Hamas dan Israel Tukar Ventilator Corona Dengan 2 Mayat Tentara IDF

VIVA Militer: Tentara IDF Israel.
Sumber :
  • IDF

VIVA – Ada kabar tak terduga datang dari zona termerah di dunia, Gaza. Harakat al-Muqawwamatul Islamiyyah alias Hamas dan Israel telah melakukan perundingan khusus.

Israel Bombardir Rafah, Puluhan Warga Gaza Tewas

Sumber Haaretz di Palestina seperti dikutip VIVA Militer Senin 13 April 2020, perundingan telah dilakukan hanya saja secara tak langsung alias tanpa bertemu muka pada Minggu 12 April 2020 waktu setempat

Dalam perundingan itu telah disepakati sejumlah poin penting, Israel bersedia mengirimkan bantuan kemanusiaan ke Jalur Gaza. Terutama ventilator yang sebelumnya pernah diminta Hamas untuk menangani penderita wabah Virus Corona atau COVID-19.

AS dan Israel Kembali Berdiskusi Tentang Evakuasi di Gaza Selatan

Nah sebagai balasannya, dalam proposal tahap pertama ini Hamas disebutkan akan memberikan informasi penting yang selama ini dibutuhkan Israel. Apa informasinya?, Hamas akan memberitahu negara Yahudi itu tentang lokasi penahanan dua warga sipil Israel dan mayat dua tentara IDF Israel yang disandera di Gaza.

Namun, Hamas meminta Mesir dan Rusia untuk menjadi mediator dalam perjanjian proposal tahap pertama ini.

Di Forum Parlemen MIKTA, Puan Ingatkan Krisis di Gaza Berdampak pada Stabilitas Global

Setelah itu telah disepakati perjanjian tahap kedua, yaitu Hamas meminta Israel untuk membebaskan warga Palestina yang dipenjara negara Yahudi itu.

Hamas secara khusus menyarankan Israel untuk membebaskan tahanan yang sudah tua dan sakit, serta tahanan perempuan dan anak di bawah umur. Disebutkan jumlah tahanan itu mencapai 250 orang.

Perundingan ini merupakan gagasan dari pemimpin Gaza Hamas, Yahya Sinwar. Dan gagasan itu telah disampaikan sebelumnya ke Israel.

Sebelum perundingan tak langsung ini, Hamas sempat mengeluarkan pernyataan ancaman yang sangat mengerikan kepada Israel. Hamas akan menghabisi nyawa 6 juta warga Israel jika tak mengirimkan ventilator ke Gaza untuk penanganan pasien corona.

"Jika ventilator tidak dibawa ke Gaza, kami akan membawanya dengan paksa dari Israel dan menghentikan pernapasan 6 juta warga Israel," kata Yahya.

Baca: Intelijen Gagal Mata-matai China, Amerika Terpuruk Diterjang Corona

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya