Desa Karangkates Bayar Pelayanan Kesehatan Pakai Sampah Plastik

Posbindu Desa Karangkates
Sumber :
  • Dok. Desa Karangkates

VIVA – Inovasi Desa Karangkates, Kecamatan Sumberpucung, Kabupaten Malang, Provinsi Jawa Timur dalam mendukung kesehatan masyarakatnya terbilang cukup unik. Hal ini lantaran Desa Karangkates  memiliki program pelayanan kesehatan yang dijuluki dengan Pos Pembinaan Terpadu (Posbindu) Berbayar Sampah.

Gagasan ini sendiri muncul dari para kader Posbindu supaya lingkungan Desa Karangkates menjadi lebih bersih. Untuk itu, pasien diimbau untuk membawa sampah yang jika didaur ulang memiliki nilai jual, seperti botol plastik, kertas, dan kardus. Mendukung inovasi ini, pada tahun 2018, Pemerintah Desa pun menganggarkan Dana Desa sejumlah Rp5.268.900 untuk membantu program Posbindu, seperti untuk membeli makanan tambahan.

“Sebenarnya, sampah itu bukan untuk bayar, sebab yang tak bawa sampah pun tetap bisa berobat. Ini hanya bentuk gotong royong untuk mengumpulkan sampah, kemudian uangnya nanti untuk Posbindu,” jelas Muntik Kinalasari selaku TPID Sumberpucung, saat dihubungi tim VIVA.

Muntik menjelaskan bahwa Posbindu gratis ini khusus melayani penyakit tidak menular, seperti diabetes dan hipertensi. Bekerja sama dengan Puskesmas, Posbindu memiliki dua program yakni kesehatan dan keterampilan yang masing-masing dilaksanakan sekali setiap bulannya.

“Satu bulan itu ada dua kegiatan: satu untuk pelayanan kesehatan, satu untuk keterampilan. Kalau kesehatan, kita biasa untuk cek kolesterol, diabetes atau asam urat. Kalau keterampilan itu, para kader membuat kerajinan dari sampah yang dibawa pasien. Biasanya, dibuat angkringan itu lho, yang biasa buat belanja,” kata Muntik.

Hasil kerajinan itu kemudian akan dijual sehingga menghasilkan uang yang kemudian akan digunakan untuk keperluan Posbindu, seperti membeli stik kesehatan. Namun, dikatakan Munik, uang dari hasil penjualan itu pun belum bisa memenuhi kebutuhan pasien, sehingga jadwal cek kesehatan di Posbindu diadakan secara bergiliran.

Namun, dari program tersebut, telah terjadi peningkatan pelayanan kesehatan kelompok masyarakat lansia yang berujung pada meningkatnya usia harapan hidup kelompok masyarakat lansia. Selain itu, hubungan antar masyarakat pun semakin guyub dan lebih peduli pada sesama maupun pada lingkungannya.

“Program ini bisa memelihara kesehatan untuk masyarakat yang kurang mampu ya. Mereka sekarang bisa mendapatkan pengobatan. Kalau Posbindu tak mampu menangani pun akan dirujuk lagi ke rumah sakit. Lalu, selain peduli terhadap kesehatan, program Posbindu ini kan juga peduli terhadap kesehatan lingkungan,” ungkap Muntik.

Kemendes PDTT Gelar Upacara Tabur Bunga di Komplek Makam Pionir Transmigrasi
Mendes PDTT, Abdul Halim Iskandar

Gagas Jabatan Kades 9 Tahun, Gus Halim Bersyukur Dapat Dukungan Luas

Menurut Gus Halim, mengubah masa jabatan Kades bukanlah perkara sulit. Sebab, penambahan masa jabatan menjadi 9 tahun tidak mempengaruhi masa jabatan secara keseluruhan.

img_title
VIVA.co.id
19 Januari 2023