Dobrak Kesetaraan Gender, 2 Prajurit Wanita Catat Sejarah Militer AS

VIVA Militer: Kristen Griest (kiri) dan Shaye Haver (kanan)
Sumber :
  • Washington Post

VIVA – Sejak 1950, Sekolah Ranger Angkatan Darat Amerika Serikat (AS) sudah meluluskan lebih dari 77 ribu personel dari berbagai kesatuan militer (matra). Akan tetapi, catatan sejarah berubah pada 2015. Ada prajurit wanita yang untuk pertama kalinya mendapat lencana Ranger, setelah berhasil lulus dari pendidikan khusus di Fort Benning, Georgia.

Tentara Amerika Ditemukan Meninggal Dunia di Karawang, Ini Kata Mabes TNI

Sekolah Ranger merupakan pusat pendidikan khusus bagi prajurit. Dikutip situs resmi Angkatan Darat AS, Army.mil, selama 62 hari para prajurit yang masuk dalam Sekolah Ranger akan mendapatkan pendidikan kemampuan tempur khusus dan pelatihan kepemimpinan.

Di sekolah tersebut, sejumlah prajurit yang diterima masuk akan diajarkan bagaimana menghadapi pertempuran langsung jarak dekat. Oleh sebab itu, empat fase pelatihan mulai dari Fase pertama di Fort Benning (Benning Phase), Fase Gunung (Mountain Phase), Fase Rawa (Swamp Phase), dan Fase Gurun (Desert Phase), wajib dilewati para siswanya.

Dua Tentara Amerika Jajan Es di Warung Situbondo, Bikin Heboh Warganet

VIVA  Militer: Shaye Haver saat mengikuti pelatihan Sekolah Ranger US Army

Sekolah Ranger menerima rata-rata 366 siswa per 11 kelas setiap tahunnya. Angkatan Darat (US Army) jadi penyumbang siswa terbanyak setiap tahunnya, sebab meski terbuka bagi semua kesatuan, Sekolah Ranger memberikan slot hanya 20 siswa untuk Angkatan Laut (US Marine), dan hanya enam Angkatan Udara (US Navy).

Menhan Prabowo Kedatangan Jenderal Perang Angkatan Darat AS, Ini yang Dibahas

Latihan berat selama dua bulan lebih harus dihadapi Kapten Kristen Griest dan Kapten Shaye Haver, dua prajurit wanita yang akhirnya mengubah sejarah Sekolah Ranger Angkatan Darat AS. Bagaimana tidak, keduanya harus berlatih selama 20 jam per hari.

Hampir 24 jam berlatih, Griest dan Haver hanya diperbolehkan makan dalam dua waktu saja, dengan waktu tidur rata-rata hanya 3,5 jam. Bukan itu saja, para siswa juga harus memikul beban mulai dari perlengkapan tempur dan senjata dengan total berat mencapai 41 kilogram. Lebih gila lagi, mereka harus berpatroli lebih dari 320 kilometer selama waktu pelatihan. 

Pada 2015, Griest dan Haver harus bersaing dengan 19 prajurit wanita lainnya untuk bisa lulus dari Sekolah Ranger. Selain itu, menurut data Military.com, ada juga 380 prajurit pria yang jadi kompetitor Griest dan Haver pada tahap awal. Akhirnya, hanya 99 prajurit pria dan dua personel wanita yang berhasil lulus, Griest dan Haver lah kedua perempuan itu.

VIVA Militer: Kristen Griest saat mengikuti pelatihan Sekolah Ranger US Army

Bagi Griest, menjadi seorang perwira harus punya keterampilan tempur dan jiwa pemimpin secara lengkap. Hal ini untuk memberikan contoh kepada anak buahnya di dalam pleton

"Saya tahu betapa saya sangat ini pergi (ke Sekolah Ranger) saat saya berpangkat letnan dua, sebelum saya menjadi komandan pleton," ujar Griest dikutip Army.mil.

"Saya mengharapkan bisa pergi ke pelatihan (Ranger) karena itu adalah pelatihan terbaik yang diberikan oleh Angkatan Darat. Dan, saya menginginkan pelatihan itu sebelum saya memiliki pleton saya sendiri," katanya.

Griest juga membocorkan fakta setelah mengingat kembali masa pelatihannya. Ia dan Haver sempat gagal di fase kedua (Mountain Phase). Akan tetapi, militansi keduanya cukup membuat terkesan para instruktur di Sekolah Ranger dan pada akhirnya memberikan kesempatan untuk mengulanginya lagi dari fase awal.

VIVA Militer: Kapten Kristen Griest dan Kapten Shaye Haver

"Kami memutuskan saat itu juga, bahwa jika memang kami harus melakukannya (lagi) untuk mendapatkan lencana kami, itu lah yang akan kami lakukan," ujar Haver dikutip Military.com.

Lulusnya Griest dan Haver dari Sekolah Ranger, adalah buah dari kebijakan yang dilakukan Pemerintah AS. Menurut catatan The Atlantic, pada 3 Desember 2015 Menteri Pertahanan AS, Ash Carter, secara resmi membuat kebijakan perekrutan prajurit tempur tanpa batasan termasuk bagi wanita.

Griest akhirnya menjadi perwira infanteri wanita pertama di Angkatan Darat AS. Ia kemudian menjadi pemimpin Resimen Infanteri Parasut 2-505 pada 7 April 2017. Kemudian hingga saat ini, Griest tercatat menjadi Komandan Tim Tempur Brigade 3, dan Divisi Lintas Udara ke-82.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya