Anggaran Militer Naik Gila-gilaan, China Makin Bikin Amerika Panas

VIVA Militer: Parade militer Tentara Pembebasan Rakyat China (PLA)
Sumber :
  • China Military

VIVA – Rencana China untuk menyatukan kembali Taiwan ke dalam wilayah kekuasaannya masih terus berlanjut. Sebagai sikap atas ambisi mencaplok negara yang bernama resmi Republik Tiongkok, China dengan resmi mengonfirmasi kenaikan anggaran militernya.

Jokowi Tegaskan Freeport Bukan Milik Amerika Lagi, tapi Indonesia

Menurut laporan Defense News, pemerintah China baru saja menaikkan anggaran pertahanannya hingga mencapai $178,2 miliar, atau setara dengan Rp2,637 triliun. Jumlah ini meningkat tajam dari sebelumnya yang hanya mencapai $167 miliar, atau senilai dengan Rp2,471 triliun.

Dengan jumlah tersebut, China jadi negara yang memiliki anggaran militer terbesar kedua di bawah Amerika Serikat (AS). Di samping itu, peningkatan anggaran dengan marjin mencapai $11 miliar (Rp162,9 triliun) adalah yang kelima tertinggi dalam sejarah militer China.

Edi Purwanto Paparkan Kinerja DPRD Jambi di Hadapan Wakil Konsul AS

Peningkatan anggaran pertahanan secara otomatis bakal membuat teknologi militer China semakin mutakhir. Dengan keuangan yang sangat besar, kekuatan militer China juga bakal ditakuti negara-negara lain tak terkecuali AS.

"Kami akan memperdalam reformasi pertahanan nasional dan militer, meningkatkan kapasitas dukungan logistik dan peralatan kami. Kami akan mempromosikan pengembangan inovatif ilmu pengetahuan dan teknologi yang terkait dengan pertahanan" ucap Perdana Menteri China, Li Keqiang.

AS Tuntut 7 Warga China atas Peretasan Jahat yang Disponsori Negara

Seperti yang diketahui, hubungan China dan AS saat ini tengah memanas. Kampanye militer di Laut China Selatan dan usaha untuk menyatukan kembali Taiwan mendapat tentangan dari Negeri Paman Sam.

Khususnya untuk Taiwan, AS mendukung penuh kemerdekaan Taiwan dari China. Sementara itu, China di bawah komando Presiden Xi Jinping makin keras usahanya untuk mengembalikan negara itu ke dalam wilayahnya.

"(China) dengan tegas menentang dan menghalangi aktivitas separatis yang mencari kemerdekaan Taiwan. (Orang-orang Taiwan seharusnya) bergabubg dengan (China) daratan dalam menentang kemerdekaan Taiwa dan mempromosikan penyatuan kembali," ujar Keqiang.

Pernyataan Keqiang ini adalah jawaban atas apa yang sebelumnya dikatakan oleh Menteri Pertahanan AS, Mark Esper. Ya, Esper dengan tegas menyebut bahwa AS akan mendukung penuh Taiwan untuk bisa merdeka dari China.
 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya