- AP Photo
VIVAnews - Koordinator Indonesia Corruption Watch (ICW) meminta Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) memanggil Satgas Pemberantasan Mafia Hukum, Pusat Pelaporan Analisa dan Transaksi Keuangan (PPATK), dan Polri untuk membahas isu rekening mencurigakan milik sejumlah jenderal polisi.
Wakil Koordinator Indonesia Corruption Watch (ICW) Emerson Yuntho mengatakan, pemanggilan terhadap ketiga institusi itu penting dilakukan agar persoalan tidak berlarut-larut.
"Presiden harus tuntaskan soal rekening sejumlah jenderal polisi ini. Satgas, PPATK, dan Polri harus dipanggil untuk membahas rekening," ujarnya kepada VIVAnews, Selasa 29 Juni 2010.
Apalagi, kata dia, soal rekening jenderal polisi ini sudah ramai dibicarakan sejak tahun 2007 lalu, terkait 15 rekening perwira tinggi polisi. "Karena kalau diusut oleh kepolisian saja, ini menjadi tidak objektif. Ada esprit de corps di antara sesama perwira tinggi," katanya.
ICW berharap, pengusutan tuntas ini dilakukan agar tidak muncul isu yang berlarut-larut, juga demi reformasi di tubuh kepolisian. "Kita pesimis kalau ditangani kepolisian. Perlu diusulkan, bila ada temuan soal kasus korupsi, sebaiknya tidak hanya ditangani kepolisian saja, tetapi KPK dan kejaksaan," ujarnya menambahkan.
"Dengan demikian, kasus itu lebih cepat selesai dan tidak berlarut-larut seperti yang sekarang ini."
Pada 9 Juni 2010 lalu, ICW melaporkan dugaan gratifikasi perwira tinggi Polri ke KPK. ICW mendesak KPK mengusut rekening mencurigakan milik petinggi Polri yang berisi Rp95 miliar. (kd)