- Independent.co.uk
VIVA – Sejumlah negara yang tergabung Aliansi Internasional hingga saat ini masih terus menggempur pasukan kelompok teroris Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) yang berada di Irak.
Juru bicara Aliansi Internasional, Miles Caggins menyatakan bahwa pekan lalu salah satu kekuatan militer yang tergabung dalam koalisi internasional, Angkatan Udara Inggris (Royal Air Force/RAF), melakukan serangkaian serangan udara ke sejumlah titik di sekitar Distrik Baiji, Irak. Distrik Baiji ditengarai merupakan salah satu basis pertahanan milisi ISIS di Irak.
Menurut Caggins, RAF terus melakukan misi pengintaian bersenjata setiap hari atas Irak dan Suriah timur. Hal itu dilakukan guna mempersempit ruang gerak milisi ISIS yang dilakukan oleh aliansi internasional.
Lebih lanjut Caggins menjelaskan, Angkatan Udara Inggris mengerahkan beberapa unit armada tempurnya pada malam Selasa 28 April 2020 malam waktu setempat. RAF mengerahkan pesawat tempur Panavia Tornado, dengan dukungan dari pesawat pengisian bahan bakar udara, Voyager.
Kedua pesawat tempur RAF kemudian bergabung dengan pesawat koalisi lainnya dalam serangan ke sejumlah gua yang diduga tempat persembunyian milisi ISIS di timur laut Baiji di Irak utara.
"Tornado menargetkan enam pintu masuk ke gua-gua, di mana intelijen mengkonfirmasi kehadiran sekelompok elemen ISIS, dan pemantauan mengkonfirmasi bahwa semua rudal telah berhasil mencapai target mereka" kata Caggins dikutip VIVA Militer dari AMN, Kamis 7 Mei 2020.
Serangan Angkatan Udara Inggris itu sempat didokumetasikan secara resmi oleh Kementerian Pertahanan Inggris Dalam rekaman video berdurasi sekitar satu menit, sangat tampak jet tempur Angkatan Udara Inggris menghujani wilayah pegunungan di sekitar Distrik Baiji dengan rudal.
Namun, hingga saat ini tidak ada informasi korban jiwa yang disampaikan atas penyerangan Angkatan Udara Inggris tersebut. Pihak ISIS pun hingga saat ini masih belum memberikan keterangan atas serangan yang dialaminya itu.
