Kasus Zatapi Pertamina

Sofyan Djalil Relakan Ari Soemarno Mundur

VIVAnews - Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Sofyan Djalil mengaku tidak mempersoalkan bila Direktur Utama Pertamina Ari Soemarno mundur dari jabatannya saat ini.

"Tidak ada masalah kalau memang Ari mau mundur karena itu hak dia. Jadi tidak masalah," ujar mantan menteri Komunikasi dan Informasi itu, di kantornya, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Jumat, 17 Oktober 2008.

Kalaupun Ari mengaku siap diberhentikan, menurut Sofyan Djalil, tidak akan ada perombakan direksi di dalam tubuh Pertamina. "Tidak akan ada perombakan dalam waktu dekat ini, karena memang belum waktunya," tegas dia.

Sofyan Djalil mengaku tidak ingin menintervensi dalam upaya penegakan hukum, yang merupakan kewenangan kepolisian dalam melakukan penyelidikan dan penyidikan. Menurut dia, kalau memang Ari bersalah silahkan polisi yang akan memproses.

"Kedatangan Ari (kesini), saya tidak menjelaskan duduk perkaranya, tidak terlalu detail menjelaskan apakah ada kesalahan prosedur dalam impor," tururnya.

Kasus impor minyak mentah jenis Zatapi asal Malaysia ini kembali mencuat setelah polisi menggeledah Kantor Pusat Pertamina. Polisi menyita lebih dari 40 berkas dan piranti lunak, termasuk dokumen pengadaan minyak mentah. Potensi kerugian negara mencapai Rp 427,5 miliar.

Antisipasi Letusan Lebih Besar, 5.000 Korban Erupsi Gunung Ruang Dilarang Tinggalkan Pengungsian
Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan [dok. Humas Kemenko Marves]

Pembebasan Lahan di IKN Sesuai Target, Luhut Pede Upacara 17 Agustus Bisa Digelar di Istana Baru

Luhut menilai hal ini merupakan sesuatu yang realistis, mengingat progres pembangunan IKN yang dilihatnya sudah 80 persen selesai dikerjakan.

img_title
VIVA.co.id
7 Mei 2024