- Surabaya Post
SURABAYA POST– PT Kereta Api (KA) Daops VIII bakal menghapus penjualan tiket di semua stasiun KA. Sebagai gantinya, tiket KA bisa diperoleh melalui agen-agen penjualan tiket melalui bank, kantor pos dan biro perjalanan.
Perubahan layanan ini sudah dirintis Daops VIII, karena pesan tiket KA sudah bisa diperoleh di Bank Mandiri dan semua kantor pos. “Untuk sementara baru di dua lembaga itu. Tapi kami akan mengembangkan lagi ke bank-bank lain. Bahkan, tiket kereta di Surabaya juga akan dijual secara drive thru seperti di Jakarta, karena Jakarta sudah mengadopsi sistem tersebut,” kata Humas PT KA Daops VIII, Sri Winarto, Senin 10 Januari 2011.
Untuk sistem drive thrue, menurutnya, para penumpang KA tidak perlu turun dari kendaraannya untuk membeli tiket. Dia bisa membeli tiket sambil naik mobil atau sepeda motornya.
Dalam hal penjualan tiket, lanjut Winarto, agen-agen tiket akan diperbanyak dan dimaksimalkan. Nantinya, tidak hanya di bank dan kantor pos, tapi juga di perkantoran, agen-agen tiket juga akan diadakan di pusat-pusat keramaian, perbelanjaan dan mal. Dengan begitu, para penumpang bisa dengan mudah mendapatkan tiket baik langsung maupun online.
Layanan ini berlaku untuk penjualan tiket KA eksekutif dan bisnis, sedangkan tiket KA ekonomi masih belum. Alasannya, untuk tiket KA ekonomi bisa dibeli di stasiun KA kecil-kecil, seperti di Waru, Tanggulangin, Porong dan sebagainya. “Wacana ini mungkin untuk kereta komersial dan untuk kereta ekonomi yang harga tiketnya masih subsidi memang sulit, meski masih memungkinkan," kata dia.
Selain Jakarta dan Surabaya, pelayanan seperti ini juga akan diterapkan di stasiun kota besar lainnya seperti Semarang, Bandung, Jogjakarta dan lain-lain. Harapannya, semua layanan tiket KA bisa cepat dan memudahkan masyarakat untuk memperolehnya. “Sudah waktunya layanan penjualan tiket dikembangkan demi kemudahan masyarakat,” tandas Winarto.
Selain itu terobosan atau inovasi tersebut, kata Winarto, dimaksudkan sebagai upaya untuk mengurangi atau menghindari antrean dan penumpukan penumpang di stasiun. Ketiadaan loket juga secara otomatis akan menambah sisa ruang yang bisa memperlancar dan memperluas lalu lalang penumpang di stasiun.
“Selama ini stasiun KA, seperti Stasiun Pasar Turi dan Gubeng selalu ada antrean pembelian tiket KA eksekutif dan bisnis. Bahkan, antreannya kadang panjang. Nah, nantinya antrean ini tidak akan dijumpai di dua stasiun tersebut,” ujarnya. (sj)
Laporan: Purnomo Siswanto
5 Kontroversi Chandrika Chika, dari Hubungannya dengan Thariq Halilintar hingga Tersandung Narkoba
Chandrika Chika, tak henti-hentinya menggemparkan publik dengan berbagai kontroversi dan saat Chika resmi ditetapkan sebagai tersangka dalam dugaan kasus narkoba
