- Antara/ Fanny Octavianus
VIVAnews - Mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla memberi dukungan moril kepada mantan Menteri Hukum dan Perundang-undangan Yusril Ihza Mahendra agar tabah menghadapi proses hukum yang menjeratnya, kasus dugaan korupsi Sistem Administrasi Badan Hukum (Sisminbakum).
Dalam sebuah kesempatan buka bersama di Hotel Sahid, Jakarta, Senin 23 Agustus 2010, JK mengungkapkan bahwa Sisminbakum merupakan kebijakan pemerintah untuk efisiensi. Tujuannya, agar negara segera keluar dari krisis.
"Salah satunya adalah mempercepat arus izin usaha itu, dengan hubungan langsung," kata JK. Menurut dia, program itu merupakan manifestasi niat baik. Dan Yusril sebagai menteri, merupakan pejabat yang paling bertanggung jawab dalam Sisminbakum.
"Bahwa pemerintah apapun harus mengambil kebijakan, jelas mengacu aturan berlaku waktu itu. Tidak boleh menghukum orang sepuluh tahun lalu dengan hukum sekarang," kata JK.
"Saya mendoakannya tidak mendoakan kepada pak Yusril sebenarnya, tapi kepada hakim agar memutus dengan adil," ujar JK yang disambut tawa hadirin.
JK mengingatkan, yang sedang dialami para tokoh yang terjerat kasus korupsi itu adalah masalah keadilan. JK menilai, niat baik saja tidak cukup.
"Niat baik Pak Yusril, Pak Rohmin (Menteri Kelautan dan Perikanan), Pak Bachtiar (Mensos), ternyata tidak cukup," ungkap JK. Niat baik itu, kata JK, harus mengikuti aturan dengan sebaik-baiknya.
Maka itu, JK berharap keadilan dapat ditegakkan sebaik-baiknya. JK menilai, keadilan ditegakkan tanpa perlu merasa berat atau tidak senang atau senang pada seseorang.
Seperti diketahui, Yusril menjadi salah satu tersangka kasus Sisminbakum. Yusril kini menyerang balik Kejaksaan Agung yang telah menetapkannya sebagai tersangka, lewat uji pasal Jaksa Agung di Mahkamah Konstitusi. (hs)
Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Temui Presiden Jokowi di Istana
Presiden dan Wakil Presiden terpilih, Prabowo Subianto, dan Gibran Rakabuming Raka, menemui Presiden Joko Widodo di Istana Kepresidenan Jakarta pada Rabu malam, 24 April.
