan balik lagi ke sini kalau ke Surabaya," ujarnya. Untuk memikat konsumen, pengembang juga  melengkapi apartemen dengan peralatan dapur dan ruang pertemuan sosial.

Somerset terdiri atas 25 lantai dengan 116 rumah tinggal sementara. Fasilitasnya seperti hotel mewah, misalnya perawatan spa dan salon, gym, sauna dan jacuzzi, kafe, hingga bar.

Java Paragon atau Paragon Servced Apartement juga tak mau terlena di tengah ketatnya persaingan bisnis apartemen di Surabaya. Apartemen ini menyediakan outbound untuk penghuninya. Kegiatan spesial ini digelar tiga bulan sekali agar sesama penghuni apartemen saling akrab.

"Para penghuni apartemen kami sebagian besar juga ekspatriat. Mereka sibuk dengan kegiatannya sendiri-sendiri. Nah, untuk menghilangkan kejenuhan itu kami buat acara outbound untuk mengakrabkan sesama penghuni," kata Shanti Manurung, publik relation manajer (PRM) Java Paragon.

Menurut dia, layanan umum seperti keamanan terjamin, loundry gratis, WiFi gratis, hadiah ulang tahun, parcel tahun baru atau Lebaran sudah dilakukan. Sekarang ini, tinggal bagaimana mempertahankannya.

Sementara itu, Donny Manuarva, Residence Manager Apartemen Puri Darmo di Jl. Kupang Baru mengatakan, peminat apartemennya hingga kini masih cukup banyak. Ada yang beli. Ada yang cukup sewa 1 bulan, 2 bulan, atau hingga 1 tahun. Bahkan, ada yang menambah sewanya setiap tahun sampai sekitar 13 tahun.

Hingga saat ini, apartemennya yang 8 lantai terdiri atas 92 kamar. Sebanyak 27 unit ruang sudah jadi milik peserorangan. Sedangkan 65 unit sisanya dikendalikan manajemen apartemen sendiri.

Layanan yang diberikan di antaranya keamanan 24 jam, tempat resepsi, kolam renang, hotspot area (wi-fi), sauna dan kamar steam, gym dengan studio aerobik, dekat dengan CBD, pusat perbelanjaan, restoran dalam satu area apartemen. Kemudian, lapangan olahraga tenis, badminton, futsal, area fitnes dan biliar gratis.

Puri Darmo juga menyediakan ruang untuk sekolah anak-anak ekspatriat atau pebinis yang menggunakan apartemennya. Bahkan, sekarang ada sekolah European School di dalam apartemen ini.

Sementara itu, pemain baru, yakni pengembang apartemen Guna Wangsa di Kertajaya dan Metoprolis di Tenggilis, serta Puncak Permai di kawasan HR Muhamad, sibuk mengincar celah pasar di tengah kian ketatnya bisnis apartemen. Mereka mengincar profesional muda dan mahasiswa yang orang tuanya berekonomi mapan.

''Kini, banyak eksekutif muda yang suka tinggal di apartemen daripada di landed house," kata Triandy, direktur PT Guna Wangsa. Sesusi bidikan itu, desain dan interior kamar atau rumah di apartemennya disesuaikan dengan selera orang muda, mulai desain kamar, warna cat ruang, tempat tidur, sofa maupun kamar mandi.

Hal serupa disampaikan Fajar Wijaya, meneger apartemen Metropolis di Tenggilis. Apartemennya juga membidik para eksekutif muda dan mahasiswa. Desaian kamar dan ruang di dalam apartemen sudah disesuaikan dengan kebutuhan anak-anak muda.

Kalau kebutuhan dia ingin agar di dalam ruanganya ada studio musik, pihak Metropolis akan menyedikan musik yang lengkap peralatannya. ''Kalau kami mengikuti jejak pengelola apartemen yang sudah 5-15 tahun berdiri, penjualan kami akan sangat minim. Jadi kami harus pandai-pandai mencari celah pada pangsa pasar yang ada," ujarnya.

Marketing Puncak Permai, Surya Dinata mengatakan, eksekutif muda inginnya yang praktis. Kebutuhan hidup serba terpenuhi dengan cepat dan tak mengandung risiko tinggi. Keamanan diri dan keluarga, sekolah anak, fasilitas olah raga, dan belanja inginnya tidak merepotkan. ''Kelompok ini yang kami bidik dan ternyata sekarang banyak juga yang berminat hidup di apartemen."

Desy Cahyani, Sales apartemen Puri Matahari mengatakan, hunian vertikal di dalam negeri belum booming seperti di Singapura. Pembeli lokal belum banyak karena terbiasa hidup di landed house. Sedangkan pembeli asing juga terbatas pada ekspatriat yang bekerja atau tinggal di Indonesia.

Apalagi warga negara asing (WNA) terkendala regulasi kepemilikan properti asing di Indonesia. Ada rencana pemerintah membolehkan kepemilikan asing selama 70 tahun dari sebelumnya hanya 25 tahun. Namun untuk status masih jadi perdebatan apakah Hak Guna Bangunan (HGB) atau sekedar hak pakai/sewa.


Laporan: Purnomo Siswanto

PSSI Buka Suara soal Nilai Kontrak Shin Tae-yong di Timnas Indonesia hingga 2027
Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron

Nurul Ghufron Bakal Disidang Etik Dewas KPK pada 2 Mei Terkait Mutasi Pegawai Kementan

ewan Pengawas (Dewas) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) rencananya akan menggelar sidang dugaan pelanggaran etik Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron pada 2 Mei 202 mendatang.

img_title
VIVA.co.id
25 April 2024