Korut Tembakan Rudal Balistik Jelang Latihan Militer Korsel-AS

VIVA Militer: Uji coba rudal Korea Utara (Korut)
Sumber :
  • aa.com.tr

VIVA Militer – Korea Utara menembakan sebuah rudal balistik ke laut lepas di timur pantai pada Minggu 25 September 2022. Aksi Korut ini dituding pihak Korea Selatan sebagai aksi provokasi menjelang digelarnya latihan militer Korsel dan Amerika Serikat.

Drama Low Life Tentang Rahasia Gelap dan Harta Karun Bakal Tayang 2025 Mendatang

Korsel dan AS memang berencana akan segera menggelar latihan militer bersama yang melibatkan kapal induk Paman Sam. Tak hanya itu, aksi Korut ini juga disinyalir bentuk protes mereka dengan rencana kunjungan Wakil Presiden AS, Kamala Harris. 

VIVA Militer: Tentara Rakyat Korea Utara (KPA)

Photo :
  • newsweek.com
Begini Penampakan Rudal Balistik Iran yang Ditembak Jatuh Israel di Laut Mati

Menurut keterangan resmi pejabat di Korsel, rudal balistik jarak menengah itu diluncurkan Korut di dekat area Taechon, utara Pyongyan pukul 7 pagi waktu setempat. Rudal ini meluncur sejauh 600 km dengan ketinggian 60 km dan kecepatan Mach 5.

“Peluncuran sebuah rudal balistik Korea Utara sebagai bentuk provokasi yang mengganggu perdamaian dan keamanan di semenanjung Korea dan komunitas internasional," tulis pernyataan resmi dari Kepala Staf Gabungan Korsel dilansir dari NDT.com.

Park Bo Ram Dimakamkan Hari ini, Dihadiri Sederet Rekan Artis

VIVA Militer: Pemimpin Tertinggi Korea Utara, Kim Jong-un

Photo :
  • USA Today

Setelah peluncuran rudal tersebut, Kepala Staf Gabungan Korsel Kim Seung-kyum dan Komandan Perang AS untuk Korea Paul LaCamera langsung menggelar pertemuan. Dalam pertemuan tersebut dibahas mengenai respon mereka terhadap provokasi pihak Korut.

Tak hanya itu, Presiden Korsel Yoon Suk-yeol yang baru tiba di Seoul Sabtu malam dari kunjungannya ke beberapa negara termasuk AS juga langsung mengumpulkan pejabatnya guna membahas aksi Korut tersebut. 

Dalam beberapa tahun terakhir, Korut memang tengah gencar melakukan uji coba rudal jarak menengah. Menurut beberapa sumber, Korut memang tengah mencari formula ampuh untuk menciptakan rudal balistik yang mampu melewati pertahanan musuh dan dapat terbang rendah. 

Aksi Korut ini juga mendapat perhatian khusus dari pemerintah Jepang. Bahkan menurut Menteri Pertahanan Jepang, Yasukazu Hamada, pihaknya menganggap rudal yang dikembangkan Korut itu terbang di ketinggian 50 km dan dianggapnya sebagai bentuk provokasi nyata.

“Aksi Korut jelas mengganggu perdamaian dan keamanan negara kami, kawasan dan tentu komunitas internasional. Parahnya lagi dilakukan saat invasi Ukraina tengah berlangsung dan ini tentu tidak dapat dimaafkan," kata Hamada. 

Kecaman juga datang dari komando militer AS untuk kawasan Indo-pasifik yang menuding aksi Korut sebagai langkah gegabah yang dapat memicu konflik. 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya