- Antara/ Prasetyo Utomo
VIVAnews - Ketua Komisi Yudisial (KY) Busyro Muqoddas menjenguk Tama Satrya Langkun di Rumah Sakit Asri, Duren Tiga, Jakarta Selatan. Busyro menyatakan keprihatinannya atas musibah yang terjadi pada aktivis ICW yang melaporkan 'rekening gendut' para pejabat kepolisian itu.
"Prihatin berat," ujar Busyro usai menjenguk Tama di RS Asri, Jakarta, Minggu 11 Juli 2010.
Busyro menambahkan bahwa peristiwa ini merupakan sebuah keprihatinan yang mesti disikapi dengan lebih tegas. "Saya pikir tindakan ini bukan saja pantas untuk disesalkan, tetapi lebih daripada itu, pantas untuk dikutuk," kata Busyro.
Menurutnya penyerangan terhadap Tama ini termasuk suatu bentuk teror terhadap aktivis demokrasi.
Busyro percaya pada aparat kepolisian mengusut dan membekuk pelaku penyerangan terhadap Tama. Dua minggu, menurutnya, cukup bagi kepolisian untuk mengungkap kasus ini.
Kalau lebih dari dua minggu? "Saya khawatir akan ada reaksi dari elemen-elemen civil society yang malah akan tak menguntungkan bagi citra kepolisian itu sendiri." (sj)