Dievakuasi, KA yang Mundur dan Tewaskan Bayi

Kereta api dievakuasi
Sumber :
  • Surabaya Post

SURABAYA POST – Empat rangkaian kereta api (KA) Gajayana jurusan Malang–Jakarta berjalan mundur dari Stasiun Kota Batu hingga ke Stasiun Kota Lama di evakuasi pagi tadi. Akibat error itu, kereta api menabrak tiga rumah dan menewaskan seorang balita.

Kereta api tersebut kemudian ditarik ke Stasiun Besar Malang. Sedangkan dua gerbong lagi masih diparkir di jalur aman Stasiun Kotalama. Evakuasi melibatkan peralatan berat dan belasan petugas Daops VIII Surabaya. ’’Gerbong sudah selesai kami evakuasi," kata Wakil Kepala Stasiun Besar Malang Irfan Karsidi, Rabu 5 Januari 2011.

Tiga rumah yang berdiri di lahan PT Kereta Api (KA) di Jalan Ciptomulyo, RT 11 RW 3, Kelurahan Ciptomulyo, Kecamatan Sukun, hancur diseruduk KA itu, Selasa kemarin. Antara lain rumah Misno (40), Jamir (55), dan Sutrisno (48). Sutrisno patah tulang kaki kanan dan di rawat di RS Panti Nirmala. Sementara putra Misno, M. Nur Rosyid (3), tewas di lokasi dengan luka parah.

Sejumlah warga membantu membersihkan puing-puing reruntuhan bangunan di rumah warga yang kena serudukan kereta. Menurut salah seorang tetangga korban, Misnah, rumah ketiganya sedang sepi dan hanya ada anak-anak saat ditabrak KA mundur.

’Saat kejadian, di rumah Misno ada 5 anaknya, dengan salah seorang anak tertuanya. Saat kereta menghantam, sang kakak bisa menyelamatkan adik-adiknya yang lain tapi tidak mampu menyelamatkan Rosyid,” ungkap Misnah. Sementara di 2 rumah lainnya, setahu Misnah, rumah Jamir dihuni 7 orang, rumah Sutrisno dihuni 4 orang. Seluruhnya bisa menyelamatkan diri.

Informasi di lapangan, KA Gajayana baru tiba dari Jakarta di Stasiun Besar Malang Selasa siang. Kereta disiapkan untuk berangkat kembali menuju Jakarta. Rangkaian KA berjumlah 9 gerbong dibawa ke jalur aman. Lokomotif dilepas bersama sembilan gerbong yang dipisah menjadi dua.

Lima gerbong dalam satu rangkaian dan empat gerbong di bagian belakang juga dipisahkan. Tak lama kemudian empat gerbong terdiri atas satu gerbong genset dengan tiga gerbong penumpang berjalan mundur sendiri mengarah ke selatan atau Stasiun Kota Lama. Mengetahui empat gerbong berjalan sendiri, petugas Stasiun Besar Malang berusaha memindahkan ke jalur lain. Usaha itu gagal hingga rangkaian sampai stasiun.

Kepala Stasiun Kota Lama Gatot Joko P mengatakan, peristiwa itu terjadi sekitar pukul 13.15. Diperkirakan kereta berjalan mundur dengan kecepatan sekitar 70–80 km. Dengan kecepatan itu, jarak stasiun Kota Baru ke Stasiun Kota Lama sekitar 5 km hanya ditempuh sekitar 5 menit saja.

’’Saya sendiri mendapat tanda bahaya ada kereta mundur dari Stasiun Kota Baru sekitar pukul 13.10. Seketika saya meminta palang pintu yang dilewati untuk segera ditutup, tapi tidak tahu bila akhirnya terjadi peristiwa ini,” kata Gatot.

Dari 4 rangkaian KA Gajayana yang mundur tersebut, 2 rangkaian keluar dari jalur lintasan atau rel, 2 rangkaian masih di atas rel. Saat itulah rangkaian kereta menghantam 3 rumah yang ada di samping rel dan kereta berhenti dari lajunya.

Pengakuan Pelaku Begal Siswa SMP di Depok Usai Ditangkap: Incar Anak Sekolah Bawa HP

Laporan: Zainul Arifin| Surabaya Post

Kabaharkam Komjen Pol Fadil Imran

Komjen Fadil Pimpin Pengamanan Ajang World Water Forum di Bali, 5.791 Polisi Dikerahkan

Kepala Baharkam Polri, Komjen Fadil Imran akan pimpin apel Operasi Puri Agung 2024, guna mengawal acara World Water Forum (WWF) ke-10 di Bali. WWF rencana digelar pada 18

img_title
VIVA.co.id
26 April 2024