Tak Ada Medis, Penderita Corona Yaman Akan Dibunuh Milisi

VIVA Militer: Milisi Houthi di Yaman.
Sumber :

VIVA – Sebuah video rekaman milisi Houthi dari Yaman membuat geger dunia. Sebab di dalamnya ada pengakuan mengerikan tentang penderita wabah Virus Corona atau COVID-19.

Negara-negara Arab Disebut Dukung Israel, MK Tegaskan Pencalonan Gibran Tak Ada Masalah

Dua anggota milisi Houthi mengaku mereka telah menetapkan cara untuk mencegah mewabahnya corona di Yaman, caranya pun tak lazim dan mengerikan, milisi Houthi akan menembak mati siapa saja orang yang diketahui terinfeksi corona.

"Metode terbaik kami adalah membunuh demi kepentingan yang lain," kata milisi Houthi itu dalam rekaman video yang dikutip VIVA Militer Selasa 15 April 2020 dari Alarabiya.

Houthi: Arab Saudi Ingin Hapus Ayat Al Quran dari Buku Pelajaran untuk Menenangkan Tuntutan Zionis

Seorang milisi lainny di dalam video itu menuturkan, penderita corona terpaksa ditembak mati karena memang di Yaman tidak tersedia fasilitas medis bagi mereka untuk penanganan corona.

Menurut mereka, penderita harus ditembak mati agar virus corona tak menular. "Tidak ada perawatan, tidak ada karantina, dan tidak ada prosedur yang akan dilakukan, hanya peluru," kata milisi itu.

Pilkada 2024 Berbeda dan Lebih Kompleks dibanding Pilkada Serentak Sebelumnya, Menurut Bawaslu

Perlu diketahui, Yaman bukanlah negara yang bebas corona. Kasus pertama corona telah ditemukan di Hadramaut pada pekan lalu.

Kondisi Yaman saat ini memang sedang tak stabil, perang masih terjadi di beberapa wilayah melawan militer Arab Saudi. Memang sempat disepakati gencatan senjata. Hanya saja kesepakatan itu bagai cuma penghias kedamaian di media massa saja.

Terbukti Arab Saudi masih gencar melakukan penyerangan ke beberapa wilayah. Tak cuma militer resmi, Arab juga mengerahkan milisi binaannya.

Baca: Rumah Sakit Corona yang Dibangun 10 Hari di China Resmi Ditutup

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya