- wtsinternational.org
SURABAYA POST – Civitas akademika Universitas Trunojoyo Bangkalan, Madura, mempertanyakan proses pemilihan rektor masa jabatan 2010 – 2014. Mereka melihat ada pasal dalam peraturan Senat Universitas Trunojoyo Nomor 12/2010 --acuan pemilihan rektor (pilrek)-- yang diduga bertentangan dengan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional (Permendiknas) Nomor 67/2008.
Dalam pasal 5 Peraturan Menteri, bakal calon (balon) rektor paling sedikit 4 orang. Apabila jumlah minimal balon tidak terpenuhi dari perguruan tinggi negeri (PTN) bersangkutan, dipilih dari PTN lainnya.
Permasalahannya, meskipun jumlah dosen yang memenuhi syarat mendaftar sebagai bakal calon rektor cukup banyak, namun rektor saat ini yang notabene guru besar Universitas Brawijaya, Malang, masih ikut mendaftar juga.
Di lain pihak, Rektor sekaligus Ketua Senat, H Ariffin, mengatakan bahwa peraturan senat yang telah dikeluarkan sebagai acuan pemilihan rektor masa jabatan empat tahun ke depan tidak bertentangan dengan Peraturan Menteri.
“Peraturan senat yang ada hanya melengkapi saja permendiknas. Sebelum ditetapkan, peraturan senat ini sudah disampaikan pada semua civitas akademika Unijoyo, bagaimana (bisa dianggap) bertentangan?” kata Profesor Arifin.
Sekretaris Panitia Pilrek Unojoyo, Syafi’ SH MH mengatakan, pihaknya bekerja berdasarkan peraturan senat universitas. Dari enam pendaftar, lima orang yang ditetapkan memenuhi syarat. “Lima calon rektor Unijoyo. Empat orang dari lingkungan Unijoyo, dan satu calon dari guru besar Unibraw (Prof Arifin),” ujarnya.
"Nantinya tiga orang akan terpilih (dalam pemilihan 9 Juni mendatang). Nah tiga calon ini akan diserahkan ke senat, lalu Mendiknas untuk dipilih salah satu,” katanya.
Laporan: Kasiono
Terpopuler: Negara Tanpa Malam hingga Olahraga Ringan Setelah Lebaran
Round-up kanal Lifestyle pada Jumat, 19 April 2024. Salah satunya tentang deretan olahraga ringan yang bisa dilakukan setelah lebaran.
