VIVAnews - Anggodo Widjojo batal diperiksa tim penyelidik Komisi Pemberantasan Korupsi. Adik buronan korupsi Anggoro Widjojo ini mengaku masih syok akibat kericuhan di KPK kemarin malam.
"Ada tekanan psikologis juga," kata Tomson Situmeang, di Gedung KPK, Jakarta, Selasa 12 Januari 2010. "Kakinya juga bengkak tapi belum tahu karena terinjak atau terbentur pintu mobil."
Seperti diketahui, sempat terjadi kericuhan kecil saat Anggodo selesai diperiksa. Sejumlah mahasiswa yang telah menginap beberapa hari di halaman KPK, sempat mengahalangi mobil Anggodo saat hendak meninggalkan Gedung KPK.
Mobil Anggodo bahkan sempat dilempari telor oleh para pendemo. Aksi pelemparan itu juga sempat menimbulkan salah paham antara wartawan dengan pendemo.
Tomson menjelaskan, dia sudah menyerahkan surat pemberitahuan kepada penyelidik KPK mengenai ketidakhadiran kliennya itu. "Kami juga minta dijadwal ulang. Pak Anggodo menyatakan siap dipanggil kembali asal bukan hari ini atau besok," ujarnya.
Kemarin, Anggodo diperiksa selama 13 jam. Dia diperdengarkan rekaman percakapan dengan sejumlah pejabat yang berisi rekayasa kasus dua pimpinan KPK, Bibit Samad Rianto dan Chandra M Hamzah.
KPK menyelidiki kasus Anggodo Widjojo atas dugaan upaya menghalang-halangi proses penyidikan kasus dugaan korupsi PT Masaro Radiokom. Kasus yang ditangani KPK ini merupakan laporan pengaduan dari masyarakat.
Anggodo diduga melanggar ketentuan dalam Pasal 21 UU Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi.
Pasal 21 berbunyi, "Setiap orang yang dengan sengaja mencegah, merintangi, atau menggagalkan secara langsung atau tidak langsung penyidikan, penuntutan, dan pemeriksaan di sidang pengadilan terhadap tersangka dan terdakwa ataupun para saksi dalam perkara kourpsi, dipidana dengan pidana penjara paling singkat tiga tahun dan paling lama 12 tahun atau paling sedikit Rp 150 juta dan paling banyak Rp 600 juta."
Di Hadapan Ratusan Perwira Hantu Laut TNI AL, KSAL: Hembusan Nafas Marinir Adalah Kesetiaan!
KSAL Laksamana TNI Muhammad Ali memberikan pengarahan khusus kepada ratusan Perwira Marinir TNI AL di Cilandak
