Rahasia Besar Amerika Bunuh Jenderal Soleimani Terkuak

VIVA Militer: Qassem Soleimani
Sumber :
  • AMN

VIVA – Sebuah rahasia besar dari pembunuhan terhadap Komandan Quds, Mayor Jenderal Qassem Soleimani akhirnya terbongkar.

Pemred tvOnenews.com, Jurnalis Pertama Indonesia Peraih Six Star World Marathon

Ternyata Jenderal Soleimani dibunuh dengan cara yang brutal oleh militer Amerika di Irak karena berencana merebut Kota Suci Yerusalem dari tangan Israel.

Rahasia besar ini terkuak setelah Kantor Berita Fars menyiarkan video tentang aktivitas terakhir Jenderal Soleimani sebelum tewas dirudal militer Amerika.

5 Negara yang Bakal Jadi Medan Perang Jika Perang Dunia III Pecah, Indonesia Gimana?

"Ini adalah bagaimana martir Haji Qassem Soleimani secara pribadi mengawasi dan ingin mengirimkan senjata ke Palestina," tertulis di video itu seperti dikutip VIVA Militer dari AMN, Minggu 24 Mei 2020.

Dalam video itu pemimpin tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei juga mengungkapkan hal yang sama. Dia mengatakan Jenderal Soleimani berusaha mempersenjatai pasukan Palestina untuk melakukan perlawanan terhadap Israel.

Kopi Unggulan Indonesia Juara Dunia di  Specialty Coffee Expo 2024 Amerika Serikat

"Amerika berencana untuk membuat Palestina tetap rentan sehingga mereka tidak berani berbicara tentang perjuangan. Martir Soleimani telah membantu Palestina dan membuat mereka mampu berdiri melawan entitas Zionis terlepas dari semua tuduhan mereka," kata Ayatollah Khamenei.

Sementara itu menurut Ali al-Shishnieh, anggota Komite Sentral Komite Perlawanan Rakyat di Palestina, almarhum Soleimani sedang mempersiapkan, mengatur, dan berkoordinasi dengan faksi-faksi perlawanan untuk memulai tahap pembebasan Yerusalem.

Shishnieh mengatakan bahwa Soleimani menyiapkan pasukan besar para pemimpin dan pejuang untuk memulai pertempuran melawan Israel.

Namun setelah kematian Soleimani, rencana merebut kembali Yerusalem tertunda. "Perlawanan telah dipengaruhi oleh hilangnya seorang pemimpin senior yang memiliki sejarah panjang dalam memasok perlawanan dengan peralatan dan senjata. Kami akan terus memproduksi, mengatur dan mempersiapkan untuk tahap pembebasan berikutnya," kata Ali al-Shishnieh.

Baca: Fakta Mengerikan Tragedi Berdarah Idul Fitri di Camp Yarmouk Tripoli

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya