11 Momen Ikonik Dunia Sepakbola Sepanjang Tahun 2015

Pemain Barcelona, Luis Suarez, Leo Messi, dan Neymar
Sumber :
  • Reuters / Kai Pfaffenbach

VIVA.co.id - Selamat tinggal 2015! Perayaan pergantian tahun menuju 2016 hanya tinggal menghitung hari saja. Beberapa momen fantastis pun tercipta sepanjang tahun lalu.

Tahun 2016 ini tentu akan jadi tahun yang menyenangkan untuk dunia sepakbola, dengan akan digelarnya Piala Eropa 2016 dan persaingan di kancah Premier League yang tak bisa diprediksi. Tapi, tak ada salahnya untuk melihat kembali ke belakang.

Banyak momen luar biasa terjadi pada 2015. Menurut 101greatgoals, daftar di bawah ini tidak memiliki urutan yang spesifik tetapi jelas salah satu yang terbaik sepanjang tahun:

1. Januari 2015: Tottenham Hotspur 5-3 Chelsea

5 Klub Sepakbola yang Sering Tampil di Final Liga Champions, Real Madrid Teratas?

2015 jelas dimulai dengan gebrakan di kancang Premier League. Chelsea, sang pemuncak klasemen, dikejutkan dengan pesta delapan gol saat Spurs menang 5-3 dalam laga derby London tanggal 1 Januari 2015.

Harry Kane mencetak dua gol di White Hart Lane, sekaligus menjadi kali pertama pertahanan Chelsea tampak rapuh setelah tampil solid sepanjang 2014. Sebuah momen spesial di awal tahun

2. Mei 2015: Gol Individu Cantik Leo Messi v Athletic Bilbao di Final Copa del Rey

Banyak sekali gol sepanjang 2015 yang membuat Anda terperangah, tapi gol sensasional Lionel Messi ke gawang Athletic Bilbao benar-benar bisa tercatat sebagai salah satu yang terbaik sepanjang masa.

Setelah menerima operan dari Dani Alves di tengah lapangan, Messi mengeluarkan gocekan mautnya untuk melewati tiga pemain belakang Bilbao dalam satu gerakan saja. Lalu dia menusuk ke kotak penalti, menipu satu lagi pemain, sebelum penyelesaiannya ke sudut sempit mengakhiri gol fantastis tersebut.

Gila, Ini Format Baru Liga Champions!

3. Mei 2015: Tujuh Petinggi FIFA Ditangkap di Sebuah Hotel Swiss

Korupsi FIFA

Mei 2015 mungkin menjadi bulan paling mengejutkan di sejarah dunia sepakbola. Setelah berbulan-bulan spekulasi dan tuduhan, borok korupsi FIFA akhirnya terlihat setelah beberapa petingginya ditangkap pihak berwajib Swiss dan FBI.

Mereka dituduh melakukan pencucian uang dan penyalahgunaan wewenang. Penangkapan ini akhirnya ikut berdampak pada jatuhnya sanksi delapan tahun tak boleh aktif di sepakbola untuk eks Presiden FIFA, Sepp Blatter, dan Presiden UEFA, Michel Platini.

4. Juni 2015: Andrea Pirlo Menangis Usai Juventus Kalah di Final Liga Champions Lawan Barcelona

Sebuah pemandangan yang membuat semua fans sepakbola seluruh dunia ikut menangis. Gelandang flamboyan, Andrea Pirlo, tampak emosional usai kalah 1-3 di final Liga Champions melawan Barcelona. Pemain 36 tahun itu mengakhiri karirnya di Serie A dengan kekalahan, dan air matanya pun tak terkalahkan.

Meski begitu, Pirlo tetap memberikan applaus pada Barcelona saat rayakan juara. Momen antara Xavi dengan Pirlo di akhir laga jadi pengingat berakhirnya sebuah era gelandang besar Eropa.

5. Juni 2015: Barcelona Mencatatkan Treble Historis


2015 jelas musimnya untuk trio MSN milik Barcelona. Lionel Messi, Luis Suarez, dan Neymar benar-benar menjalani musim yang fantastis dan berujung pada prestasi luar biasa Blaugrana.

Setelah secara nyaman merebut juara La Liga, Barca lalu berhasil menjadi juara Copa del Rey dan Liga Champions, usai menang 3-1 atas Juventus di final. Tim asuhan Luis Enrique pun berhasil menutup tahun 2015 dengan trofi Piala Dunia Klub Desember ini.

Rangkuman Momen-momen Penting Duel Liverpool Vs Villarreal



6. Juli 2015: Chile Juara Copa Amerika untuk Pertama Kali

Pemain Timnas Chile rayakan juara Copa America 2015

Setelah 99 tahun, semua ditentukan oleh eksekusi penalti Alexis Sanchez ke gawang Sergio Romero. Chile pun berhasil menjadi kampiun Amerika Selatan usai menang 4-1 atas Argentina.

Yang lebih spesial, Chile berhasil menjadi juara di kampungnya sendiri. Sayang, pesta juara diwarnai oleh meninggalnya dua warga Chile di dua tempat yang berbeda.

7. Juli 2015: Carli Lloyd Cetak Hat-trick di Final Piala Dunia Wanita

Tahun ini menjadi momen fantastis buat tim nasional wanita Amerika Serikat dan gelandang mereka, Carli Lloyd. Pemain 33 tahun itu mencetak enam gol di Piala Dunia Wanita, termasuk hat-trick dalam 16 menit di laga final membawa AS menang 5-2 atas Jepang.

Penampilan gemilang Lloyd membawanya rebut trofi 'Golden Ball' dan sekarang ikut masuk ke dalam daftar finalis Calon Pemain Terbaik Wanita FIFA 2015.

8. Oktober 2015: Cristiano Ronaldo pecahkan rekor gol Real Madrid

2015 menjadi tahun Cristiano Ronaldo masuk buku rekor Santiago Bernabeu setelah menjadi penyerang paling subur Real Madrid sepanjang sejarah.

Ikon asal Portugal itu melewati rekor 323 gol milik legenda Madrid, Raul Gonzales, dengan waktu yang jauh lebih sedikit. CR7 jelas sudah meninggalkan satu prestasi besar selama karirnya berkostum Los Blancos.

9. November 2015: Jamie Vardy Pecahkan Rekor Premier League Ruud van Nistelrooy

Setelah menjadi peringkat buncit di hari Natal 2014, siapa yang menyangka Leicester City akan memuncaki papan klasemen tepat satu tahun berselang? Tahun 2015 ini sangat luar biasa buat The Foxes.

Terutama buat penyerang, Jamie Vardy, yang berhasil mencetak gol dalam 12 pertandingan beruntun Premier League memecahkan rekor Ruud van Nistelrooy. Ironisnya, Vardy pecahkan rekor tersebut saat Leicester menahan Manchester United 1-1 November kemarin.

10. Desember 2015: Kiper Tersubur di Dunia Pensiun

Rogerio Ceni adalah salah satu pemain paling ikonik di dunia sepakbola. Juara Piala Dunia bersama Brasil tahun 2002 itu juga sukses merebut 18 gelar besar dengan Sao Paulo.

Tetapi catatan golnya sebagai kiper yang menjadi pusat perhatian. 131 gol dicetaknya 1200 laga lebih bersama Sao Paulo sejak debutnya 1993. Sekarang Ceni sudah pensiun tetapi jelas dengan tinta emas mengukir prestasi di karirnya.

11. Desember 2015: Jose Mourinho Tinggalkan Chelsea

Jose Mourinho

Kalau ditanya pada akhir tahun lalu, siapakah pelatih yang posisinya paling aman? Jelas Jose Mourinho yang bakal disebutkan. Tapi, nasib 180 derajat terjadi 12 bulan kemudian. Mourinho dipecat hanya delapan bulan usai bawa Chelsea kembali jadi juara.

Chelsea terperosok di papan bawah klasemen, dengan tak ada yang tahu apa alasan yang jelas. Padahal kualitas The Blues tidak berbeda jauh dari musim lalu. Tapi, yang pasti Mourinho kena batunya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya