Piala Jenderal Sudirman

Yogi Rahadian, 'Supersub' Mitra Kukar Jebolan Leicester City

Sumber :
  • ANTARA FOTO

VIVA.co.id - Tak besar badannya, malah terbilang kurus. Tapi, jangan salah, skill olah bola dan kecepatannya di atas rata-rata. Itulah sedikit gambaran Yogi Rahadian.

5 Nama Berebut Gelar Pemain Terbaik Piala Jenderal Sudirman
Winger muda Mitra Kukar ini memang menjadi pusat perhatian di perhelatan Piala Jenderal Sudirman. Gaya bermainnya sama dengan winger kebanyakan, senang beradu sprint dan selalu meliuk-liuk untuk membongkar pertahanan lawan.
 
Main Imbang, Persija dan Mitra Kukar Keluhkan Kondisi Tim
Tapi, kemampuan istimewanya adalah sepakan akurat yang sering kali pada gol penentu kemenangan.
 
Diimbangi Mitra Kukar, Persija Gagal Keluar dari Krisis
Di Piala Jenderal Sudirman, sudah tiga kali Yogi melakukannya. Yaitu saat melawan PS TNI di babak 8 besar, Arema Cronus pada semifinal leg 1, dan puncaknya kemarin ketika menghadapi Semen Padang dalam partai final.
 
Sebenarnya, siapa sosok Yogi?
 
Lahir di Palembang, 27 Oktober 1995, Yogi merupakan pemain binaan Indonesia Football Academy (IFA). Di sinilah bakat Yogi mulai terlihat.
 
Kemudian, Yogi mendapat kesempatan untuk mengikuti program latihan di Leicester City. Itu terjadi pada medio 2011 silam.
 
Yogi ketika itu mendapat kesempatan berlatih bersama Leicester selama sebulan. Waktu yang singkat memang dan Yogi merasa tak memiliki kesan mendalam saat berguru di klub yang sementara ini menempati posisi pertama Premier League musim 2015/16.
 
"Cuma sebentar ya, jadi tak ada pengalaman mendalam. Hanya saja, saya merasakan perbedaan dari sisi pengelolaan klub. Di sana, sangat rapi dan teratur. Klub sekelas Leicester yang saat itu main di Championship (setara Divisi Utama Indonesia), punya fasilitas yang lengkap," kata Yogi kepada VIVA.co.id, Senin, 25 Januari 2016.
 
"Bayangkan, pemain muda yang masih umur tujuh tahun, terus cedera, sudah ada dokter sendiri yang menangani. Beda sekali dengan di sini," lanjutnya.
 
Pemuda 20 tahun tersebut menyatakan kemampuannya baru benar-benar terasah ketika bergabung bersama tim Sociedad Anonima Deportiva (SAD Uruguay) pada 2012 lalu. Selama setahun, Yogi merasakan atmosfer kompetisi berlevel tinggi.
 
"Ikut kompetisi di sana dan sangat menantang. Atmosfer kompetisinya juga luar biasa," terang Yogi.
 
Selanjutnya
 
 
Tak Masalah Jadi Cadangan
 
Julukan supersub kini lekat ke dalam diri Yogi. Bagaimana tidak, walau sering mengawali laga dari bangku cadangan, Yogi kerap menjadi penentu lewat gol atau assistnya.
 
Label tersebut semakin kokoh kala Yogi mencetak gol ke gawang Semen Padang di menit 89 pada final Piala Jenderal Sudirman kemarin. Proses golnya juga terbilang cantik.
 
Masuk dari sisi kiri pertahanan Semen Padang, Yogi melakukan keeping dengan kaki kanannya untuk mengecoh Ricky Ohorella.
 
Kemudian, dia melakukan teknik painting menggunakan kaki kanannya lagi. Dan setelah itu, sepakan mendatar dilesakkannya. Gol! Mitra Kukar menjadi juara Piala Jenderal Sudirman.
 
"Senang sekali bisa cetak gol dan membawa tim menjadi juara. Ini kali pertama klub asal Kalimantan jadi juara. Saya bangga bisa jadi bagian Mitra Kukar juara," terang Yogi.
 
Sering main sebagai pemain pengganti, Yogi merasa tak keberatan. Sebagai pemain muda, dijelaskan Yogi, mendapat jam bermain di sebuah turnamen atau kompetisi saja sudah menjadi pencapaian terbaik.
 
"Apalagi kemarin main di final, Stadion Utama Gelora Bung Karno pula. Wah senang bukan main. Saya bersyukur masih bisa main. Daripada jadi cadangan mati. Intinya kesempatan bermain yang penting. Nikmati saja," ujar Yogi.
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya