VIVAnews - 69 Persen masyarakat masih menaruh harapan kepada Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dalam memberantas korupsi di Indonesia. Sementara 31 persen masyarakat belum percaya KPK dapat memberantas korupsi.
Hal ini merupakan survey yang dilakukan KPK selama 2008. Responden dari survey ini sejumlah 2.191 orang yang tersebar di enam kota besar, yakni Medan, Jakarta, Semarang, Surabaya, Banjarmasin, dan Makassar. Responden berasal dari kelas terdidik, dan 57 persennya adalah sarjana.
Masyarakat juga berharap pemberantasan korupsi yang harus dilakukan KPK adalah masih dalam kerangka penindakan. Sekitar 60 persen masyarakat menginginkan KPK dapat menangkap dan memenjarakan koruptor, serta mengembalikan uang negara yang sebelumnya dinikmati koruptor. Sementara sekitar 40 persen masyarakat berharap tindakan yang dilakukan adalah dalam rangka pencegahan, yakni melakukan kegiatan preventif, mengawasi pelaksanaan reformasi, dan lainnya.
KPK juga dinilai sebagai lembaga yang memiliki integritas baik untuk memberantas korupsi. 82,11 Persen masyarakat memilih KPK sebagai lembaga yang memiliki integritas baik. 10,09 Persen masyarakat juga menganggap lembaga peradilan memiliki integritas yang baik. Sementara lembaga yang terburuk adalah kejaksaan yang berada di bawah kepolisian.
Masyarakat juga menilai, KPK dapat berhasil memberantas korupsi dengan mengandalkan peran serta masyarakat dalam pemberantasan korupsi dan lebih banyak koruptor yang dipenjara.
Meski demikian, masyarakat menilai keberadaan KPK masih belum memberikan manfaat yang nyata dalam kehidupan sehari-hari. Hal ini karena masih rendahnya integritas penyelenggara negara, termasuk masih maraknya pungutan liar.
Cak Imin Harap Kerja Sama Koalisi Perubahan Berlanjut di Pilkada Aceh
Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar alias Cak Imin berharap partai yang tergabung dalam koalisi perubahan pada Pilpres 2024 lalu berlanjut hingga ke Pilkada Aceh.
