Juluki Virus Corona Tentara Allah, ISIS Mau Serang Amerika dan London

VIVA Militer: ISIS mau serang Amerika dan London.
Sumber :
  • ISIS Propaganda

VIVA – Kelompok teroris ISIS atau ISIL atau Daesh alias NIIS terdeteksi bakal mengambil keuntungan di balik mewabahnya Virus Corona atau COVID-19 di dunia untuk melakukan serangan ke negara-negara barat seperti Amerika dan Inggris.

Pilkada 2024 Berbeda dan Lebih Kompleks dibanding Pilkada Serentak Sebelumnya, Menurut Bawaslu

Ada dugaan kelompok teroris itu bakal menyerang Amerika dan Inggris. Hal itu menyusul laporan seorang mantan perwira intelijen Inggris yang identitasnya dirahasiakan baru-baru ini.

Disebutkan serangan teror akan dilancarkan dengan target dua kota besar di AS dan Inggris, yakni Chicago dan London. Di kedua kota itu ISIS akan melakukan pembunuhan massal.

ISIS Tembaki 20 Pejuang Bersenjata Palestina hingga Tewas di Suriah

Dugaan itu diperkuat juga dengan dua gambar yang disiarkan divisi propaganda ISIS atau Daesh melalui situs resmi mereka. Pada kedua gambar terlihat foto kondisi Chicago dan Tower Bridge di London.

Pada kedua gambar itu, ISIS menuliskan kalimat dengan jelas akan memanfaatkan kondisi pandemi Virus Corona atau COVID-19 untuk beraksi. ISIS bahkan menyebut corona sebagai tentara Allah.

KPK Periksa Anggota DPR Fraksi PDIP Ihsan Yunus soal Dugaan Korupsi APD di Kemenkes

"Pukul mereka ketika mereka tidak mengharapkannya. "Coronavirus - seorang tentara Allah." 'HIT MEREKA KETIKA MEREKA TERLALU MENGHARAPKANNYA'"

Mantan perwira intelijen Inggris itu menyebutkan, hingga saat ini pengikut ISIS atau Daesh masih cukup banyak walaupun secara nyata pasukan tempur mereka sudah hancur dibasmi pasukan koalisi di beberapa negara di teluk.

"Praktis kondisi di Timur Tengah bisa memburuk dalam hal pertempuran yang sedang berlangsung untuk memadamkan ISIS dan menjaga mereka di teluk. Banyak dari apa yang telah dicapai bisa diatasi oleh kepanikan dan penghancuran keamanan di wilayah itu, yang memungkinkan Daesh untuk mereformasi dan sekali lagi melihat ke barat untuk serangan," ujar mantan intelijen itu kepada Daily Mirror dikutip VIVA Militer Jumat 10 April 2020.

Sebelumnya ISIS juga melalui media propaganda sempat menyerukan pengikutnya di seluruh dunia untuk keluar dari negara-negara barat yang terdampak corona. Hal itu diserukan agar tak ada pengikut yang terinfeksi corona.

Untuk diketahui juga, kondisi Amerika dan Inggris memang sedang genting akhir-akhir ini akibat serangan corona. Bahkan Amerika kini menjadi pusat pandemi corona. Hingga saat ini sudah lebih 300 ribu warganya terinfeksi dan lebih dari 15 ribu meninggal dunia. Sedangkan di Inggris, corona telah menginfeksi 61 ribu penduduk di mana 7 ribu di antaranya meninggal dunia.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya