Radar Juanda Mati, Imbas Delay Hingga Besok

Ilustrasi bandara.
Sumber :
  • Antara/ Eric Ireng

SURABAYA POST- Sebagai bandara berlabel internasional, Juanda, Surabaya memperpanjang daftar ‘noda’ kinerjanya. Senin (15/8) pagi ini, sekitar pukul 09.00 radar komunikasi bandara mati akibat terputusnya aliran listrik. Terpaksa pendaratan dan keberangkatan maskapai menggunakan sistem manual (non-radar).

5 Fakta Mengerikan Jelang Duel Brighton vs Manchester City di Premier League

Buntutnya, delay terjadi--antara 10 menit sampai 30 menit--karena pesawat yang akan landing harus memutar dulu di atas bandara satu hingga dua kali untuk memberi tanda siap mendarat sehingga pengelola Juanda bisa menyiapkan landasan. Lebih ironis, menurut salah satu maskapai, Garuda, imbas lanjutannya akan terasa hingga esok hari, Selasa (16/8).

“Ini sangat bahaya, meski pengelola bisa memulihkan radar dalam waktu satu jam pun potensi kecelakaan tinggi. Apalagi saat pagi-siang merupakan jam sibuk bandara,” ujar pengamat [penerbangan, Dudi Sudibyo, pagi tadi.

Ngeri! Penampakan Angin Puting Beliung 'Hadang' Nelayan di Perairan Madura

Sekadar mengingatkan, radar Juanda juga sempat mati pada 2003 lalu yang menyebabkan 130 penerbangan terhambat. Sebelumnya, masalah di Juanda terjadi akibat aspal landasan terkelupas. Sejak 3 Maret 2011-16 Juli 2011 terjadi empat kali pengelupasan. Tak hanya menyebabkan arus tersendat, keamanan penumpang juga dipertaruhkan.

 “Tentunya, pihak yang merasa dirugikan bisa meminta kompensasi kepada pihak pengelola bandara Juanda (PT Angkasa Pura I), dan tentunya sebagai bentuk tanggung jawabnya Juanda harusnya memberikan kompensasi atas kerugian yang dialami pihak yang merasa di rugikan misalnya Maskapai penerbangan,” ungkap Dudi.

Prada Ardiansyah, Prajurit TNI yang Tersambar Petir Meninggal Dunia

Sementara Ganeral Manager Wilayah Timur PT Garuda Indonesia, Ismu Gito Waluyo memastikan hampir seluruh jadwal penerbangan Garuda baik dari Surabaya dan rute lainnya hingga esok hari akan mengalami keterlambatan (delay) akibat rusaknya radar.

“Saya sudah konfirmasi ke Manager Distrik Garuda Indonesia yang berada di Juanda, sudah bisa dipastikan jadwal keberangkatan Garuda akan delay hingga esok hari akibat matinya radar di Bandara Juanda hari ini,” katanya.

Menurut Ismu, kondisi ini memicu  kerugian yang sangat besar bagi Garuda terutama komitmen Garuda yang full service salah satunya terhadap ketepatwaktuan jadwal keberangkatan dan kedatangan pesawat.

“Kita ini pesawat full service, kita mengejar On Time Performence (OTP) yang saat ini banyak menjadi sorotan tidak hanya kami tapi juga maskapai lain,” ujar Ismu.

Diungkapkan Ismu, Per Juli lalu OTP Garuda mencapai 90%, ini tentunya angka yang sangat kurang bagi Garuda dengan layanannya yang full service.

Pantauan Surabaya Post di terminal keberangkatan domestik Juanda Surabaya ada beberapa penerbangan yang delay diantaranya Wings Air dengan tujuan Denpasar yang dijadwalkan pukul 09.30 tertunda sampai pukul 10.00. Lalu penerbangan maskapai Citilink tujuan Jakarta yang dijadwalkan pukul 09.40 bareu terbang sampai pukul 10.40.

Salah satu petugas di bagian informasi bandara mengaku sejak pagi rata-rata maskapai memang terlambat 30 menit semua karena radar mati. "Ya tadi pagi mati (radar) karena lampu mati. Cuman nggak tahu kalau delay pesawat karena radarnya mati, yang pasti memang terlambat hampir semua penerbangan" ujarnya.

Terpisah, Manager Batavia Air Cabang Surabaya, James Tony Lumowa mengatakan akibat radar komunikasi Juanda mati beberapa jadwalnya mundur.Hingga pukul 11.00 setidaknya sudah dua pesawat  jurusan Surabaya - Jakarta yakni 702 dan 757 mengalami keterlambatan.
"Pesawat kita ada dua yang terlambat, efeknya pasti akan terus merembet ke rute lainnya, apalagi kejadian ini terjadi pada pagi hari, sudah bisa dipastikan kedua pesawat tersebut ditiap rutenya akan terjadi keterlambatan," kata.

Terpisah Teguh Widodo, Manager Operasional Lalu Lintas Penerbangan Juanda membenarkan jika pada pukul 09.00 radar komunikasi Bandara Juanda mendadak mati. Hal ini dikarenakan pasokan listrik untuk daerah menara pengawas drop. "Ya, pada pukul 09.00 tadi, radar di Bandara mendadak mati, hal ini dikarenakan pasokan listrik yang mengalir dari Menara pengawas sampai ke menara radar mati. Sementara untuk daerah terminal listrik masih normal," ujarnya.

Dikatakan, Teguh, kondisi ini membuat petugas kontrol lalu lintas Bandara Juanda di Menara Pengawas tidak bisa melihat posisi pesawat dalam cangkupan radar. "Ini menyebabkan kita tidak bisa melihat pesawat mana saja yang masuk ke daerah bandara Juanda, monitor mati, radar mati, namun komunikasi kita masih bisa menyambung ke pesawat, tapi posisinya dimana kita tidak tahu," ujarnya.

Diungkapkannya lagi, kondisi ini tentunya menghambat proses lalu lintas pendaratan dan penerbangan pesawat. "Paling terganggu adalah pesawat yang akan mendarat, apalagi saat ini lalu lintas bandara sangat padat sekali. Kami hanya bisa melakukan dengan cara menual dengan menurunkan para petugas pengatur pendaratan pesawat di landasan pacu bandara, petugas nanti memberikan kode khusus yang memberikan arahan pesawat untuk mendarat," katanya.

Rista Rama Dani & Zainal Arifin

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya