VIVAnews - Tersangka kasus pengadaan alat berat dan pemadam kebakaran Oentarto Sindung Mawardi mengaku penerbitan Surat Radiogram mengenai pelaksanaan proyek di bawah ancaman senjata api.
"Surat itu keluar dibawah ancaman pistol milik Hengky Samuel Daud," kata Oentarto usai diperiksa di Gedung Komisi Pemberantasan Korupsi, Jakarta, Kamis, 30 Oktober 2008.
Menurut dia, pistol diletakkan Hengky di mejanya. "Pistol baretta, dua buah," kata Oentarto. Hengky, kata dia, mengeluarkan pistol itu sambil mengeluarkan kartu keanggotaan Badan Intelejen Nasional.
Menurut Oentarto, Hengky meminta dia agar radiogram itu segera dikeluarkan. "Ini kan perintah menteri," kata dia mengulang ancaman Hengky.
Merasa terancam, Oentarto lalu menyampaikan permintaan Hangky ke Hari Sabarno. "Tapi waktu saya mau melapor, dia (Hengky) sudah ada di dalam kantor," kata Oentarto.
Hengky sendiri saat ini tidak diketahui berada di mana. Komisi sudah memasukkan nama Hengky ke dalam daftar pencarian orang (DPO).
Kasus ini bermula dari surat radiogram nomor T.131.51/299/OTDA yang ditandatangani Dirjen Otonomi Daerah Departemen Dalam Negeri Oentarto Sindung Mawardi pada 14 Maret 2003. Dalam radiogram yang isinya petunjuk pengadaan alat pemadam kebakaran itu terlampir nama Direktur Utama PT Istana Sarana Raya Hengky Samuel Daud sebagai rekanan pengadaan.
Radiogram itu, Oentarto menambahkan, memiliki tembusan ke Menteri. "Memang tidak ada keharusan, tapi sebagai pimpinan saya, ya saya sampaikan," jelas dia. Tembusan itu, menurut Oentarto, ia jadikan sebagai barang bukti di hadapan penyidik Komisi.
Oentarto menambahkan Menteri Hari Sabarno sebelumnya pernah memerintah dia untuk mengeluarkan radiogram itu. "Laksanakan seperti perintah saya dahulu," kata dia mengulang perintah Hari. Oentarto juga menolak jika surat itu menyertakan penunjukkan langsung. "Tidak ada tercantum nama perusahaan dalam radiogram itu," kata dia.
Oentarto diperiksa selama hampir delapan jam. Mengenakan kemeja putih, Oentarto ditemani oleh pengacaranya Firman Wijaya. Penyidik, kata dia, menanyakan tentang perkenalannya dengan Direktur PT Istana Sarana Raya Hengky Samuel Daud dan mantan Menteri Dalam Negeri Hari Sabarno. "Ya saya kenal dia lah," kata Oentarto. Ia mengaku Hari Sabarno-lah yang memperkenalkannya dengan Hengky. "Saya kenal pada September 2002," jelas dia.
VIVA.co.id
7 Mei 2024
Baca Juga :
Komentar
Topik Terkait
Jangan Lewatkan
Terpopuler
Selengkapnya
Partner
DRAKOR: Mengaku Menyukai Park Bo-Young, Park Sung-Hoon Ingin Main Drama Rom-Com Bersama
Wisata
13 menit lalu
Dalam wawancara tersebut, Park Sung-Hoon terang-terangan menyebut nama Park Bo-Young. “Saya suka karya seperti ‘Oh My Ghost’. Saya juga sangat menyukai Bo-Young."
Apple Magic Keyboard Terbaru Bawa Pengalaman Mengetik di iPad Pro Serasa di Macbook
Gadget
15 menit lalu
Apple baru saja memperkenalkan Magic Keyboard terbaru. Magic Keyboard terbaru ini tersedia dalam dua ukuran, sesuai dengan ukuran iPad Pro yang ada: 11 inci dan 12.9 inci
Persatuan Jaksa Indonesia (Persaja) cabang Pringsewu dan Ketua DPRD Pringsewu fasilitasi pengambilan ijazah di Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri Banyumas Kecamatan Banyu
Chip M4 Terbaru Apple Fokus pada Performa AI
Gadget
20 menit lalu
Apple baru saja mengumumkan chip generasi terbaru mereka, M4, yang akan dibenamkan pada iPad Pro terbaru. Dalam peluncurannya, Apple banyak membahas kemampuan AI-nya.
Selengkapnya
Isu Terkini