Deteksi Tumbuh Kembang Buah Hati Anda

Ilustrasi bayi
Sumber :
  • inmagine

VIVAnews - Setiap orangtua pasti ingin tumbuh kembang buah hatinya berjalan sempurna. Namun bagaimana jika ada gangguan dalam tahapan proses tumbuh kembang si kecil?

TNI AL dan Brimob Bentrok di Pelabuhan Sorong, Begini Endingnya

Anda bisa mengetahuinya melalui program Kementrian Kesehatan yang dilakukan dalam rangka peringatan Hari Anak Nasional, yakni dengan kegiatan Stimulasi Deteksi dan Intervensi Dini Tumbuh Kembang Anak (SDIDTK).

SDIDTK merupakan rangkaian kegiatan atau pemeriksaan untuk menemukan penyimpangan tumbuh kembang secara dini agar lebih mudah diintervensi serta memberikan konseling kepada keluarga  bagaimana cara menstimulasi tumbuh kembang anak.

Resmi, Timnas Indonesia U-23 Dapat Kabar Baik dari Erick Thohir soal Nathan Tjoe-A-on

“Bila penyimpangan terlambat dideteksi, maka lebih sulit diintervensi dan akan berpengaruh pada tumbuh kembang anak,” kata Direktur Kesehatan Anak, Ditjen Bina Kesmas, Kementrian Kesehatan, Fatni Sulani.

Program yang dilakukan selama 3 hari pada 13-15 Juli lalu ini telah menjalani pelayanan SDIDTK bagi 500 anak usia 0-6 tahun di Jakarta.

Ngaku Alami Kekerasan dari Rizky Irmansyah, Nikita Mirzani: Aku Punya Bukti

Hasilnya, dari 476 anak yang diberi pelayanan SDIDTK, ditemukan 57 (11,9%) anak dengan kelainan tumbuh kembang. Adapun lima jenis kelainan tumbuh kembang yang paling banyak dijumpai adalah, Delayed Development (tumbuh kembang yang terlambat) sebanyak 22 anak, Global Delayed Development sebanyak 4 anak, gizi kurang sebayak 10 anak, Mikrochepali sebanyak 7 anak dan anak yang tidak mengalami kenaikan berat badan dalam beberapa bulan terakhir sebanyak 7 anak.

Kelainan tersebut bisa ditemukan dengan melakukan beberapa proses pemeriksaan mulai dari pengukuran lingkar kepala, ukuran tinggi badan dan memperhatikan beberapa deteksi dini penyimpangan sebagai berikut:

1.    Perhatikan Pertumbuhan, lihat status gizi anak apakah normal, kurang atau buruk, makrocephali dan mikrocephali.

2.    Perhatikan Perkembangannya, apakah mengalami kelemahan perkembangan, gangguan daya lihat dan daya dengar

3.    Perhatikan gangguan mental emosionalnya

4.    Autisme

5.    Perhatikan pula hiperaktivitas dan gangguan pemusatan perhatiannya.

“Semua ini bisa dilakukan, baik di lingkungan keluarga, di Posyandu, TK, TPA, Taman Penitipan Anak, POS PAUD, Kelompok bermain, Panti Asuhan atau di tempat-tempat sarana pelayanan kesehatan,” katanya lagi. 

Ayah dan Bunda, ayo segera lakukan SDIDTK agar proses tumbuh kembang anak bisa diketahui sejak dini. (umi)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya