VIVAnews -- Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi Bibit Samad Riyanto meminta kepolisian untuk mengusut tuntas kasus pembacokan yang menimpa aktivi Indonesian Coruption Watch (ICW).
"Kami harap polisi mencari pelaku penyerangan. Kita prihatin dengan kasus yang menimpa para aktivis antikorupsi," kata Bibit Samad Riyanto usai menggelar Lokakarya dengan media di Sumbar, Rabu, 8 Juli 2010 di Padang.
Menurut Bibit, cara-cara tersebut merupakan bentuk tantangan bagi para aktivis ICW untuk melawan korupsi. Meski, Ia enggan menilai lebih jauh apakah kasus tersebut berhubungan dengan kasus pemberitaan majalah Tempo yang sedang ditangani aktivis ICW Tama Satrya Langkung.
Kasus pembacokan Tama ini terjadi sehari setelah aksi premanisme yang dialami kantor majalah Tempo usai pemberitaannya terkait rekening sejumlah perwira tinggi Polisi. Bibit mengaku, saat ini KPK telah menerima laporan terkait rekening para jenderal tersebut.
"Sudah terima laporannya, kita terus memonitor," kata Bibit. ICW sudah pernah melaporkan dugaan adanya pati Polri yang memiliki rekening mencurigakan ke Komisi Pemberantasan Korupsi.
Saat ini, aktivis ICW tersebut terluka parah pasca dianiaya beberapa pria ketika melintas Kawasan Duren Tiga, Pasar Minggu, Jakarta Selatan. Kasus ini terjadi sekitar pukul 04.00 WIB, Rabu dinihari.
Hal senada juga diungkap Feri Amsari, aktivis antikorupsi di Sumbar. Ia menilai, aksi ini menjadi kasus yang segera diselesaikan kepolisian. (hs)
Laporan: Eri Naldi | Padang