- VIVAnews/Tri Saputro
SURABAYA POST- Sedikitnya 300 bus bakal melayani mudik gratis dari Surabaya ke sejumlah daerah di Jatim. Bus-bus ini diselenggarakan setidaknya tujuh instansi pemerintah, Kadin Surabaya dan Jatim serta perusahaan swasta. Jadwal mudik gratis pada 8 dan 9 September dengan 17 daerah tujuan di Jatim.
Pemberangkatan ditempatkan di beberapa tempat di antaranya di Taman Bungkul, PT SIER, di kantor Perhutani Margomulyo, Mangga II, ITS, di kantor Dinas Perhubungan & LLAJ Jatim di Jl. A. Yani.
“Dishub Surabaya, Dishub Jatim, polisi sudah bekerja sama terkait dengan mudik gratis ini. Penyelenggara mudik gratis di antaranya PT Telkom, Kadin Surabaya & Jatim, Perum Jasa Rahardja, ITS dan sejumlah instansi swasta. Penyelenggara swasta di antaranya Telkomsel dan sejumlah media massa di Surabaya,” kata Eddi, Plt Kepala Dishub Kota Surabaya, Kamis (26/8).
Menurut dia, meski Lebaran masih lama atau kurang dua minggu akan tetapi program mudik gratis dari berbagai instansi pemerintah dan swasta sudah dikoordinasikan. Dalam mudik gratis ini bus yang disediakan instansi pemerintah ada sekitar 265 unit. Jumlah itu belum termasuk dari instansi swasta, seperti yang disediakan Sariwangi, Telkomsel dan sejumlah media massa di Jatim. Sehingga total jumlah busa lebih dari 300 unit.
“Banyak sekali sponsor yang menyedikan fasilitas pulang kampung gratis ini. Dengan mudik gratis ini diharapkan bisa mengangkut minimal sekitar 100 keluarga yang terdiri dari suami-istri dan dua anak,” katanya.
Bagi pemudik sepeda motor, lanjut Eddi, yang membawa anak dua atau lebih dari dua disarankan menitipkan istri dan anak-anaknya ke dalam bus mudik gratis. Sementara, suaminya bisa menggunakan sepeda motor. Langkah ini untuk mengurangi adanya kecalakaan dan pelanggaran lalu lintas. Sesampainya di tempat tujuan suaminya bisa menjemputnya di kota tujuan.
Pemberangkatan mudik gratis ini sengaja dibagi dua hari, yakni pada 8 dan 9 September. Hal ini guna menghidari penumpukan kendaraan saat mudik berlangsung. Sedangkan untuk menghindari adanya kemacetan polisi melakukan pengawalan sampai batas kota tujuan. “Prosesnya seperti tahun-tahun silam, tapi tahun ini instasni yang membantu mudik gartis semakin banya,” katanya.
Sedangkan bagi warga Surabaya yang tidak tertampung bus mudik gratis disarankan naik bus umum atau kereta api. Untuk bus umum pemkot sudah menyiapkan layanan bagi pemudik terminal Purabaya di Bungurasih. Bus umum yang melayani penumpang di termial Purabaya sekitar 2.000 unit per hari.
Penumpang Kapal Laut
Sementara penumpang Lebaran via kapal laut diprediksi mengalami kenaikan hingga 10%. "Penyebabnya adalah adanya kenaikan tiket pesawat sehingga pemudik beralih menggunakan angkutan laut," kata Kepala Administrator Pelabuhan (Adpel) Tanjung Perak Surabaya, Erwin Rosmali, Kamis (27/8).
Tahun lalu, kata Erwin, jumlah penumpang mudik sebanyak 99 ribu penumpang. Tahun ini diprediksi jumlah penumpang mengalami menjadi 109 ribu penumpang. Penumpang biasanya paling banyak datang dari Kalimantan, Sampit, Kumai dan Banjarmasin.
Untuk mengangkut ratusan ribu penumpang tersebut, kata Erwin, 27 kapal dikerahkan dengan kapasitas angkut 113 ribu penumpang. Ke 27 kapal ini berasal dari beberapa perusahaan pelayaran seperti PT Pelni, Dharma Lautan Utama, Prima Vista, Sumekar dan lain-lain.
"Puncak arus mudik diperkirakan H-2/-3. Untuk arus balik belum bisa diprediksikan karena biasanya para penumpang tak ada batasan waktu untuk balik," tandas Erwin.
Sementara itu, General Manager PT Pelni Cabang Surabaya, Daniel E Bongonan, mengatakan, pihaknya sudah kebanjiran permintaan tiket baik langsung maupun online di 24 agen dan 108 sub agennya. Untuk arus mudik, kapal PT Pelni akan 17 melakukan kunjungan dan untuk arus balik 19 kunjungan. "Tiket kapal tidak naik.Kami bahkan memberi diskon," tutur Daniel. (sj)
Syarif Abdullah & Siska Prestiwati
Cak Imin Harap Kerja Sama Koalisi Perubahan Berlanjut di Pilkada Aceh
Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar alias Cak Imin berharap partai yang tergabung dalam koalisi perubahan pada Pilpres 2024 lalu berlanjut hingga ke Pilkada Aceh.
