Rusia Ancam Mata-Mata AS dengan Hukuman 18 Tahun Penjara

Ilustrasi mata-mata.
Sumber :
  • Bisnow

VIVA – Kasus penangkapan seorang mantan Marinir Amerika Serikat (AS) Paul Whelan oleh otoritas Rusia, saat ini sudah masuk dalam masa persidangan di pengadilan Rusia. Whelan ditangkap di Moskow pada tahun 2018 atas tuduhan spionase atau mata-mata oleh pihak keamanan Rusia. 

Meski Negaranya Tengah Dilanda Aksi Terorisme, Rusia Tetap Kirim 29 Ton Bantuan ke Gaza

Dikutip dari laman Sputnik News, Jaksa penuntut Rusia meminta pengadilan menjatuhkan hukuman 18 tahun penjara dengan keamanan tingkat tinggi untuk mantan Marinir AS, Paul Whelan. Jaksa penuntut Rusia meminta pengadilan memberikan putusan dalam kasus ini paling lambat bulan Juni 2020.

Dalam persidangan, pengadilan telah berhasil mengungkap satu barang bukti berupa falsh drive milik Paul Whelan yang berisi informasi rahasia. 

Marah Anggotanya Disiksa, ISIS Rilis Video Ancam Bunuh Presiden Putin: Berhenti Siksa Anggota Kami!

Selain itu, pengadilan Rusia telah berhasil mengungkap pria berusia 50 tahun yang memiliki kewarganegaraan Inggris, Kanada, dan Irlandia itu sering bolak-balik mengunjungi Rusia sejak tahun 2007 silam.

Sementara, Whelan hingga saat ini masih bersikeras tidak bersalah dihadapan pengadilan. Menurut Whelan, kedatanganya ke Rusia dalam rangka menghadiri pernikahan salah seorang temannya. 

Rusia Sebut AS Buru-buru Tuduh ISIS Atas Serangan Gedung Konser di Moskow

"Whelan meminta pembebasan karena dia tidak bersalah. Hukuman itu akan dibacakan pada 15 juni, pukul 11 pagi," kata Pengacara Whelan, Vladimir Zherebenkov dikutip Viva Militer dari Sputnik News, Rabu, 27 Mei 2020.

Sementara, hingga saat ini Washington masih belum merespon tuntutan jaksa penuntut umum Rusia atas mantan Marinir AS itu. Menurut laporan Sputnik, Diplomat AS beberapa kali berusaha datang ke pengadilan, namun tidak pernah diizinkan memasuki ruang sidang dengan alasan persidangan kasus spionase ini dilakukan secara tertutup.

Sebagaimana diketahui, hubungan antara Rusia dengan Amerika Serikat (AS) tidak pernah berjalan dengan baik. Kedua negara itu selalu bersitegang memperebutkan pengaruh internasional. Ketegangan AS terhadap Rusia ditenggarai dengan isu nuklir Rusia yang siap menghancurkan AS setiap saat. Bahkan, AS selalu mengancam memberikan embargo kepada negara-negara lain yang memiliki hubungan dengan Rusia, termasuk ketika negara lain membeli senjata atau pesawat tempur buatan Rusia.   

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya